Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, pada Jumat, 23 November 2012, menerima Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). Di sela-sela pertemuan tersebut, dia masih sempat mengingatkan pegawai Pemprov DKI waktu salat Jumat.
Pertemuan Basuki dengan ibu-ibu dari AIMI membicarakan banyak hal. Mulai dari Perda ASI, tempat menyusui di perkantoran dan pabrik-pabrik, dan lain sebagainya.
Di tengah-tengah itu, tiba-tiba Basuki bertanya ke pria yang duduk di sampingnya, "Bapak Salat Jumat jam berapa, Pak?"
"Setengah dua belas," jawab pegawai Pemprov berbaju batik tersebut.
"Oooh," ujarnya. Kemudian Basuki kembali melanjutkan pembicaraan dengan ibu-ibu dari AIMI.
Penonton yang menyaksikan tayangan Youtube ini pun mengomentari adegan tersebut.
"Tiba-tiba di menit ke 31:26 , "Bapak shalat jam? berapa ya?" tanya Pak Ahok ke pria di sebelah kanannya. Maklum, tanggal 23 Nopember 2012 ini tepat hari Jumat," tulis akun vivere coloso.
"SUBHANALLAH , pak ahok selalu mengingatkan sholat jum'at,, kita? yang muslim saja sering sengaja melupakan ...," tulis akun henie purwa umar.
"setahu saya? Pak Ahok sekeluarga rajin ke gereja, sesibuk apapun. Tentunya beliau pikir, yang muslim juga harus Jumatan, gak ada alasan sibuk, capek, jauh, hujan, dsb ^_^," komentar Butet Harahap.
Selang dua menit kemudian, pertemuan tersebut pun berakhir.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sangat perhatian dengan karyawati yang masih menyusui bayinya. Dia memerintahkan setiap perkantoran, mal hingga pabrik menyediakan ruang ASI.
Di Balaikota dan Kantor Pemprov DKI, Basuki mengatakan, sudah ada tersedia ruang ASI. Menurutnya, ada dua ruang ASI yang difasilitasi meja dan kulkas. Bahkan, dia mempersilakan karyawati menggunakan kulkas di ruangannya.
"Selama ini, ibu-ibu di sini pakai kulkas saya, ha.. ha.. ha..," kata Basuki saat menerima Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), yang diunduh di Youtube.
Kepada karyawati Pemprov yang sedang menyusui, Basuki juga menawarkan bekerja di kantor yang dekat rumahnya. Namun, mereka tidak mau pindah.
Ke depannya, Basuki ingin semua pabrik, perkantoran dan tempat perbelanjaan di Jakarta menyediakan ruang ASI. "Jangan ada lagi yang nongkrong di WC, gudang," katanya.
Basuki juga menawarkan kontribusi jika AIMI membutuhkan surat referensi untuk masuk ke pabrik-pabrik. Sebab selama ini, pengurus AIMI mengaku kesulitan menembus manajemen pabrik yang berbelit-belit.
Ke depannya, Basuki mengatakan, Pemprov DKI akan membuat rusun terpadu yang lantai tiganya khusus untuk balai kesehatan, penitipan anak, PAUD, dan juga termasuk ruang ASI. Sementara di lantai satu dan dua akan dijadikan pasar, dan lantai empat ke atas menjadi hunian yang menggunakan lift.
Dengan adanya ruang ASI, kata Basuki, ibu-ibu menyusui bisa menyumbangkan ASI-nya kepada ibu-ibu yang kekurangan. "Kan tinggal satu blok. Lebih baik susui dari pada susu sapi tho," ujarnya.
"Saya sendiri minum dua ASI, ibu saya dan nenek saya. Nenek saya belum melahirkan, ibu saya anak paling besar. Anak nenek saya 12 anak. Kalau ke rumah nenek saya, saya minum ASI nenek. Saya minum ASI ekslusif sampai 3 tahun. Anak pertama saya dua tahun," tutur Basuki mengisahkan dirinya saat kecil.
Tahun depan, terang Basuki, Pemprov DKI akan membangun apartemen sederhana 40 lantai di daerah Gatot Subroto, Jakarta. Apartemen sederhana itu akan disewakan untuk pasangan muda yang tidak mampu membeli rumah di Jakarta. Dengan begitu, pasangan muda tidak perlu menghabiskan waktu di jalan dari rumah ke kantor dan sebaliknya.
"Kita pikirkan sewanya murah sejuta, tapi enggak bisa over-sewa ke orang lain. Kalau dia sewakan ke orang lain, satu lantai kita usir," ucapnya.
"Minimal beban orang kerja pulang pergi capek, ya bisa berkurang," imbuhnya.
Untuk mendukung ruang ASI di ruang publik, Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan Raperda ASI yang akan digodok tahun depan. Draftnya dia perintahkan untuk ditampilkan di website Jakarta.go.id.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment