Friday, November 9, 2012

Forum Guru di DKI Temui Jokowi

Forum Guru di DKI Temui Jokowi
Sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan dari berbagai elemen masyarakat. Hari ini giliran beberapa guru perwakilan Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) berkunjung ke Balaikota DKI Jakarta menemui mantan Wali Kota Solo itu. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, para guru menyampaikan sejumlah permasalahan pendidikan di Ibu Kota dan meminta Jokowi melakukan tinjauan ke sejumlah sekolah.

Ketua FMGJ Retno Listyarti menyampaikan beberapa hal yang dinilainya harus menjadi perhatian serius Gubernur DKI. Pasalnya, jika tak dibenahi, maka dia khawatir masalahnya akan semakin kusut dan berdampak pada anjloknya kualitas pendidikan di DKI. "Saya datang dengan janji. Semua masalah yang kami bahas berkaitan dengan masalah dan cara meningkatkan mutu pendidikan di Jakarta," kata Retno kepada Kompas.com, Jumat (9/11/2012) di Balaikota DKI Jakarta.

Retno mengatakan, banyak sekolah di Jakarta yang kedapatan memiliki prasarana berlebih. Misalnya, meja dan kursi, ataupun buku teks pelajaran yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Dengan membawa sebundel bukti berupa foto, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini juga membeberkan nama-nama sekolah yang dimaksudnya. "Banyak prasarana yang menumpuk dan Pak Jokowi harus melihat langsung. Semuanya karena distribusi yang buruk," ujarnya.

Di luar itu, Retno juga menyinggung perihal akses pendidikan siswa miskin ke sekolah-sekolah RSBI. Ia meminta Jokowi dapat menghapus diskriminasi di dunia pendidikan dan menjamin semuanya berlangsung atas dasar akses akademik. "Sebelumnya diskriminasi itu kan masih terjadi, nah Pak Jokowi harus memastikan itu tak terjadi di era kepemimpinannya," ucap Retno.


Ketua Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) Retno Listyarti meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menunda pengesahkan skema anggaran pendidikan untuk tahun 2013. Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya anggaran pendidikan belum memberikan efek nyata pada upaya peningkatan kualitas pendidikan di Jakarta.

Retno mengungkapkan, skema anggaran pendidikan DKI untuk tahun depan harus dievaluasi secara mendalam. Ia meminta Jokowi memasukkan program-program yang jelas dengan budget anggaran yang efisien, khususnya program untuk mengembangkan kompetensi tenaga pendidik sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di Jakarta. "Kami minta Jokowi untuk menunda anggaran pendidikan. Evaluasi semuanya dan pastikan ada program untuk peningkatan mutu sekolah dan kualitas gurunya," kata Retno setelah bertemu dengan Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (9/11/2012).

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini membeberkan, di tahun ini anggaran pendidikan Jakarta mencapai Rp 9 triliun. Berdasarkan salinan yang ia peroleh, tahun 2013 jumlah tersebut rencananya akan ditingkatkan menjadi Rp 11 triliun. "Jangan sampai anggaran itu hanya untuk perbaikan sekolah dan membangun pagar. Karena yang lebih penting adalah membuat program yang mampu meningkatkan kompetensi guru di Jakarta," tandasnya.

Sebelumnya, Retno juga menyodorkan sejumlah masalah pendidikan di Jakarta kepada Jokowi. Secara umum dirinya meminta Gubernur DKI melihat permasalahan dari jarak yang lebih dekat. Pasalnya banyak prasarana di sekolah yang akhirnya terbengkalai karena didistribusikan tanpa skema kebutuhan yang jelas. "Banyak kursi dan meja yang menumpuk. Buku teks pelajaran juga begitu, ada SMK Otomotif yang diberikan buku kesenian, itu kan enggak nyambung," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment

Recent Post