Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menantikan aksi Gubernur DKI Jakarta 2012-2017 Joko Widodo alias Jokowi. "Hobi" Jokowi blusukan ke kantong-kantong permasalahan Ibu Kota dinilainya cukup. Seperti diketahui, setelah resmi dilantik sebagai gubernur, Jokowi langsung mengunjungi wilayah-wilayah di Ibu Kota untuk memetakan permasalahan yang ada. Bahkan, tiada hari tanpa blusukan.
Menurut Sutiyoso, kerja Jokowi saat ini sudah bukan lagi saat menilik permasalahan. Tetapi, berbuat lebih untuk menuntaskan permasalahan-permasalahan itu. Ia menilai, Jokowi sudah cukup melakukan pemetaan. "Menurut saya, itu sudah cukup. Masalah yang dicari sudah diketahui, keadaan rakyat seperti apa sudah diketahui, kita tunggu action," kata Sutiyoso, Minggu (18/112/2012), dalam Milad Ke-100 Muhammadiyah di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Bagi Sutiyoso, cara kerja Jokowi saat ini telah ditunjukkan saat menjabat Wali Kota Solo sebelum menjadi Gubernur DKI. Namun, itu belum cukup menjadi indikator untuk menilai kinerja Jokowi selama memimpin Jakarta. "Belum bisa kita ukur, paling tidak sampai tahun depan. Aksinya, kan, baru mengecat rumah susun dan membagikan kartu Jakarta sehat untuk membuktikan janji kampanye," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pun melayangkan kritik atas gaya kepemimpinan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dalam beberapa kesempatan, Basuki memang memiliki gaya tersendiri dalam memberikan arahan kepada bawahan. Tak jarang, ada luapan emosi yang terlihat. Sutiyoso menilai, sikap Basuki yang emosional saat memberikan arahan tak layak dipertontonkan kepada masyarakat luas. Pernyataannya ini menyangkut dipublikasikannya rapat Basuki dengan sejumlah kepala dinas di Youtube beberapa waktu lalu. "Enggak perlu seperti itulah," kata Sutiyoso, Minggu (18/11/2012).
Menurut Sutiyoso, kepala dinas adalah panglima yang berada di garis terdepan sebuah pemerintahan. Untuk itu, semuanya harus dirangkul dan diberi arahan sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu. "Misalnya dalam militer, seorang panglima tidak akan memenangkan peperangan tanpa ada anak buah di garis depan," ungkapnya. Di luar itu semua, Sutiyoso memberikan pujian kepada Basuki karena tegas dalam mengarahkan anak buahnya. Meski di lain sisi, ia mengimbau Basuki agar lebih bijak dalam memilah waktu saat dirinya harus menyertakan emosi saat pengarahan. "Yang penting adalah transparan. Tapi, ada prinsip-prinsip dan jangan mempermalukan mereka di depan publik," katanya.
Tanggapan Terhadap Bang Yos
Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso meminta Joko Widodo untuk berhenti blusukan ke kampung-kampung. Namun Jokowi menegaskan, dia akan blusukan selama lima tahun. Menurut Jokowi, dia akan terus mengunjungi kantong-kantong masalah di Ibu Kota selama memimpin Jakarta. Baginya, kebiasaan itu baik untuk menyentuh masalah dari akar rumput sebagai bagian dari manajemen pengawasan yang dilakukannya.
"Kalau saya lima tahun ya akan blusukan terus," kata Jokowi saat dijumpai di gedung Balaikota Jakarta, Selasa (20/11/2012). "Saya akan terus begini, ke bawah mendengarkan akar rumput, cek lapangan, cek proyek, kontrol program, dan mendengar aspirasi masyarakat. Kan itu manajemen kontrol yang kita lakukan," ungkapnya.
Sebelumnya, Sutiyoso menyampaikan kritik atas kinerja Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Bang Yos, sudah waktunya Jokowi berbuat aksi yang lebih konkret ketimbang kebiasaanya blusukan ke kantong-kantong masalah di Ibu Kota.
Menurut Bang Yos, waktu lebih dari sebulan telah sangat cukup bagi Jokowi dalam berbelanja masalah di Jakarta. Ia meminta langkah selanjutnya adalah aksi nyata agar Jokowi mampu mengurai dan memecahkan segudang masalah Jakarta.
Sementara itu mendapat kritikan dari mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama menanggapinya santai. Menurut dia, Jokowi-Basuki dipilih rakyat, sementara Sutiyoso tidak. "Bang Yos kan tidak dipilih secara langsung, ya dulu enggak perlu blusukan, cuma perlu ke DPRD saja. Kalau sekarang kan dipilih langsung, jadi beda dong. Era Bang Yos kan bukan pemilihan langsung, kalau DPRD dulu beda, masih wajarlah Pak Gubernur," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Senin (19/11/2012).
Karena dipilih rakyat langsung, tutur Basuki, wajar jika Jokowi blusukan ke kampung-kampung. Hal itu untuk lebih mendekatkan pemimpin dengan warganya. "Saya kira kita baru satu bulan yah, itu bukan blusukan yah, itu kan gaya kami. Gaya bekerja masing-masing orang kan berbeda ya," kata Basuki lagi.
Sebelumnya, Sutiyoso menganjurkan Jokowi agar berhenti blusukan ke kantong-kantong permasalahan Ibu Kota. Menurut pria yang akrab disapa Bang Yos tersebut, saat ini bukan lagi saatnya menilik permasalahan, tetapi berbuat lebih untuk menuntaskan permasalahan-permasalahan itu. Ia menilai, Jokowi sudah cukup melakukan pemetaan.
Selain itu, Sutiyoso juga mengkritik gaya kepemimpinan Basuki yang dianggapnya gemar mengunggah video di Youtube. Sikap tegasnya kepada kepala dinas menurutnya juga tidak perlu ditunjukkan. Malah, kepala dinas harus dirangkul.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment