Monday, November 19, 2012

Jokowi Kumpulkan Lurah dan Camat

Jokowi Kumpulkan Lagi Lurah dan Camat
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali mengumpulkan seluruh kepala lurah dan kepala camat se-Jakarta, Selasa ini. Dalam kesempatan ini, Jokowi akan memberi arahan terkait beberapa kebijakannya menangani sejumlah permasalahan.

Kepala Humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Eko Hariadi mengatakan, beberapa arahan yang akan disampaikan Gubernur hari ini meliputi permasalahan banjir, kemacetan, Kartu Jakarta Sehat, dan Kartu Jakarta Pintar. Namun, tak menutup kemungkinan ada agenda pembahasan lain yang akan disampaikan dalam pertemuan tersebut.

"Pak Gubernur akan menyampaikan berbagai arahan," kata Eko kepada Kompas.com di Balaikota Jakarta, Selasa (20/11/2012).

Sejumlah kepala camat dan kepala lurah telah berada di kompleks Balaikota Jakarta. Rencananya, pertemuan ini akan digelar di Balai Agung, kompleks Balaikota Jakarta.

Selama 35 hari setelah dikukuhkan sebagai pemimpin Jakarta, Jokowi telah dua kali mengumpulkan kepala lurah dan kepala camat se-Jakarta. Sebelumnya, arahan Jokowi difokuskan pada peningkatan layanan publik, khususnya dalam hal reformasi birokrasi.


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginginkan agar para lurah dan camat menguasai wilayahnya masing-masing. Hal itu ia sampaikan langsung dalam pertemuan bersama lurah dan camat di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Selasa (20/11/2012).

"Saya ingin lurah, camat, dan wali kota menguasai wilayahnya masing-masing. Jangan sampai kalah dengan saya," kata Jokowi saat memberikan arahan dalam pertemuan tersebut.

Ia mengimbau, para lurah dan camat untuk sering melakukan tinjauan ke lapangan, khususnya ke lokasi yang menjadi titik suatu masalah agar cepat teratasi. Sebagai aparat terdepan, langkah pasti dari para pamong tersebut sangat diharapkan untuk menyelesaikan permasalahan Ibu Kota dengan cepat dan tepat sasaran.

"Lurah dan camat adalah front terdepan. Jangan sampai ada kabar lurah atau camatnya belum pernah meninjau suatu lokasi. Jadi, datang dan berikanlah suatu manfaat, jangan hanya sekadar datang," ujarnya.

Menurut Jokowi, lurah dan camat adalah pihak yang paling mengerti kondisi wilayahnya. Bukan tidak mungkin akan lahir calon pengganti pemimpin Jakarta dari salah satu lurah dan camat tersebut. Jokowi menegaskan bahwa ia akan turun langsung ke lapangan untuk mengecek apakah lurah dan camat benar-benar mengikuti instruksinya tersebut.


Kepala kelurahan dan kepala kecamatan di seluruh Jakarta mendapat tugas dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Mereka akan diberi Rp 3 miliar untuk membenahi wilayah masing-masing.

Tugas itu diberikan langsung oleh Joko Widodo saat bertemu dengan lurah dan camat se-Jakarta di Balai Agung, Kompleks Balaikota Jakarta, Selasa (20/11/2012).

Dana Rp 3 miliar itu diperuntukkan untuk pembinaan daerah, termasuk di dalamnya dana untuk bersih-bersih dan mempercantik masing-masing wilayah di tingkat kelurahan dan kecamatan.

"Tadi saya tanya, apakah cukup? Mereka jawab cukup," kata Jokowi.

Dibandingkan tahun lalu, anggaran untuk tiap kelurahan dan kecamatan berkisar antara Rp 3 miliar sampai Rp 3,5 miliar. Jumlah tersebut tak mengalami perbedaan karena Jokowi menawarkan nilai anggaran yang sama dan berkisar di angka Rp 2,5 miliar sampai Rp 3,5 miliar untuk 2013 dan akan ditetapkan pada akhir tahun ini.

Namun, perbedaan terjadi di level instruksi. Sebab, mulai tahun depan, semua lurah dan camat diminta untuk ikut membenahi masalah yang mengganggu keindahan kota, seperti coretan dinding, spanduk, papan iklan ilegal, sampah, sampai pada kebersihan saluran air.

"Saya minta coretan dinding dibersihkan, itu kan enggak mahal. Sampah juga dianggap kecil, padahal berbahaya, di setiap selokan banyak sampah," ujarnya.

Diakui Jokowi, tugas-tugas tersebut memang menjadi pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Akan tetapi, semua akan menjadi prestasi kepala wilayah apabila mampu mengatasi masalah yang ada di wilayahnya.

"Enggak bisalah semua ini dikerjakan oleh Dinas PU. Mereka tugasnya ngurus kali yang gede-gede, kalau yang kecil di kampung-kampung itu wilayah lurah dan camat," tandasnya.

Jokowi yakin para lurah dan camat mampu menjalankan instruksinya dengan anggaran yang disediakan. Ia pun berjanji akan melakukan pengecekan dan menyertakannya dengan ancaman sanksi kepada lurah atau camat yang dianggap tak mampu menjalankan tugasnya.

"Atau kalau perlu lebih tinggi (dananya) ya enggak apa-apa, asalkan masalahnya rampung. Namun, hati-hati kalau dikasih nilai tinggi tetapi enggak rampung, ya gampang buat saya, besoknya sudah hilang, artinya diganti, dicopot," tandasnya. http://megapolitan.kompas.com/

No comments:

Post a Comment

Recent Post