Monday, November 26, 2012

Jokowi ke KPK Disambut Musik Betawi

Jokowi ke KPK Disambut Musik Betawi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Selasa (27/11/2012) ini, akan menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Kunjungannya ke KPK adalah untuk mencegah upaya korupsi di dalam tubuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta, Eko Hariadi. "Iya benar, nanti sekitar pukul 11.00 WIB, Bapak (Jokowi) akan menyambangi Gedung KPK," kata Eko kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa.

Menurut Eko, kunjungan Jokowi ke KPK adalah untuk mengikuti seminar pencegahan korupsi di DKI Jakarta. Kunjungan itu terkait rencana seminar pencegahan korupsi melalui peningkatan kualitas pelayanan publik dan pengelolaan APBD di Provinsi DKI Jakarta.

Sebelumnya, Jokowi juga mengatakan akan menyambangi Gedung KPK. "Iya, besok ada rencana mau ke KPK," kata Jokowi, di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (26/11/2012). Namun, Jokowi belum mengetahui persis agenda apa yang akan ia laksanakan di sana bersama para petinggi KPK. "Katanya sih mau ada kerja sama. Enggak tahu kerja samanya apa," kata Jokowi.

Pada awalnya kegiatan ini dijadwalkan akan dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama. Namun, agenda itu urung dilaksanakan. Beberapa agenda yang akan dibahas dalam pertemuan itu mengenai program pencegahan korupsi di DKI Jakarta. Program tersebut sejalan dengan rencana KPK menjadikan DKI Jakarta sebagai provinsi model antikorupsi.

Hasil inisiasi antara KPK dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini akan dimatangkan dalam pertemuan kedua pihak yang akan segera digelar. KPK berencana menjadikan Provinsi DKI Jakarta sebagai provinsi model antikorupsi.

Dijumpai di Kompleks Balaikota Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan hal tersebut. Menurut dia, kerja sama antara Pemprov DKI dan KPK merupakan inisiatif Jokowi bersama KPK. "Kami ingin dijadikan model oleh KPK, tapi coba selanjutnya tanya ke Pak Gubernur," kata Basuki.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (27/11/2012) siang, mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta. Kedatangan Jokowi terkait dengan rencana KPK menjadikan DKI Jakarta sebagai model pencegahan korupsi di pemerintahan daerah.

Jokowi tiba sekitar pukul 11.00 WIB dengan dikawal sejumlah staf pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Terdengar alunan lagu Betawi mengiringi kedatangan Jokowi di Gedung KPK. Mantan Wali Kota Solo itu tampak mengenakan batik cokelat yang dipadu dengan celana bahan hitam. Saat diberondong pertanyaan wartawan, Jokowi tidak banyak berkomentar. "Nanti saja, belum tahu. Kami diundang KPK, mungkin kemitraan," ujarnya.

Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, kedatangan Jokowi terkait rencana KPK menerapkan model pencegahan tindak pidana korupsi di pemerintahan daerah. Untuk lebih detailnya akan disampaikan oleh KPK bersama Jokowi dalam jumpa pers sekitar pukul 12.30 WIB di Gedung KPK. "Menentukan zona integritas, Pemprov DKI dijadikan pilot project sebagai provinsi pencegahan antikorupsi," ujar Johan.

Senin (26/11/2012) kemarin, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengatakan bahwa kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan KPK ini merupakan inisiatif Jokowi dan KPK. Dalam pertemuan dengan KPK hari ini, Pemrov DKI akan membicarakan lebih jauh mengenai program pencegahan korupsi di instansi tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, kedatangannya ke KPK bukan untuk mengadukan tindak pidana korupsi di Pemprov DKI Jakarta. Jokowi mengaku hanya memenuhi undangan KPK. "Kami diundang oleh KPK untuk memperbaiki dan membenahi sistem di Pemprov DKI," kata Jokowi saat tiba di KPK dan disambut Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (27/11/2012).

Oleh karena itu, menurutnya, Pemprov DKI akan membangun sebuah keterbukaan dalam hal akses informasi publik, anggaran, transparansi pengadaan barang, dan transparansi pengaduan. "Dalam upaya membangun dan memperbaiki sistem itu juga akan didampingi oleh KPK. Dengan itu, harapan kami, pembenahan akan lebih cepat lagi," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menampik kedatangannya ke Gedung KPK itu adalah untuk memproses laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). "Enggak ada hubungannya dengan PPATK. Pokoknya kita ingin perbaiki semuanya. Itu saja," kata Jokowi. Beberapa waktu lalu, PPATK pernah merilis data provinsi yang diduga melakukan tindak pidana korupsi. DKI Jakarta menduduki posisi teratas dengan 46,7 persen, sementara Provinsi Bangka Belitung terendah dengan 0,1 persen.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Adnan Pandu Praja, menyatakan keterkejutannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Karena, kata Pandu, semua saran dari KPK untuk upaya pencegahan korupsi diterima oleh Jokowi. Hal itu dikatakan Pandu seusai kunjungan Jokowi ke Gedung KPK, Selasa (27/121/2012). Pandu mengatakan, kunjungan Jokowi ke KPK, khususnya untuk membicarakan proses pembuatan anggaran. Menurut dia, perlu adanya perbaikan di dalam mekanisme pembuatan APBD. "Anggaran adalah faktor utama untuk bisa mengawal anggaran Pemprov DKI," kata Pandu.

Selain itu, kata Pandu, KPK juga mendukung upaya Pemprov DKI untuk membangun sebuah sistem online di semua lini terkait pendapatan daerah. "Di seluruh restoran yang terdaftar akan terkonek dengan kantor pajak di DKI. Semua angka yang ada di bill yang kita makan akan terdeteksi. Ini termasuk salah satu pencegahan," ujarnya.

Selain itu, Pandu mengatakan, kunjungan Jokowi ke Gedung KPK adalah untuk yang kedua kalinya. Menurut dia, yang pertama adalah saat Jokowi masih menjabat sebagai Calon Gubernur DKI yang melaporkan harta kekayaannya. "Kami berharap visi misi yang beliau sampaikan saat berkampanye itu menjadi Perda," katanya. Pandu juga mengharapkan pilot project KPK dengan Pemprov DKI dapat menjadi contoh bagi provinsi lainnya. "Kami juga memberikan hasil survei terkait integritas. Dan Alhamdulillah semangat beliau untuk membaur bersama KPK. Semoga kedepannya hasilnya lebih baik," kata Pandu.

Sementara itu Gubernur DKI, Jokowi, mengatakan, bersama KPK dia akan membentuk sebuah kerjasama untuk upaya pencegahan korupsi di tubuh Pemerintah Provinsi DKI. Oleh sebab itu, dia akan membenahi sistem-sistem mulai dari yang terkecil dan seluruh pendapatan daerah akan menggunakan sistem online. "Masalah pendapatan semuanya akan kami online-kan nanti. Seperti hotel, pajak restoran, reklame, parkir menggunakan sistem online," kata Jokowi, di Gedung KPK.http://megapolitan.kompas.com/read/2012/11/27/11491130/Datangi.KPK.Jokowi.Disambut.Musik.Betawi?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=100%20Hari%20Jokowi-Basuki

No comments:

Post a Comment

Recent Post