Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghadiri acara pencanangan penanaman pohon untuk Indonesia dalam rangka merayakan satu Muharram tahun baru Islam di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Jokowi tiba di Masjid Sunda Kelapa pada pukul 09.15 WIB dengan menggunakan baju koko putih dan peci hitam. Gema Muharram 1434 H Dewan Masjid Indonesia dan Masjid Agung Sunda Kelapa ini diselenggarakan mulai pukul 08.00 WIB. "Insya Allah yang akan hadir nanti itu Ketua Dewan Masjid Pusat, HM Jusuf Kalla, Menteri Kehutanan H Zulkifli Hasan, dan Gubernur DKI Joko Widodo," kata Wakil Kabid Dakwah dan Pendidikan Masjid Agung Sunda Kelapa, H Mulyadi, di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (15/11/2012).
Dalam acara ini, akan diserahkan secara simbolis sebanyak 100 pohon dari Kementerian Kehutanan kepada perwakilan dari masjid yang tergabung di Dewan Masjid Indonesia (DMI) dalam rangka pencanangan penanaman pohon untuk Indonesia. Sampai berita ini diturunkan, acara peringatan Tahun Baru Muharram masih berlangsung. Jusuf Kalla juga sudah memberikan kata sambutannya. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendapat kesempatan untuk memberikan sambutan di perayaan Tahun Baru 1434 Hijriyah di Masjid Sunda Kelapa. Jemaah sangat terhibur dengan gaya Jokowi yang murah senyum.
Saat Jokowi naik ke mimbar, dia langsung memberikan cengiran khasnya. Jemaah masjid langsung tertawa dibuatnya. Setelah itu, Jokowi langsung menceritakan keinginannya untuk membangun masjid raya DKI. Selain itu, dia juga berbagi cerita tentang pengalamannya saat sidak ke kelurahan dan kecamatan beberapa waktu lalu. "Saya ini pagi-pagi pernah ngecek kelurahan, kecamatan. Kalau kerja enggak dicek, yang kerja nanti bisa seenaknya. Jam 07.25 WIB saya datang, tetapi yang datang baru tiga orang, kursinya juga masih dibalik, kuncinya belum dibuka," kata Jokowi, Kamis (15/11/2012).
Mendengar itu, jemaah masjid yang mayoritas adalah ibu-ibu pun tertawa. Jokowi pun melanjutkan ceritanya. "Saking bingungnya, kuncinya enggak bisa semuanya, kemudian saya pindah ke kelurahan lainnya terus pindah ke kecamatan lain ternyata...," kata Jokowi. "Sama saja ya, Pak, hahaha...," kata jemaah masjid kompak. "Ya, Alhamdulillah masih lebih baik, tetapi ya loketnya dikunci. Hahaha..," seloroh Jokowi.
Jokowi berbagi cerita ini kepada jemaah setelah mantan Wapres Jusuf Kalla memberi sambutan. Jokowi mengatakan, pesan yang disampaikan oleh Jusuf Kalla sangat mengena kepadanya, yakni agar di Tahun Baru 1 Muharram, semua sistem pemerintahan DKI semakin baik. "Pak JK ingin agar diperbaiki, baik dari sisi pelayanan publik, perizinan, karena yang ditunggu oleh warga adalah sebuah pelayanan. Pekerjaan masih diperbaiki menjadi sebuah pelayanan yang baik. Nanti bulan depan, saya akan cek puskesmas dan rumah sakit," kata Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan ingin membangun masjid raya di Jakarta. Sebab, dia baru tahu ternyata Masjid Istiqlal merupakan masjid negara, bukan milik Pemprov DKI. "Saya itu baru tahu kalau Masjid Istiqlal itu masjid negara. Di Jakarta, berarti belum ada. Dua, tiga minggu lalu di Jakbar, saya ingin bangun masjid raya DKI," kata Jokowi di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (14/11/2012). Dijelaskan Jokowi, rencananya, masjid raya DKI akan dibangun di kawasan Kapuk, Jakarta Barat. Pembangunannya akan dimulai tahun depan. "Semua wilayah Jakarta sudah punya masjid raya. Di Jakarta Utara sudah ada Islamic Center yang sangat megah. Cuma Jakarta Barat yang belum punya," kata Jokowi.
Lahan untuk pembangunan masjid itu pun, dikatakan Jokowi, sudah ada, yaitu di kawasan Kapuk dengan lahan seluas 4 hektar. Namun, saat ditanyakan terkait anggaran yang digelontorkan Pemprov DKI untuk pembangunan masjid itu, Jokowi mengaku lupa. "Anggarannya lupa. Kalau anggaran total pembangunan masjid di Jakarta ya sudah ada," ujarnya. Selain itu, Jokowi juga ingin masjid raya di Jakarta Barat itu berkarakter khas Betawi. "Saya juga titip dan berpesan kepada arsiteknya masjid yang berkarakter Betawi. Saya menyarankan agar masjid karakter Betawi itu dimunculkan kembali," kata Jokowi.
Acara Gebyar Muharram 1434 H dan Tabligh Akbar Tausyiah Muharram di Masjid Sunda Kelapa ikut diramaikan dengan pencanangan penghijauan 1.000 masjid. Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia mendapat kesempatan pertama menanam pohon. Setelah JK, giliran Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang diwakili Dirjen Daerah Aliran Sungai berkesempatan menanam pohon. Kesempatan ketiga diberikan untuk Jokowi dan berikutnya diberikan kesempatan kepada Quraish Shihab.
Pada kesempatan itu, JK menyampaikan harus ada pemanfaatan yang baik untuk dunia ini, yaitu dari air dan penghijauan. "Ada sisi yang kita perlu, dunia memiliki air lebih dan bermanfaat. Semuanya inti pokok pengelolaan kota dan penghijauan, maka masjid ini secara rata-rata bisa dimulai melalui gerakan itu. Penghijauan masjid ini akan kita laksanakan di seluruh Indonesia," kata JK di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (15/11/2012). Sementara itu, Jokowi menyampaikan keinginannya untuk memenuhi target ruang terbuka hijau sebesar 30 persen. Di Jakarta, disampaikannya, RTH itu masih sangat kurang. "Ya, sudah sering saya sampaikan RTH, pohon, tanaman di Jakarta ini masih sangat kurang, diperlukan tambahan ideal 20 plus 10 persen jadi 30 persen kita targetkan," kata Jokowi.
Ia pun menyetujui apa yang sebelumnya dikatakan oleh JK, agar penghijauan ini dapat dimulai dari masjid. "Dimulai dari masjid, jumlah masjid di Indonesia ini sudah sebanyak delapan ribuan masjid. Jumlah itu merupakan jumlah yang sangat besar dimulai," kata Jokowi. Dalam acara itu juga diserahkan secara simbolis sebanyak 100 pohon dari Kementerian Kehutanan kepada perwakilan dari masjid yang tergabung di Dewan Masjid Indonesia (DMI) dalam rangka pencanangan penanaman pohon untuk Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment