Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Rabu pagi ini, akan kembali melakukan koordinasi dengan gubernur di daerah penopang Jakarta. Setelah pekan lalu menemui Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, hari ini Jokowi berencana menemui Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono yang ikut mendampingi Jokowi ke Banten mengatakan bahwa agenda Jokowi bersama Gubernur Banten adalah membahas sejumlah permasalahan yang mengikat kedua daerah, misalnya transportasi, saluran kali, dan saluran air minum. "Ya dibahas itu, yang pertama, perhubungan antara kedua provinsi, terus masalah yang perlu diselesaikan, misalnya kali, transportasi, air minum, dan lain-lain," kata Pristono saat ditemui di Balaikota Jakarta, Rabu (7/11/2012). Selain dirinya, kata Pristono, Kepala Bappeda DKI Sarwo Handayani juga ikut mendampingi Jokowi bertemu Ratu Atut. Dikatakan Pristono, transportasi adalah isu besar yang akan dibahas dalam pertemuan nanti. Tata kelola bersama transportasi dinilai penting, khususnya untuk daerah yang saling bersebelahan. "Tata kelola transportasinya kita bahas bersama supaya masyarakat di dua provinsi bisa mudah bila ingin keluar masuk," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Kantor Gubernur Banten. Di sana, dia langsung disambut oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Dalam pertemuan itu telah disepakati enam poin kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Banten. "Terdapat enam hal yang ingin (agar) kami dibantu dari Ibu Gubernur agar ke depannya dalam memulai kegiatan ini semuanya bisa lancar," kata Jokowi di Banten, Rabu (7/11/2012). Kesepakatan kerja sama yang pertama adalah Cengkareng Drain. Meskipun menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum, Jokowi mengatakan bahwa Cengkareng Drain juga menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Sebentar lagi sudah akan kami mulai sehingga pada kesempatan yang baik ini kami juga ingin memohon bantuannya agar Cengkareng Drain ini nanti juga bisa segera dilanjutkan," kata Jokowi.
Kesepakatan kerja sama kedua adalah Waduk Karyan. Jokowi meminta izin kepada Ratu Atut untuk dapat menarik air baku. "Mulai sumber air baku, kalau memang diperbolehkan, nantinya akan kami tarik air bakunya. Tapi, kalau memang nanti mau diolah dari Pemprov Banten, saya kira juga tidak ada masalah. Tapi yang paling penting harganya jangan mahal-mahal," kata Jokowi. Oleh karena itu, standar harganya dapat dijangkau oleh Pemprov DKI dan dapat dibeli. "Ini permohonan kami, jadi memang ya kalau nanti dijual mahal, waduh bisa hitungan dan kalkulasi kami berat," ujarnya. Kesepakatan ketiga, ada perbatasan di daerah Semanan Cengkareng. Di sana ada jalan sejajar rel. Jokowi juga meminta bantuan kepada Gubernur Banten agar bisa dibantu direalisasikan.
Kesepakatan keempat adalah jalur kereta api dari Ciledug menuju Cengkareng. "Kami sangat berterima kasih karena ini sangat membantu sekali bagi warga DKI yang menuju Cengkareng karena relnya kalau enggak salah hanya tinggal menyambung sepanjang mungkin tujuh atau delapan kilometer. Jadi, nanti agar Ibu Gubernur juga bisa membantu sehingga target kami nanti dengan PT KAI memang tahun 2013 ini sudah selesai sehingga nanti dari Manggarai, Dukuh Atas, bisa langsung menuju bandara," kata Jokowi. Kesepakatan kerja sama yang kelima adalah angkutan perbatasan yang sudah dimulai. Namun, Jokowi mengatakan, masih akan ada beberapa hal yang akan ditindaklanjuti kembali. "Tangerang dan Tangerang Selatan (Tangsel) tahun depan akan kami tindaklanjuti. Tangsel sudah, tinggal yang Tangerang," kata Jokowi.
Kesepakatan kerja sama yang keenam adalah permasalahan monorel. Jokowi mengatakan kepada Ratu Atut, keberlanjutan proyek monorel ini belum diputuskan oleh Jokowi. "Kalau nanti sudah diputuskan, memang akan menjadi sebuah moda transportasi yang terintegrasi semuanya. Seperti Banten, Jawa Barat, dan sekitarnya menuju DKI. Kalau memang nanti sebulan atau dua bulan ini kami putuskan, nanti juga mohon dibantu," ujarnya.
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah berharap program pembangunan Jakarta dengan Banten lebih bersinergi setelah Jakarta dipimpin Joko Widodo. Menurut Atut, banyak program pembangunan Jakarta dan Banten yang bersinergi, termasuk ketentraman dan kesejahteraan masyarakat DKI, Jawa Barat dan Banten melalui kerjasama Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur. Dikatakan Atut, terdapat sembilan program yang menjadi prioritas dan fokus kerjasama DKI Jakarta dan Provinsi Banten. Antara lain infrastruktur, penanggulangan banjir, pendidikan, kesehatan, pemukiman di wilayah perbatasan, kependudukan dan terkait penanganan sosial kemasyarakatan, gelandangan dan lainnya. Dijelaskan Atut, Provinsi Banten adalah salah satu dari 33 provinsi yang ditetapkan Pemerintah Pusat sebagai daerah penerapan enam koridor ekonomi. Banten masuk dalam koridor ekonomi Jawa dan Sumatera.
Untuk koridor ekonomi Jawa meliputi Banten, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, Banten harus mendukung sektor industri dan jasa nasional. Sementara untuk koridor ekonomi Sumatera Banten yang mencakup wilayah Banten, Serang, Cilegon, Pandeglang dan Lebak, Banten ditetapkan sebagai daerah yang memiliki potensi, di antaranya terkait energi dan pengelola hasil bumi. "Hal ini yang tadi saya sampaikan kerjasama, yaitu bagaimana Banten memiliki program sinergi terkait program agribisnis. Kami harapkan dapat memberikan dampak positif khususnya bagi Banten dan DKI," kata Atut usai bertemu dengan Jokowi di Banten, Rabu (7/11/2012).
Program ini, kata Ratu Atut, sudah disampaikan sejak kepemimpinan DKI di bawah Sutiyoso. Namun, belum ada pembahasan lebih lanjutnya kembali. "Jadi dengan kunjungan ini kami ingin menindaklanjuti kerjasama program yang sinergis," kata Atut. Pertemuan antara Jokowi dengan Atut ini berlangsung sekitar dua jam. Di akhir pertemuan, Jokowi memberikan cinderamata plakat Monas. Sedangkan, Ratu Atut memberikan kain bahan corak batik khas Banten kepada Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Rabu (7/11/2012) pagi ini, akan kembali melakukan koordinasi dengan gubernur di daerah penyangga Jakarta. Setelah pekan lalu menemui Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, hari ini Jokowi berencana menemui Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Ditemui wartawan sebelum keberangkatannya ke Banten, Jokowi mengatakan akan membicarakan banyak hal terkait permasalahan dua provinsi bertetangga ini dengan Ratu Atut. "Ya, berbicara mengenai persoalan hubungan Banten dengan Jakarta dan peluang-peluang yang ada. Misalnya, air baku, tetapi yang paling banyak transportasi," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu. Jokowi mengatakan, hasil pertemuannya bersama dengan Ratu Atut itu kemudian akan segera ditindaklanjuti bersama wali kota dan bupati. "Supaya konek antara Jakarta dan sekitar kita, biar lebih konkret, nanti dishub membuat transportasi perbatasan," kata Jokowi.
Senada dengan Jokowi, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono yang ikut mendampingi Jokowi ke Banten pun mengatakan bahwa agenda Jokowi bersama Gubernur Banten adalah membahas sejumlah permasalahan yang mengikat kedua daerah, misalnya transportasi, saluran kali, dan saluran air minum. "Ya, dibahas itu, yang pertama, perhubungan antara kedua provinsi, terus masalah yang perlu diselesaikan, misalnya kali, transportasi, air minum, dan lain-lain," kata Pristono. Pristono mengatakan, transportasi adalah isu besar yang akan dibahas dalam pertemuan nanti. Tata kelola bersama transportasi dinilai penting, khususnya untuk daerah yang saling bersebelahan. "Tata kelola transportasinya kami bahas bersama supaya masyarakat di dua provinsi bisa mudah bila ingin keluar masuk," ujarnya. Selain Pristono, Kepala Badan Perencanaan Daerah Sarwo Handayani dan Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Tardjuki turut mendampingi Jokowi bertemu dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment