Pemandangan unik terjadi ketika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau SD Negeri 03 Pagi Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (8/11/2012) siang. Pria yang akrab disapa Jokowi itu memanjat tangga kayu di lokasi ambruknya atap sekolah tersebut. Aksi Jokowi itu menimbulkan kehebohan di antara warga, terutama ibu-ibu, yang mengikuti kunjungan orang nomor satu di pemerintahan DKI Jakarta itu. Mantan Wali Kota Solo tersebut datang ke SD Negeri 03 Pagi Rawamangun untuk meninjau atap yang ambruk di salah satu bangunan sekolah pada Selasa (6/11/2012) malam. Atap itu diduga ambruk karena kesalahan konstruksi.
Jokowi bersama sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tiba di lokasi sekitar pukul 14.45. Dengan mengenakan kemeja batik berwarna coklat dipadu celana hitam, Jokowi langsung disambut warga, yang sebagian besar ibu-ibu dan anak-anak. Setelah berusaha menerobos kerumunan warga yang antusias atas kedatangannya itu, Jokowi langsung berjalan ke bangunan sekolah tersebut.
Dengan terus disorot ratusan pasang mata warga dan belasan awak media, Jokowi memasuki satu per satu ruangan kelas. Setelah berada di ruang kelas paling kiri, Jokowi tampak melihat sisi kanan dan kirinya. Begitu melihat sebuah tangga kayu bersandar di tembok pojok ruangan, spontan, Jokowi langsung naik ke tangga kayu tersebut.
Aksi Jokowi itu mengejutkan warga dan awak media yang selalu memantau gerak-gerik Jokowi. "Aduh, hati-hati Pak Jokowi, awas jatuh," ujar salah seorang ibu yang menonton dari luar bangunan. "Ih, Jokowi naik tangga," kata seorang anak sambil menyelinap di tengah-tengah kerumunan. Walau sempat riuh, Jokowi tampak cuek dan tetap mengamati setiap jengkal konstruksi bekas atap yang ambruk. Setelah sekitar tiga menit berada di atas tangga setinggi dua meteran tersebut, Jokowi turun dan melanjutkan peninjauannya ke bagian lain di sekolah itu.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengaku prihatin atas ambruknya atap sekolah yang sedang direnovasi tersebut. Jokowi kemudian memerintahkan Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur untuk memantau proyek renovasi senilai Rp 1,2 miliar yang ditargetkan selesai pada Desember 2012 itu. Secara khusus, Jokowi menegaskan untuk memeriksa dugaan kontraktor yang sengaja mengurangi kualitas bahan baku renovasi. Hal itu didasarkan pada dugaan penggunaan rangka atap yang tak sesuai kualifikasi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan memberikan sanksi tegas kepada oknum yang bertanggung jawab atas ambruknya atap SD Negeri 03 Pagi Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (6/11/2012) malam. Sanksi paling berat adalah pencopotan jabatan. Pria yang kerap disapa Jokowi itu mengatakan, ia akan mengambil tindakan setelah proyek renovasi itu rampung. Ia sendiri akan mengecek kualitas bangunan di sekolah tersebut dan akan memberikan penilaian terhadap hasil renovasi sekolah itu. Ia meminta perbaikan sekolah itu sesuai target semula, yakni rampung pada Desember 2012.
"Diselesaikan dulu, rampungkan, nanti akan saya cek. Mungkin setiap dua minggu tak cek harus kualitasnya baik. Kalau saya beri sanksi sekarang, malah enggak rampung karena itu enggak menyelesaikan masalah," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis, (8/11/2012).
Jokowi mengatakan, jika ia dan seluruh pihak yang bertanggung jawab serius mengerjakan hal tersebut, target penyelesaian proyek tidak akan molor. Ia akan mengambil sikap setelah mempelajari dan mengkaji pengerjaan proyek tersebut. "Ada beberapa yang bilang, ini yang bertanggung jawab, itu yang salah. Kalau sudah masuk tertulis, saya mau ambil sikap karena peristiwa seperti itu membahayakan murid yang jelas," kata Jokowi.
Jokowi masih akan menunggu kontraktor proyek untuk melanjutkan pengerjaan bangunan sekolah yang roboh itu. Ia juga akan terus mengecek dan melakukan pengawasan terhadap perbaikan tersebut itu, termasuk mencari tahu pihak yang bertanggung jawab dalam internal Pemprov DKI Jakarta. Apabila oknum-oknum yang diduga terbukti bersalah, sanksi terberat yang akan diberikan oleh Jokowi adalah pencopotan jabatan.
"Yang mengawasi dan tanggung jawab harus ada. Tadi sudah disampaikan toh, masak diulang lagi, 'd-i-c-o-p-o-t'," kata Jokowi seraya mengeja kembali jawabannya.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, ambruknya atap sekolah tersebut diduga karena ada kesalahan pemasangan konstruksi. Ia mengatakan, kontraktor harus bertanggung jawab untuk memasang kembali atap tersebut dengan kondisi yang kokoh agar tidak ambruk lagi. "Rehab berat ini merupakan kewenangan Sudin Dikdas Jakarta Timur. Sudin harus segera menyelesaikan persoalan tersebut," kata Taufik.
Insiden ambruknya atap satu bangunan SDN 03 Pagi Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, mendapat sorotan khusus dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pasalnya, ada dugaan insiden itu terjadi akibat ulah pemborong proyek yang tak sesuai dengan kualifikasi. Saat pria yang akrab disapa Jokowi tersebut melakukan peninjauan, Kamis (8/11/2012) siang, mantan Wali Kota Solo itu menegaskan, dia akan mem-blacklist pemborong atau kontraktor yang tak jujur dalam melaksanakan proyek, terlebih proyek pemerintahan. "Kalau pemborongnya enggak benar, ya kita blacklist. Sah toh?" ujar Jokowi di sela-sela kunjungannya tersebut.
Proyek renovasi SDN 03 Pagi Rawamangun itu dipegang oleh PT Halomoan Putra Sejati dengan nilai proyek sebesar Rp 1,2 miliar. Rencananya, proyek renovasi berat satu kompleks sekolah yang dimulai 1 Oktober 2012 tersebut rampung pada 15 Desember 2012 mendatang. Jokowi menerangkan, anggaran sebesar Rp 1,2 miliar tersebut untuk penggantian seluruh bagian bangunan sekolah, antara lain, plafon, keramik, kusen, dan atap bangunan. Namun, karena proyek tersebut belum rampung, Jokowi tidak bisa memperkirakan apakah anggaran proyek telah sesuai dengan kualifikasi atau belum. "Ini kalau sudah jadi, baru saya ngerti. Lah wong bangunannya belum jadi gimana mau ngomentari. Yang dipasang apa juga enggak kelihatan kok," tuturnya.
Dalam peninjauannya, Jokowi memerintahkan Inspektorat Dinas Pendidikan DKI serta Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur untuk memeriksa kembali material bangunan yang akan digunakan dalam proyek renovasi tersebut. Secara khusus, ia juga meminta untuk menyelidiki penyebab ambruknya SDN 03 Rawamangun itu. Soal sanksi pemborong atau kontraktor nakal, Jokowi mengaku akan melakukan koordinasi dengan jajaran terkait. Namun, Jokowi lebih mementingkan proyek renovasi itu rampung sesuai dengan rencana dan sesuai kualitas yang diharapkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment