Pagi ini, Selasa (23/10/2012), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua kelurahan dan satu kecamatan. Dalam sidaknya itu, Jokowi tidak menemukan keberadaan lurah dan camatnya. Jokowi menggunakan jas hitam, kemeja berwarna putih, dan dasi berwarna merah marun. Jokowi sidak ke Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur, dan Kecamatan Cempaka Putih. Dari ketiga instansi pemerintah itu, pimpinan mereka tidak ada di tempat, hanya ada pegawai dan staf.
Saat Jokowi sidak ke Kelurahan Senen, semua ruangannya masih dikunci. Lalu, Jokowi menanyakan keberadaan lurah tersebut. "Ini lurahnya ke mana?" tanya Jokowi di Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Selasa. Staf kelurahan itu menjawab, lurahnya sedang ke wilayah. Tetapi, saat Jokowi memeriksanya, semua ruangan dari lantai dua sampai bawah masih dalam keadaan terkunci. Kunjungan Jokowi ke Kelurahan Senen itu hanya sekitar dua sampai tiga menit.
Setelah melakukan inspeksi mendadak ke kantor Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga melakukan sidak di kantor Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. Di kedua kantor kelurahan itu, Jokowi tak bertemu dengan masing-masing lurah. Karena tak bertemu sang lurah, Jokowi menanyakan keberadaan mereka. Staf kelurahan di kantor tak dapat menjawab secara pasti dan hanya mengatakan lurah sedang tidak berada di tempat. "Lagi keluar, Pak," kata seorang staf Kelurahan Cempaka Putih Timur, Selasa (23/10/2012).
Sidak Jokowi ke Kelurahan Cempaka Putih Timur itu hanya berlangsung sekitar dua menit. Selanjutnya, Jokowi melanjutkan kunjungannya ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Setali tiga uang, di sana ia juga tak bertemu Camat Cempaka Putih. Alhasil, Jokowi pun hanya mampir sekitar lima menit. Di kantor itu, Jokowi sempat berperan sebagai warga dan bertanya mengenai permasalahan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). "Ini berkasnya mana, terus bayarnya berapa?" tanya Jokowi.
Setelah itu, Jokowi menuju tempat pelayanan KTP. Di tempat tersebut tertera simbol "Buka", tetapi Jokowi menemukan loketnya masih tertutup. "Ini tulisannya 'Buka', tetapi loketnya tutup. Enggak benar ini," kata Jokowi. Setelah berkunjung ke tiga tempat itu, Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kecamatan Cempaka Putih. Setelah itu, Jokowi dijadwalkan kembali ke Balaikota DKI Jakarta untuk menerima kunjungan kerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Lurah Senen, Anwar Maolana, menolak dituding mangkir atau lalai menjalankan tugasnya. Dia berkilah, dirinya sedang mengantar istri ke kantor wali kota dalam rangka menghadiri acara PKK yang dipimpin oleh Ketua PKK DKI Jakarta, Iriana Jokowi, yang tak lain adalah istri dari Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). "Saya ngantar istri ke wali kota. Ada acara dengan PKK dengan gubernur," kata Anwar saat ditemui di ruang kerjanya, Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2012) siang. Dia menjelaskan, sebelumnya tak ada informasi mengenai kunjungan Jokowi ke kantornya. Dia pun langsung balik arah meninggalkan kantor wali kota untuk kembali ke kantornya dengan maksud menerima kedatangan Jokowi. Akan tetapi, usahanya tak membuahkan hasil. Pasalnya, kehadiran mantan Wali Kota Solo itu di Kelurahan Senen hanya berlangsung singkat. Anwar mendapati Jokowi telah meninggalkan Kelurahan Senen beberapa menit sebelum dirinya tiba di lokasi. "Saya balik ke kantor, tetapi Pak Gubernur sudah nggak ada. Tadi pagi, di sini, ada tujuh pegawai yang bertemu Pak Gubernur, termasuk petugas KTP," ujarnya.
Lurah Cempaka Putih Timur Ety Usmiati, yang pagi tadi kantornya ikut menjadi lokasi sidak Jokowi, menjelaskan, ia telah datang ke kantornya sebelum pukul 07.00 WIB, atau beberapa saat sebelum Jokowi tiba di Kelurahan Cempaka Putih Timur. Saat tiba di kantornya, Ety menyempatkan diri untuk mengisi daftar hadir menggunakan lima jari, sebuah sistem pencatat kehadiran yang sulit untuk dimanipulasi. Setelah itu, ia bergegas melakukan monitor wilayah ke sejumlah tempat yang menjadi tanggung jawabnya. "Saat Pak Gubernur datang, saya udah keluar untuk monitor wilayah. Ada bukti absen yang saya lakukan sebelum pukul 07.00 WIB," kata Ety. Sebelum beranjak untuk melakukan monitor wilayah, Ety mengaku sempat melayani beberapa warga yang berkas KTP-nya perlu ditandatangani. Tak berselang lama, ia memang meninggalkan kantor untuk menjalankan tugasnya yang lain. "Lurah kan enggak setiap saat ada di kantor. Pagi tadi saya melayani warga untuk tanda tangan KTP, dan setelah itu saya ke wilayah untuk monitoring rutin," tandasnya.
Saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkunjung ke Kecamatan Cempaka Putih, Selasa (23/10/2012) pagi, Camat Asril Rizal tidak ada di tempat. Saat itu, dia sedang menghadiri lomba PKK di gedung Wali Kota Jakarta Pusat, yang juga dihadiri istri Jokowi, Iriana. "Saya enggak ada di kantor saat Pak Gubernur sidak karena ingin menghadiri lomba PKK di wali kota," kata Asril, saat ditemui Kompas.com seusai melakukan rapat koordinasi di Kelurahan Cempaka Putih Timur, Selasa siang. Asril mengaku sudah tiba di kantornya pukul 06.15 WIB. Setelah menemui beberapa pegawainya, ia langsung mengisi absen "lima jari" yang tercatat pukul 06.47 WIB. Ia pun sempat menemui wakilnya, Poppy Purnama, dan melakukan koordinasi rutin. Setelah itu, sekitar pukul 07.50 WIB, ia bergegas meninggalkan kantor bersama tim penggerak PKK kecamatan. Tak lama berselang, saat rombongan baru melintas di sekitar Atrium Senen, ia menerima kabar bahwa Jokowi melakukan sidak ke Kelurahan Cempaka Putih Timur.
Tak menunggu lama, ia pun langsung turun dari mobil dan menumpang tukang ojek menuju kantor kelurahan tersebut. Saat tiba di lokasi, Jokowi sudah bergeser ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Dari situ, Asril kembali menumpang sebuah ojek menuju kantornya. Meski sempat bertemu dengan Jokowi, situasinya sudah tak bersahabat. Saat itu, Jokowi sudah berada di dalam mobil untuk meninggalkan kantor Kecamatan Cempaka Putih. "Padahal, sejak pagi, saya sudah di kantor, kan ada bukti absennya, tetapi memang saya keluar untuk menghadiri undangan Pak Wali Kota," ungkapnya. Asril mengatakan, undangan Wali Kota Jakarta Pusat berlaku untuk seluruh Camat di wilayah Jakarta Pusat. Instruksi itu langsung diberikan oleh Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah pada Senin (22/10/2012) sore. Selama kira-kira 20 menit berada di Kecamatan Cempaka Putih, Jokowi didampingi Poppy Purnama. Jokowi sempat menilik tempat di mana surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) diproses, menemui Kepala Seksi Tata Ruang, dan juga ke Kepala Seksi Kependudukan yang mengelola warga pendatang baru. "Selama sidak di sini, Pak Gubernur didampingi oleh wakil camat. Saya sempat bertemu Pak Gubernur, tetapi beliau sudah di atas mobil," tuturnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment