Wednesday, October 17, 2012

Jokowi Berkunjung ke Dahlan Iskan

Jokowi Berkunjung ke Dahlan Iskan
Setelah berkeliling tiga wilayah perkampungan kumuh di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan akan berkunjung ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan bertemu dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Terkait pertemuan dengan Dahlan Iskan di Kementerian BUMN, Jokowi mengatakan akan membahas mengenai lahan PT PJKA untuk dapat dibangun rusun. Menurut jadwal, Jokowi akan diterima oleh Dahlan Iskan di Kementerian BUMN pukul 17.00 WIB. Selain itu, saat ditanyakan terkait bagaimana untuk memaksimalkan sumber daya ekonomi yang berlimpah di DKI Jakarta, Jokowi mengatakan mendistribusi aset ekonomi ke masyarakat bawah.

Di hari pertama setelah dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo langsung mengunjungi Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, Selasa (16/10/2012). Selain masalah tanah, Jokowi juga akan berbicara kepada Dahlan terkait tanah-tanah kumuh yang ada di Jakarta. Jokowi ingin tanah-tanah kumuh ini bisa ditata dan dikelola. Apalagi juga ada keinginan dari Kementerian BUMN kepada anak usahanya, Perum Perumnas, untuk membangun rumah susun sederahana milik (rusunami) di tanah-tanah kumuh milik DPRD DKI Jakarta.

Jokowi datang pukul 16.15 WIB dari kantornya di Balaikota Jakarta dengan mengendarai mobil Toyota Kijang Innova warna hitam bernomol polisi B 1123 RFR. Saat ke Kementerian BUMN, Jokowi datang tanpa kawalan ajudannya dan hanya ditemani sopir. Ia mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana bahan hitam. Kemejanya pun tidak dimasukkan rapi ke dalam celana sehingga penampilannya terkesan non-formal. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Selasa (16/10/2012) sore, menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Dalam kunjungannya, Jokowi meminta izin penyelesaian program-program yang akan dilaksanakan.

Menurut Dahlan, program-program yang akan dilakukan oleh Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ada yang bisa dilakukan secara bersamaan. Di satu sisi, perlu izin dari Kementerian BUMN dan di sisi lain perlu ada izin juga dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta). Salah satu proyek itu menyangkut masalah perlintasan kereta api (KA). Nantinya, frekuensi lalu lintas KA akan dibuat dengan jarak lebih rapat. Dahlan mengatakan, pada Maret tahun depan, frekuensi kereta api di Jabodetabek akan mencapai 7 menit sekali dari frekuensi saat ini yang masih 8 menit sekali. Adapun pada November 2013, lalu lintas KA akan menjadi 6 menit sekali.

Dahlan pernah mewacanakan pembangunan underpass di bawah perlintasan kereta api dan jalan raya. Lintasan bawah tanah ini tidak akan menyebabkan antrean kendaraan di jalan raya. Selain masalah perlintasan kereta, Dahlan juga menyetujui agar lahan-lahan di sekitar stasiun kereta api tidak dijadikan pusat pertumbuhan bisnis, tetapi bisa menjadi pusat permukiman baru. Caranya dengan membangun rumah susun sederhana milik (rusunami) atau apartemen murah untuk warga. Selain itu ada wacana untuk membangun monorel dari Bekasi ke pusat kota Jakarta. Monorel ini dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan, khususnya tol dalam kota dari Bekasi ke Slipi. Sementara itu, Joko Widodo menjelaskan, rencana yang telah dirancang oleh Kementerian BUMN dan Pemprov DKI Jakarta hanya perlu dikerjakan.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan tak berkomentar banyak soal wacana pencalonan mereka sebagai calon presiden ataupun calon wakil presiden pada Pemilu 2014. Dengan karakter sederhana plus sifat kejujuran dan keterbukaan yang mereka miliki, kedua tokoh itu kerap mendapat sambutan positif oleh warga. Kedua pejabat tersebut kerap disebut-sebut bakal menjadi calon kuat dalam pemilihan presiden mendatang. Lantas, apa jawaban mereka soal pencalonan tersebut? Joko Widodo atau Jokowi dengan tegas menjawab tidak ingin menanggapi isu tersebut. Jokowi ingin berkonsentrasi menjalankan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta, yang baru dua hari diembannya.

Menurut Jokowi, tugas sebagai orang nomor satu di Jakarta sudah cukup berat, apalagi harus mengurus masyarakat satu negara. Ia mengatakan akan memikirkan cara mengurus dan menata masyarakat Jakarta agar lebih baik dan ingin menjalankan tugas sesuai program yang telah dijanjikan. Sementara itu, di tempat yang sama, Dahlan Iskan pun tidak banyak berkomentar. Mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara itu memang sudah berkali-kali ditanya soal kesediaannya menjadi capres. Namun, berkali-kali pula ia menyatakan bahwa ia ingin menyerahkan masalah itu kepada Yang Maha Kuasa.

Pertemuan antara Jokowi dan Dahlan di Kantor Kementerian BUMN itu membahas sejumlah permasalahan yang menjadi tanggung jawab keduanya dalam kaitannya dengan penataan Ibu Kota. Keduanya antara lain membahas cara mengatasi kemacetan dengan mewacanakan pembuatan jalur kereta bawah tanah pada perlintasan jalan raya. Mereka juga menimbang pembangunan rumah susun di dekat rel kereta api.

No comments:

Post a Comment

Recent Post