Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merencanakan untuk menata 350 kampung di Jakarta. Proses perbaikan kampung itu akan dilakukan secara bertahap mulai tahun depan dengan sepuluh konsep yang sudah ia persiapkan.
Jokowi mengatakan, untuk melakukan upgrade terhadap kampung-kampung kumuh itu, diperlukan dana sebesar Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar per kampung. Penataan kampung itu tidak hanya dilakukan dengan konsep kampung deret. Ia juga memiliki beberapa konsep lain untuk penataan kampung tersebut disesuaikan dengan kekuatan lokal yang ada.
"Misalnya, (desain) Kampung Protein di Tegalparang karena di lokasi tersebut banyak terdapat industri yang bergerak pada pembuatan tahu dan tempe," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (22/11/2012).
Kampung yang akan ditata itu akan dilengkapi dengan ruang terbuka hijau, perpustakaan, dan drainase yang baik. Jokowi mengatakan, desain-desain kampung itu dikerjakan oleh beberapa arsitek swasta dan dari perguruan tinggi negeri.
"Pembangunannya nanti kami akan pakai sistem partisipasi masyarakat. Kami bentuk pokja (kelompok kerja). Ini agar sesuai dengan perencanaan dan desain yang ada," kata Jokowi.
Secara keseluruhan, ada sepuluh desain penataan kampung yang telah diwacanakan oleh Jokowi. Selain Kampung Protein, desain-desain kampung lain meliputi Kampung Stasiun di Bukit Duri; Kampung Herbal dan Kampung Platform di Manggarai, Jakarta Selatan; Kampung Shopping di Poncol, Jakarta Selatan; Kampung Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara; Kampung Kampus di Tomang, Jakarta Barat; Kampung Backpacker di Kebon Sirih, Jakarta Pusat; Kampung Tekstil di Kebon Kacang, Tanah Abang; serta Kampung CBD di Karet.
Ada satu desain kampung yang proyeknya dibatalkan oleh Jokowi. "Kampung Kontainer di Jembatan Tiga, Jakarta Utara, batal karena bahaya, lokasinya berada di bawah jembatan sehingga dikhawatirkan jika terjadi kebakaran," kata Jokowi. Jokowi mengatakan, sebetulnya masih ada konsep-konsep lain yang ingin dikembangkan, tetapi ia masih merahasiakannya.
Untuk mencicil pembaruan kampung ini, Jokowi menargetkan akan menata 100 kampung setiap tahun. Sayangnya, Jokowi masih enggan memberikan paparan detail maupun salinan desain kampung yang disusun menjadi buku-buku eksklusif tersebut kepada media. Konsep-konsep itu masih perlu mendapatkan persetujuan dari DPRD DKI Jakarta.
"Kalau saya sih maunya 100, tetapi Dewan ya enggak tahu. Kira-kira total sebanyak 350-an kampung yang perlu kita upgrade," kata Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan membuat sebuah brand image baru untuk Jakarta. Jokowi tidak ingin Jakarta hanya dikenal dengan segala keburukan dan karut-marut berbagai permasalahannya.
"Di Jakarta, saya masih mencari sebuah potensi apa yang mesti kita angkat. Sebagai contoh, kalau ke Paris, kita mikirnya, 'Oh mode.' Nah, kalau orang mau ke Jakarta, mikirnya apa?," tanya Jokowi kepada pengunjung Indonesia Creative Power 2012, di XXI Epicentrum Walk, Jakarta, Kamis, (22/11/2012).
Mendengar Jokowi bertanya itu, para pengunjung pun kompak menjawab dengan sinis, "Macet..." Jokowi memaklumi jawaban itu karena setiap hari selalu terjadi kemacetan di Ibu Kota. "Kalau enggak, banjir," katanya menimpali jawaban audiens.
Oleh karena itu, Jokowi menyatakan harus ada proses positioning, branding, dan diferensiasi yang dibangun di Jakarta. Dengan demikian, Jakarta memiliki citra yang baik di mata warga maupun dunia. "Brand Jakarta sekarang 'Enjoy Jakarta'. Enjoy-nya di mana?" sindir Jokowi yang disambut riuh pengunjung.
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, saat ini pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sedang ingin menunjukkan ada ruang publik yang digunakan untuk memasarkan produk-produk kreatif. Pemprov DKI bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen menciptakan program creative public space. Jokowi berharap program itu sudah mulai berjalan tahun depan.
Jokowi menambahkan, produk kreatif tersebut tidak harus dalam bentuk barang. Ia mencontohkan Kota Barcelona, di mana di sekitar jalanannya ada yang menjual lukisan, menjual hasta karya, dan juga bermain gitar sehingga menjadikan kota tersebut menjadi bagus sekali.
Jokowi menjelaskan, creative public space itu akan dibangun di tiga area, yaitu di Kota Tua, area Jalan Thamrin, dan Blok M-Mayestik. "Tapi ini masih kita lihat. Nanti kita ciptakan area public space. Kalau ini jadi, nanti tahun depan juga akan kami bangun kampung-kampung kreatif," ujarnya.
Rencana Pemprov DKI Jakarta dan Kemenparekraf untuk membangun ruang kreasi publik di Jakarta ini ditujukan untuk mendukung perekonomian dari hasil karya kreatif warga Jakarta. Adapun kriteria lahan yang akan dijadikan ruang kreasi publik itu adalah ruang terbuka hijau, area pedestrian, tempat untuk berjualan, dan juga untuk pengendara kendaraan bermotor. http://megapolitan.kompas.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment