Friday, November 23, 2012

Jaya Suprana Sebut Jokowi Mahadewa

Jaya Suprana Sebut Jokowi Mahadewa
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo didapuk menjadi pembicara dalam acara Indonesia Creative Power Pekan Produk Kreatif Indonesia yang diselenggarakan di XXI Epicentrum Walk, Jakarta Selatan. Jokowi didapuk menjadi pembicara bersama dengan Fiona Kerr dari University of Adelaide dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.

Dalam acara ini, Pendiri Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri), Jaya Suprana, juga bertindak menjadi moderator. Saat Jaya Suprana memanggil pembicara untuk maju ke panggung, Jaya Suprana memanggil nama Jokowi dengan mahadewa. "Mari kita sambut mahadewa kita yang memang siap merapikan kacau-balaunya kota ini, Jokowi," kata Jaya Suprana di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (22/11/2012).

Jokowi pun hanya tertawa dan menggelengkan kepala saat naik ke atas panggung. Setelah itu, Jaya Suprana kembali mengeluarkan celetukannya. "Sebenarnya saya kecewa Pak Jokowi menjadi gubernur karena harapan saya Pak Jokowi itu jadi presiden," kata Jaya. Mendengar itu, Jokowi pun tidak berkomentar. Jokowi di acara tersebut akan mempresentasikan mengenai "Peran Pemerintah Daerah dalam Membangun Kota atau Daerahnya sebagai Sentra Ekonomi Kreatif".

Sebelumnya, Jokowi sempat menelusuri pameran hasil karya kreatif anak Indonesia. Ia mampir ke stan Toys Sculpture Indonesia, stan lukisan-lukisan wajah, dan juga mampir ke stan kartunis. Saat berada di stan kartunis, Jokowi meminta untuk menggambar wajahnya. "Saya ingin digambar wajah saya, ya," kata Jokowi. Setelah itu, ia juga melihat stan hasil karya warga binaan narapidana lembaga pemasyarakatan. Ia juga mampir ke stan Kompas Gramedia. Jokowi diajak untuk bermain gim sensor Kompas.

Humas PPKI 2012 I Gusti Ngurah Putra mengatakan, melalui PPKI 2012, Kemenparekraf ingin membuat wadah untuk pemerintah di berbagai negara yang memiliki fokus dalam ekonomi kreatif untuk dapat belajar dan saling memahami satu sama lain. "Proyeksi jangka panjang yang diharapkan dari pertemuan negara-negara ini adalah membentuk aliansi strategis dalam ekonomi kreatif yang berkontribusi dalam mempercepat pengembangan ekosistem ekonomi kreatif," kata I Gusti Ngurah Putra.

Pak Jokowi, Hajar Saja Lurahnya!

Ada saja pengalaman-pengalaman unik yang dialami Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, baik sebelum menjadi gubernur maupun sesudahnya. Kisah-kisah unik nan lucu itu pula yang kerap ia ceritakan dan menjadi perhatian warga yang mendengarnya.

Hal itu juga terjadi ketika Jokowi menjadi pembicara dalam acara Indonesia Creative Power, Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan. Selain Jokowi, Fiona Kerr dari University of Adelaide Australia juga menjadi pembicara bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Mari Elka Pangestu.

Berbeda dari dua narasumber lain, yang menyampaikan presentasinya dengan duduk, Jokowi memilih berdiri dan menceritakan pengalaman kreatifnya. Jokowi mengatakan, kalau ia duduk justru tidak bisa lancar menceritakan pengalamannya.

"Dua puluh tiga tahun saya bekerja di barang-barang seperti yang tadi saya duduki, jadi agak kreatif sedikit-sedikit. Kemudian, tujuh tahun lalu, saya kecelakaan menjadi Wali Kota, nah itu mulai enggak kreatif," kata mantan Wali Kota Solo dan pengusaha mebel tersebut, Kamis (22/11/2012).

Setelah itu, kalimat demi kalimat mengalir dalam cerita Jokowi. Sewaktu menjadi Wali Kota Solo, misalnya, ia mengisahkan bahwa waktu itu ia menghadapi masalah dengan ajudannya yang berpostur lebih tinggi, besar, dan ganteng. Karena waktu itu Jokowi masih suka mengemudi sendiri, maka setiap kali hadir dalam acara-acara undangan, para tamu justru memberikan perhatian lebih besar kepada ajudannya.

"Problemnya, tamu-tamu yang datang ke saya, kok malah yang disalami ajudan saya, bukan saya. Haduh... satu bulan saya masih kuat, dua bulan enggak kuat, tiga bulan tambah enggak kuat, kemudian muncul ide kreatif saya," kata Jokowi, yang waktu itu berbobot 54 kg.

Jokowi kemudian mengganti ajudannya itu. Kali ini ia memilih ajudan dengan paras dan perwatakan tidak seperti sebelumnya. Yang lebih jelek, katanya. Mendengar itu, para pengunjung dalam acara itu sontak tertawa. "Selama tujuh tahun, akhirnya saya selamat karena yang disalami saya terus," ujarnya.

Ceritanya kemudian beralih ketika Jokowi mulai ke Jakarta dan menjadi gubernur. Menurutnya, satu hal kreatif yang pernah dilakukannya adalah saat ia melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke kantor kelurahan dan kantor kecamatan di Jakarta Pusat pada 23 Oktober 2012 atau seminggu setelah ia dilantik jadi gubernur.

Ia menuturkan, ketika itu ia datang ke satu kantor kelurahan sekitar pukul 07.30. Alih-alih menemui lurah setempat, Jokowi justru melihat kursi-kursi di kantor tersebut masih dipasang terbalik atau ditidurkan. Ia pun hanya menemui tiga orang pegawai di kantor kelurahan itu.

"Kemudian, saya perintahkan untuk membuka tempat pelayanan. Terus satu orang itu membuka handle pintu yang masih terkunci, saya tunggu saja. Satu handle kunci tak tunggu enggak kebuka-buka. Tak tunggu sudah hampir tiga gerombol kunci masih juga belum kebuka, ya sudah saya tinggal saja ke kelurahan yang lain," kata Jokowi. Riuh tawa audiens pun kembali membahana.

Sama seperti kelurahan yang ia datangi pertama kali, kejadian yang sama juga ia temui di kantor kecamatan dan kelurahan selanjutnya. Menurutnya, pagi itu baru separuh pegawai yang hadir di kantor lurah, demikian pula di kantor kecamatan. Camat dan lurahnya pun tidak ada sehingga Jokowi gagal bertemu dengan mereka.

"Pegawai kecamatan itu mencoba kreatif. Dia menaruh tulisan 'Buka', ya saya senang. Tapi saya enggak kalah kreatif. 'Ini tulisannya buka, tapi kok saya lihat-lihat malah loketnya tutupan.' Kalah kreatif sama saya pegawainya," kata Jokowi yang kembali mengundang gelak tawa pengunjung.

Di akhir kisah pengalamannya, Jokowi menceritakan, saat ia melakukan sidak di kelurahan dan kecamatan, banyak warga yang saat itu melihatnya sidak menyuruhnya untuk menghajar lurah dan camatnya. "Pas sidak itu, mungkin yang melihat saya ada seribu penduduk. Begitu saya hadir, mereka teriak, 'Pak Jokowi, dihajar saja camatnya, hajar saja lurahnya.' Ha-ha-ha... lha ini apa, kenapa saya harus menghajar mereka... ha-ha-ha," canda Jokowi yang mendapatkan tepuk tangan meriah dari pengunjung. http://lipsus.kompas.com/

No comments:

Post a Comment

Recent Post