Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dipastikan akan menyambangi Gedung Sate, Bandung, Jalan Diponegoro, Bandung, Rabu (31/10/2012) sekitar pukul 14.00 WIB, untuk bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. "Jadi... Jadi..., nanti siang jadi kok ketemu Pak Gubernur," kata Jokowi di Balaikota DKI, Rabu pagi. Mengendarai mobil dinasnya, Toyota Land Cruiser, Jokowi tiba di Balaikota sekitar pukul 08.00 WIB. Dia mengenakan kemeja batik berwarna coklat.
Jokowi mengatakan, di Bandung nanti ia akan membicarakan permasalahan-permasalahan yang umum di Jakarta, seperti macet dan banjir. "Membahas, ya, paling bahas macet, banjir. Paling enggak bahas dua itu, mungkin juga bahas hal-hal yang bersifat sosial juga," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan bertemu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung pada Selasa (23/10/2012). Namun, yang datang ke dalam pertemuan itu hanyalah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Fadjar Panjaitan.
Pertemuan di Bandung itu merupakan rapat Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Cianjur (Jabodetabekjur) bersama dengan sejumlah kepala daerah terkait, termasuk Jokowi. Salah satu agenda strategis yang akan dibahas dalam pertemuan itu adalah merumuskan solusi dalam kerangka mengatasi banjir di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendapat sambutan meriah sewaktu mendatangi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat, Gedung Sate, Rabu (31/10/2012). Dia disambut oleh para PNS yang bertugas di sana.
Jokowi datang sekitar pukul 14.10 WIB dengan menggunakan Land Cruiser dan datang bersama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono. Begitu turun di muka pintu Gedung Sate, dia langsung dikerubuti fotografer yang berusaha mengabadikan kedatangannya. "Apa ini? Apa ini," ujar Joko dalam nada tanya begitu dikerubuti para fotografer.
Rombongan pun bergerak ke dalam gedung untuk menuju ruang kerja gubernur. Di dalam Gedung Sate, puluhan PNS sudah menunggu di tepi jalan yang akan dilalui. Di tangan mereka, sebagian terdapat kamera saku maupun ponsel.
Jokowi langsung masuk ke dalam ruang transit di samping ruang kerja gubernur. Di sana, dia dijadwalkan bertemu dengan Gubernur Ahmad Heryawan membicarakan sektor transportasi mengingat pejabat yang dibawa adalah dinas perhubungan. Hingga berita diturunkan, rapat masih berlangsung dan berlangsung tertutup.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku, dalam pertemuannya dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Gedung Sate, Rabu (31/10/2012) siang ini, keduanya akan mendiskusikan masalah kemacetan di masing-masing kota. Saat ini tak hanya Jakarta yang dikurung dengan problem kemacetan, tetapi Bandung pun kian semrawut dengan kemacetan yang tak kalah hebat.
Heryawan pun merasa kemacetan merupakan hal serius yang harus dituntaskan. "Saya dengan Pak Jokowi akan mendiskusikan masalah kemacetan nanti karena ini merupakan masalah yang sangat serius," kata Heryawan, Selasa malam kemarin di Bandung.
Salah satu imbauan yang dikeluarkan Heryawan adalah agar warga menggunakan sarana transportasi kereta api dalam beraktivitas. "Naik kereta lebih nyaman. Selain itu, waktu tempuhnya lebih cepat dan yang terpenting dapat terhindar dari kemacetan. Pokoknya banyak sekali manfaatnya," kata Heryawan seusai makan sate di Stasiun Bandung.
Seperti yang telah diberitakan, Jokowi dipastikan akan menyambangi Gedung Sate, Bandung, Jalan Diponegoro, Bandung, pukul 14.00 WIB. Orang nomor satu di DKI Jakarta itu akan bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan beserta para pejabat di lingkungan Provinsi Jawa Barat.
Heryawan pun sempat mengungkapkan, bersama Jokowi, dia akan membahas pembangunan Jawa Barat dan DKI Jakarta. "Ya, bersilaturahmi saja, kita akan membahas pembangunan infrastruktur di Jawa Barat dan DKI Jakarta," katanya.
Seperti yang telah diberitakan, Rabu (31/10/2012) siang ini, di kantor Gubernur Jawa Barat di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Selain berdiskusi tentang masalah kemacetan di Bandung dan Jakarta, kedua kepala daerah ini akan berbicara tentang pariwisata.
Menurut Heryawan yang berbicara kepada sejumlah wartawan di Stasiun Bandung, Selasa malam kemarin, dia dan Jokowi akan membahas soal ide pembangunan destinasi wisata di Jawa Barat, seperti layaknya Yogyakarta ataupun Bali. "Saya akan berdiskusi dengan Pak Jokowi untuk membentuk destinasi wisata Jawa Barat seperti Yogyakarta dan Bali. Kami akan bentuk destinasi wisata Jawa Barat menjadi lebih dahsyat dari dua kota tersebut," kata Heryawan.
Menurut Heryawan, saat ini Yogyakarta dan Bali merupakan destinasi wisata yang paling dijagokan di Indonesia. Yogyakarta menempati posisi yang paling unggul dibandingkan dengan provinsi lainnya. "Jawa Barat juga bisa. Saya akan diskusi dengan Pak Jokowi," kata Heryawan lagi.
Selain itu, lanjut dia, keduanya akan membicarakan tentang pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta dan Jawa Barat. "Kami akan membahas tata ruang, perencanaan pembangunan berkesinambungan termasuk anggarannya juga, integrasi program, dan pembangunan busway di Bekasi," tegas Heryawan.
Sebelumnya diberitakan, Heryawan dan Jokowi akan mendiskusikan masalah kemacetan di masing-masing kota. Saat ini tak bukan hanya Jakarta yang dikurung dengan problem kemacetan, Bandung pun kian semrawut dengan kemacetan yang tak kalah hebat. Heryawan pun merasa kemacetan merupakan hal serius yang harus dituntaskan. "Saya dengan Pak Jokowi akan mendiskusikan masalah kemacetan nanti karena ini merupakan masalah yang sangat serius," kata Heryawan.
Wednesday, October 31, 2012
Monday, October 29, 2012
Jokowi Salah Kostum dan Tali Sepatu
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hadir dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Selasa (30/10/2012). Peristiwa unik pun terjadi saat pria yang akrab disapa Jokowi tersebut memberikan sambutan di depan para tamu undangan.
"Saya sepertinya salah kostum. Yang lainnya pakai batik, saya saja yang pakai jas," ujar Jokowi yang langsung disambut tawa dari para undangan.
Jokowi mengatakan, setelan jas hitam dengan paduan kemeja putih yang dia kenakan sebenarnya bukan dipersiapkan untuk menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman tersebut. "Sejak pagi kan saya harus menemani Presiden ke Bandara Halim, jadi pulang dari situ enggak sempat ganti," kata mantan Wali Kota Solo itu.
Berdasarkan pantauan, acara tersebut dimulai pada pukul 08.00 WIB. Bertempat di Auditorium Gandhi, Gedung BPKP, Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Jokowi beserta Kepala BPKP Mardiasmo menyepakati poin-poin guna penguatan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan di pemerintah provinsi. Dalam acara yang dihadiri sekitar 100 orang itu memang hampir semua undangan mengenakan kemeja batik. Hanya sang Gubernur yang tampak berbeda karena mengenakan setelan jas.
adwal yang padat membuat Joko Widodo melupakan hal-hal kecil, seperti mengikat tali sepatunya sendiri. Dia baru menyadari setelah kesandung tali sepatunya tersebut.
Ceritanya, dari Balaikota Jakarta, Senin (29/10/2012) malam, Jokowi bersiap pergi untuk menemui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, membicarakan creative public space. Sehabis berbincang dengan wartawan, dia menuju mobil Kijang Innova hitam yang akan mengantarnya. Saat itulah Jokowi nyaris jatuh kesandung tali sepatunya.
Wartawan yang melihat itu pun refleks teriak. "Hati-hati, Pak," ujar wartawan kompak.
"Ini nih, lihat nih, saya enggak sempet pakai sepatu. Nanti aja di mobil pakai sepatunya," kata Jokowi sambil tetap tersenyum.
Terkait pertemuannya dengan Mari Elka, Jokowi masih belum mau berbagi dengan wartawan. Namun yang pasti, hal tersebut terkait hasil turun lapangan Jokowi pada hari ini, mulai dari Thamrin City hingga ke kawasan Blok M.
"Ah, jangan dikasih tahu. Nanti diikuti lagi. Sudah ya, jangan diikuti lagi ya. Sayanya capek, kalian juga capek. Ha.. ha.. ha..," kata Jokowi.
Sebelumnya, Pemprov DKI bersama Kemenparekraf bekerjasama untuk membangun creative public space di tiga area di Jakarta. Adapun, kriteria lahan yang akan dijadikan creative public space itu adalah ruang terbuka hijau, area pedestrian, tempat untuk berjualan, dan juga untuk pengendara kendaraan bermotor.
Selokan 1,5 meter pun Diloncati - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menelusuri Blok M-Taman Ayodya-Barito untuk meninjau kawasan yang ia rencanakan untuk dijadikan Creative Public Space bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Jokowi pun dengan langkah cepatnya menelusuri Taman Ayodya.
Ada kejadian menarik saat ia menelusuri Taman Ayodya. Jokowi ingin menemui Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendi yang berada di seberang sebuah selokan selebar 1,5 meter dengan arus deras di bawahnya. Jokowi yang saat itu menggunakan setelan kemeja putih dan sepatu kets cokelat andalannya pun dengan sigap meloncati selokan tersebut dan menemui Anas.
Melihat Jokowi yang seperti itu, para ajudannya sempat bingung, namun beberapa di antaranya langsung mengikutinya Jokowi meloncati selokan tersebut. Namun, beberapa wartawan, kameramen, dan ajudan memilih untuk mencari jembatan untuk menyeberangi selokan.
Setelah menghampiri Anas, Jokowi pun menuturkan bahwa kawasan Blok M sampai Mayestik itu akan digunakannya menjadi Creative Public Space.
"Ini salah satu dari tiga public space, rencananya. Di sini (Taman Ayodya) bagus, banyak ruang terbuka hijau dan rimbun," kata Jokowi, di Taman Ayodya, Jakarta, Senin (29/10/2012).
Dalam tinjauannya tersebut, Jokowi yang terus didampingi Anas Effendi juga meninjau kawasan Barito, yang dipenuhi penjual buah dan burung. Wali Kota Jakarta Selatan juga sesekali menerangkan kepada Jokowi perihal kawasan itu. "Di sini ada tiga kelompok, Pak Jokowi. Ada untuk pusat jajanan makanan, buah, dan burung," kata Anas.
Jokowi pun dengan ramah menyalami dan melayani permintaan foto para pedagang buah dan masyarakat yang melihatnya. Jokowi pun melemparkan candaan khasnya. "Ini kok pedagang buah semua toh yang datang ke saya. Yang lainnya mana?" kata Jokowi sambil tertawa. Di akhir kunjungannya, Jokowi sempat memasuki sebuah warung tegal (warteg) dan meninjau kondisi selokan yang ada di belakang warteg tersebut.
Tinjauannya di daerah Blok M tersebut hanya sekitar 45 menit. Rombongan langsung bergegas menuju kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. "Iya ini yang penting nanti ditata lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Kemenparekraf RI berencana membangun Creative Public Space di Jakarta untuk mendukung perekonomian dari hasil karya kreatif warga Jakarta. Adapun kriteria lahan yang akan dijadikan Creative Public Space itu adalah ruang terbuka hijau, area pedestrian, tempat untuk berjualan, dan juga untuk pengendara kendaraan bermotor.
"Saya sepertinya salah kostum. Yang lainnya pakai batik, saya saja yang pakai jas," ujar Jokowi yang langsung disambut tawa dari para undangan.
Jokowi mengatakan, setelan jas hitam dengan paduan kemeja putih yang dia kenakan sebenarnya bukan dipersiapkan untuk menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman tersebut. "Sejak pagi kan saya harus menemani Presiden ke Bandara Halim, jadi pulang dari situ enggak sempat ganti," kata mantan Wali Kota Solo itu.
Berdasarkan pantauan, acara tersebut dimulai pada pukul 08.00 WIB. Bertempat di Auditorium Gandhi, Gedung BPKP, Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Jokowi beserta Kepala BPKP Mardiasmo menyepakati poin-poin guna penguatan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan di pemerintah provinsi. Dalam acara yang dihadiri sekitar 100 orang itu memang hampir semua undangan mengenakan kemeja batik. Hanya sang Gubernur yang tampak berbeda karena mengenakan setelan jas.
adwal yang padat membuat Joko Widodo melupakan hal-hal kecil, seperti mengikat tali sepatunya sendiri. Dia baru menyadari setelah kesandung tali sepatunya tersebut.
Ceritanya, dari Balaikota Jakarta, Senin (29/10/2012) malam, Jokowi bersiap pergi untuk menemui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, membicarakan creative public space. Sehabis berbincang dengan wartawan, dia menuju mobil Kijang Innova hitam yang akan mengantarnya. Saat itulah Jokowi nyaris jatuh kesandung tali sepatunya.
Wartawan yang melihat itu pun refleks teriak. "Hati-hati, Pak," ujar wartawan kompak.
"Ini nih, lihat nih, saya enggak sempet pakai sepatu. Nanti aja di mobil pakai sepatunya," kata Jokowi sambil tetap tersenyum.
Terkait pertemuannya dengan Mari Elka, Jokowi masih belum mau berbagi dengan wartawan. Namun yang pasti, hal tersebut terkait hasil turun lapangan Jokowi pada hari ini, mulai dari Thamrin City hingga ke kawasan Blok M.
"Ah, jangan dikasih tahu. Nanti diikuti lagi. Sudah ya, jangan diikuti lagi ya. Sayanya capek, kalian juga capek. Ha.. ha.. ha..," kata Jokowi.
Sebelumnya, Pemprov DKI bersama Kemenparekraf bekerjasama untuk membangun creative public space di tiga area di Jakarta. Adapun, kriteria lahan yang akan dijadikan creative public space itu adalah ruang terbuka hijau, area pedestrian, tempat untuk berjualan, dan juga untuk pengendara kendaraan bermotor.
Selokan 1,5 meter pun Diloncati - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menelusuri Blok M-Taman Ayodya-Barito untuk meninjau kawasan yang ia rencanakan untuk dijadikan Creative Public Space bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Jokowi pun dengan langkah cepatnya menelusuri Taman Ayodya.
Ada kejadian menarik saat ia menelusuri Taman Ayodya. Jokowi ingin menemui Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendi yang berada di seberang sebuah selokan selebar 1,5 meter dengan arus deras di bawahnya. Jokowi yang saat itu menggunakan setelan kemeja putih dan sepatu kets cokelat andalannya pun dengan sigap meloncati selokan tersebut dan menemui Anas.
Melihat Jokowi yang seperti itu, para ajudannya sempat bingung, namun beberapa di antaranya langsung mengikutinya Jokowi meloncati selokan tersebut. Namun, beberapa wartawan, kameramen, dan ajudan memilih untuk mencari jembatan untuk menyeberangi selokan.
Setelah menghampiri Anas, Jokowi pun menuturkan bahwa kawasan Blok M sampai Mayestik itu akan digunakannya menjadi Creative Public Space.
"Ini salah satu dari tiga public space, rencananya. Di sini (Taman Ayodya) bagus, banyak ruang terbuka hijau dan rimbun," kata Jokowi, di Taman Ayodya, Jakarta, Senin (29/10/2012).
Dalam tinjauannya tersebut, Jokowi yang terus didampingi Anas Effendi juga meninjau kawasan Barito, yang dipenuhi penjual buah dan burung. Wali Kota Jakarta Selatan juga sesekali menerangkan kepada Jokowi perihal kawasan itu. "Di sini ada tiga kelompok, Pak Jokowi. Ada untuk pusat jajanan makanan, buah, dan burung," kata Anas.
Jokowi pun dengan ramah menyalami dan melayani permintaan foto para pedagang buah dan masyarakat yang melihatnya. Jokowi pun melemparkan candaan khasnya. "Ini kok pedagang buah semua toh yang datang ke saya. Yang lainnya mana?" kata Jokowi sambil tertawa. Di akhir kunjungannya, Jokowi sempat memasuki sebuah warung tegal (warteg) dan meninjau kondisi selokan yang ada di belakang warteg tersebut.
Tinjauannya di daerah Blok M tersebut hanya sekitar 45 menit. Rombongan langsung bergegas menuju kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. "Iya ini yang penting nanti ditata lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Kemenparekraf RI berencana membangun Creative Public Space di Jakarta untuk mendukung perekonomian dari hasil karya kreatif warga Jakarta. Adapun kriteria lahan yang akan dijadikan Creative Public Space itu adalah ruang terbuka hijau, area pedestrian, tempat untuk berjualan, dan juga untuk pengendara kendaraan bermotor.
Sunday, October 28, 2012
Jokowi Menerima Dubes Malaysia
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan pada pukul 10.00 WIB berkunjung ke Balaikota untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Kita mau berbincang-bincang khusus dahulu," kata Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan kepada wartawan yang bertanya tentang maksud kedatangannya di Balaikota, Jakarta, Senin (29/10/2012).
Pertemuan tertutup itu berlangsung selama lebih kurang 45 menit. Seusai pertemuan, Jokowi memaparkan, pertemuannya dengan Dubes Malaysia membicarakan soal kerja sama budaya dengan negeri jiran itu. "Kita ingin menggerakkan warga Jakarta dan Malaysia karena pada Juni 2013 akan ada banyak festival kebudayaan di Jakarta, seperti Jakkarnaval dan Monas Performing Art. Banyak delegasi karnaval dari Malaysia dan beliau menyanggupi waktunya. Kita juga akan mengirim delegasi ke Malaysia," katanya.
Menurut Jokowi, kerja sama antara dua negara tetangga ini sangatlah penting, terutama dari sisi kebudayaan. Indonesia dan Malaysia adalah bangsa serumpun. "Membangun sisi pariwisata, itu yang paling mendesak. Ada yang khusus, tapi enggak usah disampaikanlah," kata Jokowi.
Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan datang bersama sejumlah staf kedutaan. Ia datang menggunakan mobil dinas Kedutaan Besar Malaysia, Mercedes Benz dengan nomor polisi CD 47 01. Menerima Duta Besar Malaysia, Jokowi didampingi Sekretaris Daerah Fadjar Panjaitan dan Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Sukesti Martono.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan, adalah salah satu dari sekian banyak yang melihat kinerja Jokowi dan merasakan fenomena Jokowi. Dia pun mengaku senang dapat bertemu dengan orang nomor satu di Jakarta itu.
"Selama ini, saya hanya lihat Pak Gubernur di TV saja. Hari ini, saya senang sekali dapat ketemu dengan Pak Gubernur. Ini adalah satu tanda yang baik sekali, di mana menyambut satu orang ini supaya bekerjasama dengan Malaysia dan Kerajaan Malaysia," kata Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan, di Balaikota DKI, Jakarta, Senin, (29/10/2012).
Dia pun terkesan terhadap kinerja Jokowi yang cepat dan penuh semangat. Sehari-hari, Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan mengaku selalu mengikuti perkembangan kinerja yang dilaksanakan oleh Jokowi. "Amat berkesan. Saya lihat dia penuh energi, saya kira kita bisa berhubungan erat dengan Jakarta. Nanti kita merayakan activity antara Jakarta-Malaysia. Kita dapat satukan ini dan membuang persepsi yang kurang baik," katanya.
Selanjutnya, saat ditanyakan oleh wartawan karakter apa yang menarik dari seorang Jokowi, Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan langsung menjawab senyuman Jokowi. "Senyumnya. He's very tegas tapi nice personality and comfortable. Saya senang berbincang dengannya dan ia memiliki banyak idea untuk mengembangkan hubungan kerjasama ini. Saya baru pertama kali bertemu orangnya sangat ramah sekali," kata Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan.
Pertemuan tertutup antara Pemprov DKI dengan Kedutaan Besar Malaysia berlangsung selama kurang lebih 45 menit. Setelah selesai, Jokowi memaparkan pertemuannya bersama Dubes Malaysia, terutama terkait hubungan kerjasama dengan Malaysia.
"Kami berbicara ingin menggerakan antara warga Jakarta dan Malaysia karena pada Juni 2013 akan ada banyak festival kebudayaan di Jakarta, seperti Jakkarnaval dan Monas Performing Art. Banyak delegasi karnaval dari Malaysia dan beliau menyanggupi waktunya dan kami juga akan mengirim delegasi ke Malaysia," kata Jokowi.
Selanjutnya, dikatakan oleh Jokowi, kerjasama antardua negara tetangga ini sangatlah penting. Terutama, dari sisi kebudayaannya. Seperti diketahui, Indonesia dengan Malaysia adalah sama-sama berasal dari etnis Melayu. Namun, Jokowi enggan menyampaikan pemaparan lainnya terkait hubungan Indonesia-Malaysia khususnya.
"Membangun sisi pariwisata, itu yang paling urgent. Ada yang khusus tapi enggak usah disampaikanlah," kata Jokowi.
Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan datang ditemani bersama wakilnya dan beberapa ajudan. Dia datang menggunakan mobil dinas Kedutaan Besar Malaysia, Mercedes Benz dengan berplat nomor CD 47 01. Dalam pertemuan tersebut turut hadir pula, Sekretaris Daerah, Fadjar Panjaitan, dan Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Sukesti Martono.
Pertemuan tertutup itu berlangsung selama lebih kurang 45 menit. Seusai pertemuan, Jokowi memaparkan, pertemuannya dengan Dubes Malaysia membicarakan soal kerja sama budaya dengan negeri jiran itu. "Kita ingin menggerakkan warga Jakarta dan Malaysia karena pada Juni 2013 akan ada banyak festival kebudayaan di Jakarta, seperti Jakkarnaval dan Monas Performing Art. Banyak delegasi karnaval dari Malaysia dan beliau menyanggupi waktunya. Kita juga akan mengirim delegasi ke Malaysia," katanya.
Menurut Jokowi, kerja sama antara dua negara tetangga ini sangatlah penting, terutama dari sisi kebudayaan. Indonesia dan Malaysia adalah bangsa serumpun. "Membangun sisi pariwisata, itu yang paling mendesak. Ada yang khusus, tapi enggak usah disampaikanlah," kata Jokowi.
Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan datang bersama sejumlah staf kedutaan. Ia datang menggunakan mobil dinas Kedutaan Besar Malaysia, Mercedes Benz dengan nomor polisi CD 47 01. Menerima Duta Besar Malaysia, Jokowi didampingi Sekretaris Daerah Fadjar Panjaitan dan Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Sukesti Martono.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan, adalah salah satu dari sekian banyak yang melihat kinerja Jokowi dan merasakan fenomena Jokowi. Dia pun mengaku senang dapat bertemu dengan orang nomor satu di Jakarta itu.
"Selama ini, saya hanya lihat Pak Gubernur di TV saja. Hari ini, saya senang sekali dapat ketemu dengan Pak Gubernur. Ini adalah satu tanda yang baik sekali, di mana menyambut satu orang ini supaya bekerjasama dengan Malaysia dan Kerajaan Malaysia," kata Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan, di Balaikota DKI, Jakarta, Senin, (29/10/2012).
Dia pun terkesan terhadap kinerja Jokowi yang cepat dan penuh semangat. Sehari-hari, Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan mengaku selalu mengikuti perkembangan kinerja yang dilaksanakan oleh Jokowi. "Amat berkesan. Saya lihat dia penuh energi, saya kira kita bisa berhubungan erat dengan Jakarta. Nanti kita merayakan activity antara Jakarta-Malaysia. Kita dapat satukan ini dan membuang persepsi yang kurang baik," katanya.
Selanjutnya, saat ditanyakan oleh wartawan karakter apa yang menarik dari seorang Jokowi, Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan langsung menjawab senyuman Jokowi. "Senyumnya. He's very tegas tapi nice personality and comfortable. Saya senang berbincang dengannya dan ia memiliki banyak idea untuk mengembangkan hubungan kerjasama ini. Saya baru pertama kali bertemu orangnya sangat ramah sekali," kata Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan.
Pertemuan tertutup antara Pemprov DKI dengan Kedutaan Besar Malaysia berlangsung selama kurang lebih 45 menit. Setelah selesai, Jokowi memaparkan pertemuannya bersama Dubes Malaysia, terutama terkait hubungan kerjasama dengan Malaysia.
"Kami berbicara ingin menggerakan antara warga Jakarta dan Malaysia karena pada Juni 2013 akan ada banyak festival kebudayaan di Jakarta, seperti Jakkarnaval dan Monas Performing Art. Banyak delegasi karnaval dari Malaysia dan beliau menyanggupi waktunya dan kami juga akan mengirim delegasi ke Malaysia," kata Jokowi.
Selanjutnya, dikatakan oleh Jokowi, kerjasama antardua negara tetangga ini sangatlah penting. Terutama, dari sisi kebudayaannya. Seperti diketahui, Indonesia dengan Malaysia adalah sama-sama berasal dari etnis Melayu. Namun, Jokowi enggan menyampaikan pemaparan lainnya terkait hubungan Indonesia-Malaysia khususnya.
"Membangun sisi pariwisata, itu yang paling urgent. Ada yang khusus tapi enggak usah disampaikanlah," kata Jokowi.
Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan datang ditemani bersama wakilnya dan beberapa ajudan. Dia datang menggunakan mobil dinas Kedutaan Besar Malaysia, Mercedes Benz dengan berplat nomor CD 47 01. Dalam pertemuan tersebut turut hadir pula, Sekretaris Daerah, Fadjar Panjaitan, dan Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Sukesti Martono.
Saturday, October 27, 2012
Jokowi Terima Piagam Rekor MURI
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo melepas puluhan ribu peserta Kirab Budaya Rakyat Jakarta yang terdiri dari ratusan grup kesenian, Minggu (28/10/2012), di depan gedung Balai Kota Jakarta. Pelepasan itu ditandai dengan penekanan tombol sirine dan diikuti dengan long march para peserta kegiatan dari depan gedung Bali Kota DKI, Sarinah. Kirab berakhir di panggung rakyat yang berdiri di dalam Monas. Didampingi istrinya, Jokowi nampak sumringah mengenakan baju muslim, kopiah, dan sehelai sorban yang melingkar di lehernya. Sementara sang istri anggun atasan berwarna biru.
Kirab Budaya Rakyat Jakarta diramaikan dengan pertunjukan busana, kesenian serta jajanan kuliner. Ditemui di lokasi, Ketua Pelaksana Kirab Remaja, Krisbudiharjo mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh tepat di hari ini. Ke depan, ia berencana menggelar secara rutin setiap tahunnya. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah peserta yang ikut memeriahkan Kirab Budaya Rakyat Jakarta pertama ini mencapai 10.020 peserta dari 347 grup. Tak ketinggalan, beberapa daerah dari luar ibu kota juga hadir di tengah kegiatan, yakni beberapa grup dari Surakarta, Kalimantan Tengah, Pekalongan, dan Magelang.
Di lokasi, tampak ribuan warga dari sekitar Jakarta ikut menyaksikan kemeriahan kegiatan ini. Arus lalu lintas terpantau padat karena banyaknya kendaraan yang parkir di kedua sisi jalan Medan Merdeka Selatan. Sementara Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Tugu Tani menuju Sarinah ditutup karena seluruh badan jalan digunakan sebagai panggung jalanan. Sampai berita ini diturunkan, pameran budaya telah berlangsung.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) ikut berjalan kaki bersama ribuan peserta Kirab Budaya dan warga masyarakat di sekitar tugu Monas, Jakarta, Minggu (28/10/2012). Ia mengaku, takjub dengan antusias masyarakat DKI yang ikut meramaikan gelaran Kirab Budaya Rakyat Jakarta 2012 ini. "Antusias masyarakat pada kegiatan ini sangat baik, kita harus pikirkan event serupa yang manajemennya lebih baik untuk menampung kreativitas semua warga, khususnya pemuda," kata Jokowi. Ia menjelaskan, kegiatan Kirab Budaya hanya dipersiapkan selama sepuluh hari. Namun, dirinya optimistis acara dapat berlangsung baik dengan persiapan yang singkat ini. "Persiapannya cuma sepuluh hari, maka ke depan manajemennya akan lebih baik," ujarnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti 10.020 peserta yang terdiri dari 347 grup dari Jakarta dan luar Jakarta. Beberapa daerah dari luar Jakarta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah Surakarta, Pekalongan, Magelang, dan Kalimantan Tengah. Situasi lalu lintas di sekitar jalan yang dilalui terpantau padat. Selain karena badan jalan yang disulap menjadi cat walk jalanan, juga karena ribuan masyarakat yang tumpah di sekitar area tersebut. Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup selama kegiatan ini berlangsung.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menerima piagam dari Museum Rekor Indonesia (MURI), Minggu (28/10/2012), di tugu Monas, Jakarta. Penghargaan yang diberikan oleh MURI berkaitan dengan penyelenggaraan Kirab Budaya Rakyat Jakarta yang menghadirkan puluhan ribu peserta dengan berbusana daerah. Deputi Manager MURI, Damian Awan Rahargo yang mewakili Jaya Suprana memberikan piagam itu kepada Jokowi menjelaskan, Jakarta tercatat sebagai pemegang rekor internasional atas inisiasinya menggelar Kirab Budaya Rakyat Jakarta. Dalam kegiatan itu, hadir tidak kurang dari 10.020 peserta yang seluruhnya menggunakan pakaian daerah.
"Untuk pertama kalinya hanya terjadi di Jakarta dan tak ada di belahan dunia lain, Jakarta sebagai pemegang rekor peragaan busana dengan jumlah peserta berpakaian daerah terbanyak," kata Damian. Untuk diketahui, Kirab Budaya Rakyat Jakarta pertama sengaja digelar hari ini sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda dan menjadikan Jakarta sebagai etalase budaya nusantara yang berbasis budaya Betawi. Jumlah 10.020 peserta yang ikut meramaikan kegiatan ini berasal dari 347 grup dari Jakarta dan berbagai daerah lain di luar Jakarta.
Selain peragaan busana, kegiatan ini juga diramaikan dengan pertunjukkan tari-tarian daerah, ondel-ondel, barongsai, dan pusat jajanan kuliner dari 33 provinsi. Pagi tadi Jokowi membuka kegiatan ini ditandai dengan penekanan tombol sirine. Kegiatan berlangsung dengan long march dari depan gedung Balai Kota dan berakhir di panggung rakyat di area tugu Monas. Ribuan masyarakat tumpah memadati jalan-jalan di sekitar Monas, situasi lalu lintas terpantau padat.
Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober punya arti, makna dan pemahaman yang berbeda badi masing-masing individu, termasuk bagi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Baginya pemuda adalah sosok yang harus memberi inspirasi sebagaimana terjadinya ikrar sumpah pemuda pada tahun 1928. "Seharusnya pemuda menginspirasi kemajuan kota dan negara, saat itu 28 Oktober yang lalu, pemuda menginspirasi menuju Indonesia merdeka, sekarang pun sama," kata Jokowi saat berada di atas panggung acara musik Inbox di Monas, Jakarta, Minggu (28/10/2012).
Gubernur ke-17 yang memimpin ibukota ini juga mengimbau untuk tetap membina persatuan. Ia juga menyampaikan imbauannya pada seluruh pemuda ibu kota, khususnya para pelajar untuk tidak lagi melakukan perkelahian antar pelajar. "Jangan tawuran lah, enggak boleh tawuran lagi. Semuanya satu bangsa dan negara. Ini harusnya pemuda, dari Sabang sampai Merauke jaga persatuan kita, harus sadar satu Bangsa dan Negara, enggak ada lagi tawuran-tawuran," tegasnya. Di sisi lain ia tetap bangga dengan pemuda kini yang ia yakini penuh dengan semangat. "Ya saya bangga pemuda sek
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghadiri acara musik Inbox yang digelar di Monas, Jakarta, Minggu (28/10/2012). Mengenakan kemeja koko berwarna putih dan peci hitam, lelaki yang akrab dipanggil Jokowi itu pun dihadiahi jaket hitam bertuliskan 'MAS BRO' dari Gading Marten, salah satu pembawa acara itu. "Kita mau panggil Mas Bro, jadi dikasih jaket Mas Bro," kata Gading seraya menyerahkan jaket tersebut. Belum genap dua minggu menduduki jabatan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi ini sudah benar-benar merasa menjadi orang Betawi. Hal itu ia sampaikan di panggung acara musik Inbox di Monas, Jakarta, Minggu (28/10/2012). "Ya sekarang jadi orang Betawi, ya sudah jadi Bang Jokowi," katanya sambil melempar senyum khas.
Jika biasanya Jokowi mengenakan kemeja atau baju dinasnya. Kali ini ia memakai koko putih, peci hitam plus celana bahan dan sarung yang disanggahkan di bahu. Meski mengumumkan dirinya sudah menjadi orang Betawi, ia kembali menegaskan bahwa masyakarakat tidak harus memanggilnya demikian. "Mau Jokowi, Mas Jokowi, panggil Pak Jokowi, Bang Jokowi terserah masyarakat," katanya lagi. Kehadiran Jokowi untuk memperingati sumpah pemuda dengan acara Kirab Budaya. Acara itupun mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) kategori Parade Jenis Busana Tradisional Terbanyak dengan 10.020 peserta.
Jokowi pun menyampaikan jenis musik kesukaannya. Ia tetap konsisten untuk menyukai band beraliran metal, tapi band-band lawas yang lebih ia gemari. "Saya enggak bisa nyanyi. Saya seneng yang metal. Tapi, ya (grup musik) yang lama-lama, bukan yang baru-baru," jelasnya. Walau Jokowi sudah menegaskan ia tidak mahir mengolah suaranya, ratusan penonton masih mendesaknya untuk menyanyi ketika dia hendak berpamitan. Namun Jokowi lebih memilih untuk merapatkan tangan, tersenyum, lalu berpamitan kepada para penonton pagi itu.
Tingginya antusiasme masyarakat warga DKI Jakarta dalam mengikuti dan menyaksikan Kirab Budaya Rakyat Jakarta 2012 mengilhami Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuat acara serupa dengan skala yang lebih besar. Tahun depan, Kirab Budaya Jakarta akan dilaksanakan dalam format yang lebih disempurnakan.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menyampaikan, pada 2013 Kirab Budaya Rakyat Jakarta akan digelar bertepatan dengan ulang tahun DKI, yakni 22 Juni. Untuk itu, ia telah menyiapkan nama khusus untuk kegiatan tersebut, yaitu Jak Karnaval. "Tahun depan kita akan punya Jak Karnaval. Acaranya akan lebih besar dan kita laksanakan tepat pada HUT DKI," kata Jokowi saat menghadiri Kirab Budaya Jakarta, di area tugu Monas, Jakarta, Minggu (28/10/2012).
Tak hanya itu, mantan Wali Kota Solo ini berjanji mulai mematangkan segala sesuatunya terkait Jak Karnaval mulai Januari tahun depan. Hal itu dikarenakan ia berambisi membuat Jak Karnaval jauh lebih fantastis ketimbang Kirab Budaya Rakyat Jakarta 2012 yang merupakan embrionya dan hanya dipersiapkan selama sepuluh hari. "Semuanya kita matangkan. Mulai dari manajemen acara, panggung, lighting, dan lain sebagainya," ucap Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi pagi tadi membuka acara Kirab Budaya Rakyat Jakarta di depan gedung Balai Kota DKI. Kegiatan ini diramaikan dengan 10.020 peserta berbusana daerah dari 347 grup asal Jakarta dan beberapa kota lain di luar Jakarta.
Kirab Budaya Rakyat Jakarta diramaikan dengan pertunjukan busana, kesenian serta jajanan kuliner. Ditemui di lokasi, Ketua Pelaksana Kirab Remaja, Krisbudiharjo mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh tepat di hari ini. Ke depan, ia berencana menggelar secara rutin setiap tahunnya. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah peserta yang ikut memeriahkan Kirab Budaya Rakyat Jakarta pertama ini mencapai 10.020 peserta dari 347 grup. Tak ketinggalan, beberapa daerah dari luar ibu kota juga hadir di tengah kegiatan, yakni beberapa grup dari Surakarta, Kalimantan Tengah, Pekalongan, dan Magelang.
Di lokasi, tampak ribuan warga dari sekitar Jakarta ikut menyaksikan kemeriahan kegiatan ini. Arus lalu lintas terpantau padat karena banyaknya kendaraan yang parkir di kedua sisi jalan Medan Merdeka Selatan. Sementara Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Tugu Tani menuju Sarinah ditutup karena seluruh badan jalan digunakan sebagai panggung jalanan. Sampai berita ini diturunkan, pameran budaya telah berlangsung.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) ikut berjalan kaki bersama ribuan peserta Kirab Budaya dan warga masyarakat di sekitar tugu Monas, Jakarta, Minggu (28/10/2012). Ia mengaku, takjub dengan antusias masyarakat DKI yang ikut meramaikan gelaran Kirab Budaya Rakyat Jakarta 2012 ini. "Antusias masyarakat pada kegiatan ini sangat baik, kita harus pikirkan event serupa yang manajemennya lebih baik untuk menampung kreativitas semua warga, khususnya pemuda," kata Jokowi. Ia menjelaskan, kegiatan Kirab Budaya hanya dipersiapkan selama sepuluh hari. Namun, dirinya optimistis acara dapat berlangsung baik dengan persiapan yang singkat ini. "Persiapannya cuma sepuluh hari, maka ke depan manajemennya akan lebih baik," ujarnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti 10.020 peserta yang terdiri dari 347 grup dari Jakarta dan luar Jakarta. Beberapa daerah dari luar Jakarta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah Surakarta, Pekalongan, Magelang, dan Kalimantan Tengah. Situasi lalu lintas di sekitar jalan yang dilalui terpantau padat. Selain karena badan jalan yang disulap menjadi cat walk jalanan, juga karena ribuan masyarakat yang tumpah di sekitar area tersebut. Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup selama kegiatan ini berlangsung.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menerima piagam dari Museum Rekor Indonesia (MURI), Minggu (28/10/2012), di tugu Monas, Jakarta. Penghargaan yang diberikan oleh MURI berkaitan dengan penyelenggaraan Kirab Budaya Rakyat Jakarta yang menghadirkan puluhan ribu peserta dengan berbusana daerah. Deputi Manager MURI, Damian Awan Rahargo yang mewakili Jaya Suprana memberikan piagam itu kepada Jokowi menjelaskan, Jakarta tercatat sebagai pemegang rekor internasional atas inisiasinya menggelar Kirab Budaya Rakyat Jakarta. Dalam kegiatan itu, hadir tidak kurang dari 10.020 peserta yang seluruhnya menggunakan pakaian daerah.
"Untuk pertama kalinya hanya terjadi di Jakarta dan tak ada di belahan dunia lain, Jakarta sebagai pemegang rekor peragaan busana dengan jumlah peserta berpakaian daerah terbanyak," kata Damian. Untuk diketahui, Kirab Budaya Rakyat Jakarta pertama sengaja digelar hari ini sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda dan menjadikan Jakarta sebagai etalase budaya nusantara yang berbasis budaya Betawi. Jumlah 10.020 peserta yang ikut meramaikan kegiatan ini berasal dari 347 grup dari Jakarta dan berbagai daerah lain di luar Jakarta.
Selain peragaan busana, kegiatan ini juga diramaikan dengan pertunjukkan tari-tarian daerah, ondel-ondel, barongsai, dan pusat jajanan kuliner dari 33 provinsi. Pagi tadi Jokowi membuka kegiatan ini ditandai dengan penekanan tombol sirine. Kegiatan berlangsung dengan long march dari depan gedung Balai Kota dan berakhir di panggung rakyat di area tugu Monas. Ribuan masyarakat tumpah memadati jalan-jalan di sekitar Monas, situasi lalu lintas terpantau padat.
Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober punya arti, makna dan pemahaman yang berbeda badi masing-masing individu, termasuk bagi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Baginya pemuda adalah sosok yang harus memberi inspirasi sebagaimana terjadinya ikrar sumpah pemuda pada tahun 1928. "Seharusnya pemuda menginspirasi kemajuan kota dan negara, saat itu 28 Oktober yang lalu, pemuda menginspirasi menuju Indonesia merdeka, sekarang pun sama," kata Jokowi saat berada di atas panggung acara musik Inbox di Monas, Jakarta, Minggu (28/10/2012).
Gubernur ke-17 yang memimpin ibukota ini juga mengimbau untuk tetap membina persatuan. Ia juga menyampaikan imbauannya pada seluruh pemuda ibu kota, khususnya para pelajar untuk tidak lagi melakukan perkelahian antar pelajar. "Jangan tawuran lah, enggak boleh tawuran lagi. Semuanya satu bangsa dan negara. Ini harusnya pemuda, dari Sabang sampai Merauke jaga persatuan kita, harus sadar satu Bangsa dan Negara, enggak ada lagi tawuran-tawuran," tegasnya. Di sisi lain ia tetap bangga dengan pemuda kini yang ia yakini penuh dengan semangat. "Ya saya bangga pemuda sek
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghadiri acara musik Inbox yang digelar di Monas, Jakarta, Minggu (28/10/2012). Mengenakan kemeja koko berwarna putih dan peci hitam, lelaki yang akrab dipanggil Jokowi itu pun dihadiahi jaket hitam bertuliskan 'MAS BRO' dari Gading Marten, salah satu pembawa acara itu. "Kita mau panggil Mas Bro, jadi dikasih jaket Mas Bro," kata Gading seraya menyerahkan jaket tersebut. Belum genap dua minggu menduduki jabatan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi ini sudah benar-benar merasa menjadi orang Betawi. Hal itu ia sampaikan di panggung acara musik Inbox di Monas, Jakarta, Minggu (28/10/2012). "Ya sekarang jadi orang Betawi, ya sudah jadi Bang Jokowi," katanya sambil melempar senyum khas.
Jika biasanya Jokowi mengenakan kemeja atau baju dinasnya. Kali ini ia memakai koko putih, peci hitam plus celana bahan dan sarung yang disanggahkan di bahu. Meski mengumumkan dirinya sudah menjadi orang Betawi, ia kembali menegaskan bahwa masyakarakat tidak harus memanggilnya demikian. "Mau Jokowi, Mas Jokowi, panggil Pak Jokowi, Bang Jokowi terserah masyarakat," katanya lagi. Kehadiran Jokowi untuk memperingati sumpah pemuda dengan acara Kirab Budaya. Acara itupun mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) kategori Parade Jenis Busana Tradisional Terbanyak dengan 10.020 peserta.
Jokowi pun menyampaikan jenis musik kesukaannya. Ia tetap konsisten untuk menyukai band beraliran metal, tapi band-band lawas yang lebih ia gemari. "Saya enggak bisa nyanyi. Saya seneng yang metal. Tapi, ya (grup musik) yang lama-lama, bukan yang baru-baru," jelasnya. Walau Jokowi sudah menegaskan ia tidak mahir mengolah suaranya, ratusan penonton masih mendesaknya untuk menyanyi ketika dia hendak berpamitan. Namun Jokowi lebih memilih untuk merapatkan tangan, tersenyum, lalu berpamitan kepada para penonton pagi itu.
Tingginya antusiasme masyarakat warga DKI Jakarta dalam mengikuti dan menyaksikan Kirab Budaya Rakyat Jakarta 2012 mengilhami Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuat acara serupa dengan skala yang lebih besar. Tahun depan, Kirab Budaya Jakarta akan dilaksanakan dalam format yang lebih disempurnakan.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menyampaikan, pada 2013 Kirab Budaya Rakyat Jakarta akan digelar bertepatan dengan ulang tahun DKI, yakni 22 Juni. Untuk itu, ia telah menyiapkan nama khusus untuk kegiatan tersebut, yaitu Jak Karnaval. "Tahun depan kita akan punya Jak Karnaval. Acaranya akan lebih besar dan kita laksanakan tepat pada HUT DKI," kata Jokowi saat menghadiri Kirab Budaya Jakarta, di area tugu Monas, Jakarta, Minggu (28/10/2012).
Tak hanya itu, mantan Wali Kota Solo ini berjanji mulai mematangkan segala sesuatunya terkait Jak Karnaval mulai Januari tahun depan. Hal itu dikarenakan ia berambisi membuat Jak Karnaval jauh lebih fantastis ketimbang Kirab Budaya Rakyat Jakarta 2012 yang merupakan embrionya dan hanya dipersiapkan selama sepuluh hari. "Semuanya kita matangkan. Mulai dari manajemen acara, panggung, lighting, dan lain sebagainya," ucap Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi pagi tadi membuka acara Kirab Budaya Rakyat Jakarta di depan gedung Balai Kota DKI. Kegiatan ini diramaikan dengan 10.020 peserta berbusana daerah dari 347 grup asal Jakarta dan beberapa kota lain di luar Jakarta.
Friday, October 26, 2012
Jowoki Tetap Sidak di Hari Libur
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengingatkan akan terus memantau hasil dari inspeksi mendadak (sidak) ke kantor kelurahan dan kecamatan. Bahkan, dia bisa tiba-tiba datang kapan saja, semaunya. "Setiap hari, nanti saya akan datang ke tempat pelayanan dan jangan kaget! Saya bisa datang pagi dan bisa datang sore-sore pas sudah mau tutup jam empat (sore)," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis (25/10/2012).
Selanjutnya, Jokowi melemparkan candaannya dengan mengatakan bahwa ia akan datang hanya untuk sekadar bermain, tidak untuk marah-marah kepada para perangkat daerah. "Saya datang pun enggak mau marah-marah kok, hanya mau dolanan (main) saja, tetapi kalau saya lihat ada yang enggak beres, ya saya catat. Seperti saat kemarin, enggak ada yang saya catat. Saya ini berpikirnya ke depan," kata Jokowi sambil tertawa. Jokowi mengingatkan agar birokrasi di bawahnya untuk selalu melayani masyarakat. Menurutnya, masyarakat harus selalu dapat dilayani bak raja dan birokratnya adalah pelayan warga. "Kita ini pelayannya masyarakat. Kayak konsumen yang datang ke kita, layaknya raja," kata Jokowi.
Meskipun demikian, ia memuji sumber daya manusia (SDM) yang ada di Jakarta. Hanya, pola pelayanan yang harus tetap diubah. "Yang sederhana saja, tetapi segera dijalankan. Saya yakin dengan SDM dan resource yang ada, semuanya dibenahi, public service yah harus kayak gitu," ujarnya. Selain itu, ia juga ingin membenahi semua infrastruktur dan fasilitas di kantor kelurahan, kecamatan, dan wali kota. Bahkan, saat pemaparannya, Jokowi ingin mengubah kantor instansi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menjadi seperti bank, segala aksesnya terbuka dan tidak ada ruang tertutup.
Meskipun Sabtu merupakan hari libur bagi PNS, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tetap menggunakan waktu libur tersebut untuk melakukan tugas-tugasnya sebagai seorang Gubernur. Sejak pagi tadi, pria yang akrab disapa Jokowi itu kembali berkeliling Jakarta, menuju tempat-tempat yang menurutnya perlu mendapat perhatian khusus.
Saat melakukan sidak, seperti biasa Jokowi memilih mengendarai Kijang Innovanya diikuti dua sepeda motor pengawal dari Dinas Perhubungan. Jokowi beserta istrinya, Iriana, meninjau Kali Poncol, Kecamatan Mampang, Kelurahan Kuningan Barat, Jakarta Selatan. Inspeksi mendadak ini sontak menjadi perhatian warga.
"Kami juga kaget kok pas Pak Jokowi datang, tadi dia tidak banyak ngomong. Cuma datang lalu memerhatikan kali, setelah itu ke kantor lurah, terus pulang," ujar Nurdin, warga yang tinggal di tepi Kali Poncol. Saat sidak, Jokowi merasa khawatir dengan kondisi perumahan di pinggir kali itu. "Rencananya rumah yang tidak layak huni di sekitar sini, akan dikeruk," katanya tanpa penjelasan lebih lanjut.
Jokowi hanya beberapa menit meninjau permukiman kumuh itu lalu pergi lagi. Dari Poncol, Jokowi langsung menuju Kantor Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan di Lebak Bulus. Lagi-lagi, kedatangan Jokowi sontak mengagetkan para petugas pemadam kebakaran. Jokowi langsung menuju ke parkiran mobil kebakaran dan meminta petugas untuk menghidupkan mesin mobil pemadam kebakaran tersebut.
"Saya lihat siap, alatnya siap, personalnya siap. Yah, yang ini baik lah, saya apresiasi. Jakarta kan sering kebakaran, kalau tidak dikontrol bahaya. Tapi yang di sini saya berikan apresiasi," kata Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (26/10/2012) malam. Kedatangan orang nomor satu DKI Jakarta itu bertujuan mengecek berbagai kesiapan hunian di Rusun Marunda. Sempat terjadi percakapan antara Gubernur yang ditemani rombongan dan seorang pria bernama Otong.
"Ini lampunya kalau malam terang benderang?" tanya Jokowi.
"Iya Pak," jawab Otong.
"Terus kalau ngecat sudah mulai ya? Panel listrik, taman sudah mulai ditanam?" tanya Jokowi lagi.
"Sudah mulai, Pak. Kalau taman sudah ditanami pohon mangganya, Pak," kata Otong menjelaskan.
Sambil berjalan dan mengecek lagi, Jokowi kemudian bertanya.
"Kenapa yang lain belum ditempati?" tanya Jokowi.
"Ini masih ada beberapa proses perbaikan, Pak, ada proses pengecatan," jawab Otong.
Tak lama berselang, Jokowi yang meninjau taman di sekitar depan Blok Hiu Rusun Marunda bergeser menuju Cluster B yang menurut informasi sudah siap huni. Pada blok tersebut, seorang pria yang mengaku bernama Titan kemudian menjelaskan letak 3 blok di Cluster B yang sudah siap dihuni. "Ini sudah siap ditempati Pak, ini lagi proses nempati. Ada tiga blok yang sudah bisa dihuni. Ini Blok 7, Blok 8, dan Blok 9 sudah dipasang meteran air, (kalau) listrik tinggal meng-connect, Pak," kata Titan kepada Jokowi.
Jokowi pun bertanya mengenai pengecatan di rusun sekitar Blok Hiu yang dikunjungi sebelumnya. "Itu yang tadi dicatnya kapan?" tanya Jokowi. "Yang tadi Bapak turun dari mobil itu hari Senin (besok)," jawab Titan. Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, rombongan sempat berkeliling dan meninjau beberapa titik. Kunjungan Jokowi yang datang pada malam hari itu berbeda dengan sebelumnya yang menyedot perhatian warga. Hanya tampak beberapa warga rusun mengikuti Jokowi berkeliling.
Meskipun Idul Adha, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan akan shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal bersama dengan Presiden SBY. Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan tetap bekerja di Balaikota."Saya besok mesti stand by di sini. Nanti ada rapat-rapat bertemu teman-teman politik," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (25/10/2012) malam.
Terkait jadwal Jokowi besok, Basuki juga belum mengetahui secara pasti, apakah akan shalat Id di Masjid Istiqlal atau di Balaikota. Dia malah bingung jika Jokowi tidak shalat di Balaikota, lalu siapa yang akan membagikan daging kurban. "Saya belum tahu kalau Pak Jokowi mau shalat di Istiqlal atau di sini. Nanti kalau Jokowi ditahan di Istiqlal, siapa yang bagi sapi di sini," kata Basuki.
Pria yang akrab disapa Ahok itu pun menceritakan, saat ia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, dia langsung menyerahkan kurban kepada penerima kurban. "Kalau dulu saya di Belitung, saya langsung serahkan ke orangnya," katanya.
Selama ini, Gubernur DKI biasanya melaksanakan shalat Id di di Balaikota DKI. Setelah melaksanakan shalat Id, biasanya Gubernur akan melepas petugas pemeriksa hewan dari Dinas Kelautan dan Pertanian DKI. Petugas itu akan melihat tempat penyembelihan hewan kurban apakah bersih atau tidak. Cara menyembelih dan daging kurbannya pun tetap diperhatikan.
Selanjutnya, Jokowi melemparkan candaannya dengan mengatakan bahwa ia akan datang hanya untuk sekadar bermain, tidak untuk marah-marah kepada para perangkat daerah. "Saya datang pun enggak mau marah-marah kok, hanya mau dolanan (main) saja, tetapi kalau saya lihat ada yang enggak beres, ya saya catat. Seperti saat kemarin, enggak ada yang saya catat. Saya ini berpikirnya ke depan," kata Jokowi sambil tertawa. Jokowi mengingatkan agar birokrasi di bawahnya untuk selalu melayani masyarakat. Menurutnya, masyarakat harus selalu dapat dilayani bak raja dan birokratnya adalah pelayan warga. "Kita ini pelayannya masyarakat. Kayak konsumen yang datang ke kita, layaknya raja," kata Jokowi.
Meskipun demikian, ia memuji sumber daya manusia (SDM) yang ada di Jakarta. Hanya, pola pelayanan yang harus tetap diubah. "Yang sederhana saja, tetapi segera dijalankan. Saya yakin dengan SDM dan resource yang ada, semuanya dibenahi, public service yah harus kayak gitu," ujarnya. Selain itu, ia juga ingin membenahi semua infrastruktur dan fasilitas di kantor kelurahan, kecamatan, dan wali kota. Bahkan, saat pemaparannya, Jokowi ingin mengubah kantor instansi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menjadi seperti bank, segala aksesnya terbuka dan tidak ada ruang tertutup.
Meskipun Sabtu merupakan hari libur bagi PNS, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tetap menggunakan waktu libur tersebut untuk melakukan tugas-tugasnya sebagai seorang Gubernur. Sejak pagi tadi, pria yang akrab disapa Jokowi itu kembali berkeliling Jakarta, menuju tempat-tempat yang menurutnya perlu mendapat perhatian khusus.
Saat melakukan sidak, seperti biasa Jokowi memilih mengendarai Kijang Innovanya diikuti dua sepeda motor pengawal dari Dinas Perhubungan. Jokowi beserta istrinya, Iriana, meninjau Kali Poncol, Kecamatan Mampang, Kelurahan Kuningan Barat, Jakarta Selatan. Inspeksi mendadak ini sontak menjadi perhatian warga.
"Kami juga kaget kok pas Pak Jokowi datang, tadi dia tidak banyak ngomong. Cuma datang lalu memerhatikan kali, setelah itu ke kantor lurah, terus pulang," ujar Nurdin, warga yang tinggal di tepi Kali Poncol. Saat sidak, Jokowi merasa khawatir dengan kondisi perumahan di pinggir kali itu. "Rencananya rumah yang tidak layak huni di sekitar sini, akan dikeruk," katanya tanpa penjelasan lebih lanjut.
Jokowi hanya beberapa menit meninjau permukiman kumuh itu lalu pergi lagi. Dari Poncol, Jokowi langsung menuju Kantor Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan di Lebak Bulus. Lagi-lagi, kedatangan Jokowi sontak mengagetkan para petugas pemadam kebakaran. Jokowi langsung menuju ke parkiran mobil kebakaran dan meminta petugas untuk menghidupkan mesin mobil pemadam kebakaran tersebut.
"Saya lihat siap, alatnya siap, personalnya siap. Yah, yang ini baik lah, saya apresiasi. Jakarta kan sering kebakaran, kalau tidak dikontrol bahaya. Tapi yang di sini saya berikan apresiasi," kata Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (26/10/2012) malam. Kedatangan orang nomor satu DKI Jakarta itu bertujuan mengecek berbagai kesiapan hunian di Rusun Marunda. Sempat terjadi percakapan antara Gubernur yang ditemani rombongan dan seorang pria bernama Otong.
"Ini lampunya kalau malam terang benderang?" tanya Jokowi.
"Iya Pak," jawab Otong.
"Terus kalau ngecat sudah mulai ya? Panel listrik, taman sudah mulai ditanam?" tanya Jokowi lagi.
"Sudah mulai, Pak. Kalau taman sudah ditanami pohon mangganya, Pak," kata Otong menjelaskan.
Sambil berjalan dan mengecek lagi, Jokowi kemudian bertanya.
"Kenapa yang lain belum ditempati?" tanya Jokowi.
"Ini masih ada beberapa proses perbaikan, Pak, ada proses pengecatan," jawab Otong.
Tak lama berselang, Jokowi yang meninjau taman di sekitar depan Blok Hiu Rusun Marunda bergeser menuju Cluster B yang menurut informasi sudah siap huni. Pada blok tersebut, seorang pria yang mengaku bernama Titan kemudian menjelaskan letak 3 blok di Cluster B yang sudah siap dihuni. "Ini sudah siap ditempati Pak, ini lagi proses nempati. Ada tiga blok yang sudah bisa dihuni. Ini Blok 7, Blok 8, dan Blok 9 sudah dipasang meteran air, (kalau) listrik tinggal meng-connect, Pak," kata Titan kepada Jokowi.
Jokowi pun bertanya mengenai pengecatan di rusun sekitar Blok Hiu yang dikunjungi sebelumnya. "Itu yang tadi dicatnya kapan?" tanya Jokowi. "Yang tadi Bapak turun dari mobil itu hari Senin (besok)," jawab Titan. Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, rombongan sempat berkeliling dan meninjau beberapa titik. Kunjungan Jokowi yang datang pada malam hari itu berbeda dengan sebelumnya yang menyedot perhatian warga. Hanya tampak beberapa warga rusun mengikuti Jokowi berkeliling.
Meskipun Idul Adha, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan akan shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal bersama dengan Presiden SBY. Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan tetap bekerja di Balaikota."Saya besok mesti stand by di sini. Nanti ada rapat-rapat bertemu teman-teman politik," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (25/10/2012) malam.
Terkait jadwal Jokowi besok, Basuki juga belum mengetahui secara pasti, apakah akan shalat Id di Masjid Istiqlal atau di Balaikota. Dia malah bingung jika Jokowi tidak shalat di Balaikota, lalu siapa yang akan membagikan daging kurban. "Saya belum tahu kalau Pak Jokowi mau shalat di Istiqlal atau di sini. Nanti kalau Jokowi ditahan di Istiqlal, siapa yang bagi sapi di sini," kata Basuki.
Pria yang akrab disapa Ahok itu pun menceritakan, saat ia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, dia langsung menyerahkan kurban kepada penerima kurban. "Kalau dulu saya di Belitung, saya langsung serahkan ke orangnya," katanya.
Selama ini, Gubernur DKI biasanya melaksanakan shalat Id di di Balaikota DKI. Setelah melaksanakan shalat Id, biasanya Gubernur akan melepas petugas pemeriksa hewan dari Dinas Kelautan dan Pertanian DKI. Petugas itu akan melihat tempat penyembelihan hewan kurban apakah bersih atau tidak. Cara menyembelih dan daging kurbannya pun tetap diperhatikan.
Thursday, October 25, 2012
Taman, Rusunawa dan Kartu Sehat
Tahun depan wajah dan udara Ibu Kota diharapkan akan lebih teduh. Sebab, Jakarta akan memiliki lebih dari 30 taman baru yang tersebar di beberapa wilayah. Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta Chatarina Suryowati menyampaikan bahwa pembangunan taman di 2013 akan menyebar di semua wilayah di DKI. Misalnya di Jalan Sardan, Jalan Benda, Jati Padang, Pulo Gebang, dan Kebagusan. "Dalam catatan saya, ada lebih dari 30 taman baru yang akan dibangun pada 2013," kata wanita yang akrab disapa Catherine ini di gedung Balaikota Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Sementara untuk 2012, kata dia, Dinas Pertamanan tengah menyelesaikan pembangunan 25 taman di sekitar Jakarta. Pembangunan taman itu termasuk dengan penanaman 6.000 pohon guna melakukan penghijauan untuk merangsang penyebaran burung. Anggaran yang diperlukan untuk membangun 25 taman pada tahun 2012 sekitar Rp 250 miliar. Akan tetapi, jumlah tersebut dibagi untuk berbagai keperluan, antara lain untuk pembelian tanaman, pemeliharaan taman, termasuk membuat jalur pendestrian di Jalan Gatot Subroto, Harmoni-Kota, Cikini, dan Kebon Sirih. "Akhir tahun ini 25 taman itu akan selesai," tuturnya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama dengan Wali Kota Jakarta Barat akan memprioritaskan kawasan padat penduduk untuk menjadi rumah susun. Terdapat 28 titik yang akan diajukan untuk menjadi rumah susun di wilayah Jakarta Barat. "Kami sudah mewacanakan untuk membuat rumah susun di 28 titik di Jakarta Barat. Namun, rencana tersebut memang belum dilempar kembali ke masyarakat," kata Burhanuddin, Wali Kota Jakarta Barat, di Kembangan, Rabu (24/10/2012).
Burhanuddin menambahkan, rencana pengubahan kawasan padat penduduk menjadi rumah susun sudah sangat disetujui oleh Gubernur DKI. Jika tanah yang ingin difungsikan sebagai rusun milik negara, maka pemerintah akan langsung membangun rusun tersebut. Sedangkan jika tanah milik masyarakat, maka pemerintah akan menawarkan untuk membangun rusun di daerah mereka. Burhanuddin menjelaskan, 28 titik yang akan dibangun rusun, di antaranya, di Cengkareng sebanyak 9 titik, Tambora 3 titik, Kembangan 1 titik, Kalideres 3 titik, dan masih ada beberapa titik lagi yang tersebar di Jakarta Barat.
Menurutnya, kawasan yang akan dibangun rencananya adalah Kampung Apung. Kampung Apung yang sudah 20 tahun terendam banjir paling cocok menggunakan program rumah susun. Namun, karena tanah di daerah tersebut merupakan milik warga, maka pemerintah akan menawarkan terlebih dahulu. Dihubungi terpisah, Camat Tambora Isnawa Adji mengatakan, rumah dengan jumlah kepadatan penduduk memang lebih tepat menggunakan program rumah susun. Untuk tahap awal, pihak kecamatan telah memberitahukan masalah wacana pembangunan rusun tersebut kepada warga Kali Anyar, Jembatan, dan Angke. Namun, mereka belum memberikan tanggapan yang serius.
Dikatakan Adji, kawasan padat penduduk memang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi, baik dalam segi bahaya kebakaran maupun bencana banjir. Selain itu, infrastruktur pemerintahan banyak yang kurang berfungsi. "Saya bilang, bagaimana mau sehat kalau kondisinya seperti ini. Pembangunan rumah kumuh menjadi rusun merupakan momentum berharga bagi warga," katanya. Adji melanjutkan, jika satu rumah terdiri dari tiga Kartu Keluarga, akan menyulitkan pendataan kependudukan juga. Tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi membuat Tambora sulit menjaga ketertiban masyarakat. "Tambora itu kan satu kelurahan bisa mencapai 24.000 jiwa, penumpukan sampah dan pengaturan instalasi listrik jadi sulit dipantau," katanya.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, menyampaikan bahwa peluncuran Kartu Jakarta Sehat (KJS) akan dimulai pada 1 November 2012. Hal itu ditandai dengan digratiskannya semua puskesmas dan RSUD Kelas III untuk semua warga DKI Jakarta. "Ada tahapannya, dan per 1 November akan di-launching dengan menggratiskan semua puskesmas serta RSUD kelas III," kata Rio saat ditemui Kompas.com seusai menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPRD, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (25/10/2012). Untuk pengelolaannya, KJS tetap berada di bawah kelola Unit Pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah (UP Jamkesda) yang bekerja sama dengan Bank DKI sebagai pihak yang mengatur teknis pembayaran, dan PT Askes yang berperan dalam pemberian asuransinya.
Pada dasarnya KJS menjadi hak semua warga DKI Jakarta, dengan catatan bersedia berobat ke puskesmas atau menjalani rawat inap di RSUD Kelas III. Akan tetapi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memetakan jumlah warga yang akan memanfaatkan kartu tersebut. Angkanya 4,7 juta jiwa atau setara dengan 50 persen total warga Ibu Kota, atau jumlah warga DKI yang masuk dalam kategori ekonomi lemah. Eksekusi konkret pembagian KJS rencananya dimulai pada awal 2013. "Semua warga pada prinsipnya dapat. Tapi kan nggak semuanya mau dirawat di kelas III," kata Rio.
Sementara untuk 2012, kata dia, Dinas Pertamanan tengah menyelesaikan pembangunan 25 taman di sekitar Jakarta. Pembangunan taman itu termasuk dengan penanaman 6.000 pohon guna melakukan penghijauan untuk merangsang penyebaran burung. Anggaran yang diperlukan untuk membangun 25 taman pada tahun 2012 sekitar Rp 250 miliar. Akan tetapi, jumlah tersebut dibagi untuk berbagai keperluan, antara lain untuk pembelian tanaman, pemeliharaan taman, termasuk membuat jalur pendestrian di Jalan Gatot Subroto, Harmoni-Kota, Cikini, dan Kebon Sirih. "Akhir tahun ini 25 taman itu akan selesai," tuturnya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama dengan Wali Kota Jakarta Barat akan memprioritaskan kawasan padat penduduk untuk menjadi rumah susun. Terdapat 28 titik yang akan diajukan untuk menjadi rumah susun di wilayah Jakarta Barat. "Kami sudah mewacanakan untuk membuat rumah susun di 28 titik di Jakarta Barat. Namun, rencana tersebut memang belum dilempar kembali ke masyarakat," kata Burhanuddin, Wali Kota Jakarta Barat, di Kembangan, Rabu (24/10/2012).
Burhanuddin menambahkan, rencana pengubahan kawasan padat penduduk menjadi rumah susun sudah sangat disetujui oleh Gubernur DKI. Jika tanah yang ingin difungsikan sebagai rusun milik negara, maka pemerintah akan langsung membangun rusun tersebut. Sedangkan jika tanah milik masyarakat, maka pemerintah akan menawarkan untuk membangun rusun di daerah mereka. Burhanuddin menjelaskan, 28 titik yang akan dibangun rusun, di antaranya, di Cengkareng sebanyak 9 titik, Tambora 3 titik, Kembangan 1 titik, Kalideres 3 titik, dan masih ada beberapa titik lagi yang tersebar di Jakarta Barat.
Menurutnya, kawasan yang akan dibangun rencananya adalah Kampung Apung. Kampung Apung yang sudah 20 tahun terendam banjir paling cocok menggunakan program rumah susun. Namun, karena tanah di daerah tersebut merupakan milik warga, maka pemerintah akan menawarkan terlebih dahulu. Dihubungi terpisah, Camat Tambora Isnawa Adji mengatakan, rumah dengan jumlah kepadatan penduduk memang lebih tepat menggunakan program rumah susun. Untuk tahap awal, pihak kecamatan telah memberitahukan masalah wacana pembangunan rusun tersebut kepada warga Kali Anyar, Jembatan, dan Angke. Namun, mereka belum memberikan tanggapan yang serius.
Dikatakan Adji, kawasan padat penduduk memang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi, baik dalam segi bahaya kebakaran maupun bencana banjir. Selain itu, infrastruktur pemerintahan banyak yang kurang berfungsi. "Saya bilang, bagaimana mau sehat kalau kondisinya seperti ini. Pembangunan rumah kumuh menjadi rusun merupakan momentum berharga bagi warga," katanya. Adji melanjutkan, jika satu rumah terdiri dari tiga Kartu Keluarga, akan menyulitkan pendataan kependudukan juga. Tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi membuat Tambora sulit menjaga ketertiban masyarakat. "Tambora itu kan satu kelurahan bisa mencapai 24.000 jiwa, penumpukan sampah dan pengaturan instalasi listrik jadi sulit dipantau," katanya.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, menyampaikan bahwa peluncuran Kartu Jakarta Sehat (KJS) akan dimulai pada 1 November 2012. Hal itu ditandai dengan digratiskannya semua puskesmas dan RSUD Kelas III untuk semua warga DKI Jakarta. "Ada tahapannya, dan per 1 November akan di-launching dengan menggratiskan semua puskesmas serta RSUD kelas III," kata Rio saat ditemui Kompas.com seusai menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPRD, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (25/10/2012). Untuk pengelolaannya, KJS tetap berada di bawah kelola Unit Pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah (UP Jamkesda) yang bekerja sama dengan Bank DKI sebagai pihak yang mengatur teknis pembayaran, dan PT Askes yang berperan dalam pemberian asuransinya.
Pada dasarnya KJS menjadi hak semua warga DKI Jakarta, dengan catatan bersedia berobat ke puskesmas atau menjalani rawat inap di RSUD Kelas III. Akan tetapi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memetakan jumlah warga yang akan memanfaatkan kartu tersebut. Angkanya 4,7 juta jiwa atau setara dengan 50 persen total warga Ibu Kota, atau jumlah warga DKI yang masuk dalam kategori ekonomi lemah. Eksekusi konkret pembagian KJS rencananya dimulai pada awal 2013. "Semua warga pada prinsipnya dapat. Tapi kan nggak semuanya mau dirawat di kelas III," kata Rio.
Pertemuan Jokowi, Camat dan Lurah
Beberapa hari lalu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kecamatan Cempaka Putih. Jokowi sidak ke tiga kantor instansi pemerintah. Dia melakukan sidak ke Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kecamatan Cempaka Putih. Di sana, Jokowi tidak bertemu dengan lurah ataupun camat yang bertugas.
Di Kelurahan Senen, Jokowi sempat berkeliling dari lantai satu sampai lantai dua. Namun, dia menemukan banyak pintu yang masih dikunci. Bahkan, beberapa pegawai yang sudah berada di Kelurahan Senen pun terlihat panik dan seperti gugup sampai tidak bisa membuka kunci pintu. Lurah Senen pun dikatakan sedang berada di luar. Demikian pula dengan Kelurahan Cempaka Putih Timur. Jokowi tidak menemukan lurahnya. Para pegawai di sana mengatakan, lurahnya sedang berada di luar kantor.
Terakhir, Jokowi sidak ke Kecamatan Cempaka Putih. Dia juga menemukan masih banyak pintu yang dikunci dan loket pelayanan e-KTP yang tertulis buka, tetapi pelayanannya masih tutup. Lurah dan camat yang bersangkutan menyatakan, waktu itu mereka tidak berada di kantor karena ada keperluan kegiatan PKK di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat ataupun sedang memonitor wilayah.
Setelah melakukan inspeksi mendadak ke dua kantor kelurahan dan satu kantor kecamatan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana mengumpulkan lurah dan camat di DKI Jakarta dalam sebuah forum bersama. Jokowi akan mengimbau agar birokrasi selalu siap melayani masyarakat.
Pertemuan itu akan membahas tentang pelayanan di kantor kelurahan dan kecamatan. Pada Selasa (23/10/2012) kemarin, Jokowi bertandang ke kantor Kelurahan Senen dan Cempaka Putih Timur serta kantor Kecamatan Cempaka Putih. Di sana ia tidak bertemu dengan lurah ataupun camat yang bertugas. Jokowi juga melihat ruang kerja ataupun layanan untuk warga masih belum dibuka.
Hari ini, Kamis (25/10/2012), pria yang akrab dipanggil Jokowi itu akan menggelar pertemuan dengan para lurah dan para camat DKI Jakarta. Jokowi mengatakan, pertemuan tersebut guna mendapatkan pengarahan mengenai birokrasi yang dapat melayani masyarakat dan harus memulai pelayanan masyarakat tepat waktu sehingga semakin optimal.
Pertemuan tersebut tidak hanya untuk memberikan pengarahan gubernur kepada kepada para walikota, bupati, camat dan lurah, tetapi sekaligus mengevaluasi pelayanan birokrasi terhadap masyarakat Jakarta.
Setelah beberapa hari melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kantor kelurahan, kecamatan dan puskesmas, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memanggil seluruh walikota, bupati, camat dan lurah se-DKI Jakarta. Mereka dikumpulkan hari ini, Kamis (25/10) di Balaikota DKI, Jakarta, untuk mendapatkan pengarahan mengenai birokrasi yang melayani masyarakat. Selain itu, harus memulai pelayanan masyarakat tepat pada waktunya dan semakin optimal.
Menurutnya, pertemuan tersebut tidak hanya untuk memberikan pengarahan gubernur kepada kepada para walikota, bupati, camat dan lurah, tetapi sekaligus mengevaluasi pelayanan birokrasi terhadap masyarakat Jakarta berdasarkan hasil pantauannya langsung di lapangan.
Dia menilai, masih cukup banyak pelayanan masyarakat yang belum berjalan optimal, karena para petugasnya tidak pernah datang tepat waktu untuk menjalankan tugasnya. Lebih parah lagi, ada petugas yang tidak datang, sehingga mengakibatkan pelayanan masyarakat terganggu dan memakan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
�Dari hasil saya turun ke lapangan dapat disimpulkan, ada kantor-kantor pelayanan masyarakat yang belum dibuka. Kuncinya tidak ada, loket pelayanan belum dibuka dan sebagainya. Kalau semuanya kayak begitu, ya bagaimana melayani masyarakat dengan baik, optimal dan prima,� tutur Jokowi yang mengenakan batik cokelat celana bahan hitam.
Sebelumnya, pada Selasa (23/10), Jokowi sidak ke tiga kantor instansi Pemprov DKI yaitu Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur, dan Kecamatan Cempaka Putih. Saat kesana, Jokowi tak menemukan satu pun lurah atau camat yang bertugas.
Bahkan di Kelurahan Senen, Jokowi sempat berkeliling dari lantai satu sampai lantai dua. Dia menemukan banyak pintu yang masih dikunci. Beberapa pegawai yang sudah berada di Kelurahan Senen pun terlihat panik dan seperti gugup, bahkan ada staf sampai tidak bisa membuka kunci pintu. Lurah Senen pun dikatakan sedang berada diluar. Begitu juga saat di Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jokowi tidak bertemu dengan Lurah Cempaka Putih Timur yang sedang berada diluar kantor. Sama halnya di Kecamatan Cempaka Putih, Jokowi menemukan banyak pintu ruangan yang masih terkunci, bahkan ada loket pelayanan yang ada papan dengan kalimat �Buka', tapi loket masih tertutup dan ruangan terkunci.
Berbeda saat sidak dilakukannya pada Rabu (24/10) di dua puskesmas yaitu Puskesmas Paseban dan Puskesmas Sention, Jakarta Pusat. Jokowi memuji pelayanan Puskesmas DKI yang sudah baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakatnya. Para dokter puskesmas bersama petugas administrasi sudah masuk kerja tepat waktu.
Di Kelurahan Senen, Jokowi sempat berkeliling dari lantai satu sampai lantai dua. Namun, dia menemukan banyak pintu yang masih dikunci. Bahkan, beberapa pegawai yang sudah berada di Kelurahan Senen pun terlihat panik dan seperti gugup sampai tidak bisa membuka kunci pintu. Lurah Senen pun dikatakan sedang berada di luar. Demikian pula dengan Kelurahan Cempaka Putih Timur. Jokowi tidak menemukan lurahnya. Para pegawai di sana mengatakan, lurahnya sedang berada di luar kantor.
Terakhir, Jokowi sidak ke Kecamatan Cempaka Putih. Dia juga menemukan masih banyak pintu yang dikunci dan loket pelayanan e-KTP yang tertulis buka, tetapi pelayanannya masih tutup. Lurah dan camat yang bersangkutan menyatakan, waktu itu mereka tidak berada di kantor karena ada keperluan kegiatan PKK di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat ataupun sedang memonitor wilayah.
Setelah melakukan inspeksi mendadak ke dua kantor kelurahan dan satu kantor kecamatan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana mengumpulkan lurah dan camat di DKI Jakarta dalam sebuah forum bersama. Jokowi akan mengimbau agar birokrasi selalu siap melayani masyarakat.
Pertemuan itu akan membahas tentang pelayanan di kantor kelurahan dan kecamatan. Pada Selasa (23/10/2012) kemarin, Jokowi bertandang ke kantor Kelurahan Senen dan Cempaka Putih Timur serta kantor Kecamatan Cempaka Putih. Di sana ia tidak bertemu dengan lurah ataupun camat yang bertugas. Jokowi juga melihat ruang kerja ataupun layanan untuk warga masih belum dibuka.
Hari ini, Kamis (25/10/2012), pria yang akrab dipanggil Jokowi itu akan menggelar pertemuan dengan para lurah dan para camat DKI Jakarta. Jokowi mengatakan, pertemuan tersebut guna mendapatkan pengarahan mengenai birokrasi yang dapat melayani masyarakat dan harus memulai pelayanan masyarakat tepat waktu sehingga semakin optimal.
Pertemuan tersebut tidak hanya untuk memberikan pengarahan gubernur kepada kepada para walikota, bupati, camat dan lurah, tetapi sekaligus mengevaluasi pelayanan birokrasi terhadap masyarakat Jakarta.
Setelah beberapa hari melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kantor kelurahan, kecamatan dan puskesmas, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memanggil seluruh walikota, bupati, camat dan lurah se-DKI Jakarta. Mereka dikumpulkan hari ini, Kamis (25/10) di Balaikota DKI, Jakarta, untuk mendapatkan pengarahan mengenai birokrasi yang melayani masyarakat. Selain itu, harus memulai pelayanan masyarakat tepat pada waktunya dan semakin optimal.
Menurutnya, pertemuan tersebut tidak hanya untuk memberikan pengarahan gubernur kepada kepada para walikota, bupati, camat dan lurah, tetapi sekaligus mengevaluasi pelayanan birokrasi terhadap masyarakat Jakarta berdasarkan hasil pantauannya langsung di lapangan.
Dia menilai, masih cukup banyak pelayanan masyarakat yang belum berjalan optimal, karena para petugasnya tidak pernah datang tepat waktu untuk menjalankan tugasnya. Lebih parah lagi, ada petugas yang tidak datang, sehingga mengakibatkan pelayanan masyarakat terganggu dan memakan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
�Dari hasil saya turun ke lapangan dapat disimpulkan, ada kantor-kantor pelayanan masyarakat yang belum dibuka. Kuncinya tidak ada, loket pelayanan belum dibuka dan sebagainya. Kalau semuanya kayak begitu, ya bagaimana melayani masyarakat dengan baik, optimal dan prima,� tutur Jokowi yang mengenakan batik cokelat celana bahan hitam.
Sebelumnya, pada Selasa (23/10), Jokowi sidak ke tiga kantor instansi Pemprov DKI yaitu Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur, dan Kecamatan Cempaka Putih. Saat kesana, Jokowi tak menemukan satu pun lurah atau camat yang bertugas.
Bahkan di Kelurahan Senen, Jokowi sempat berkeliling dari lantai satu sampai lantai dua. Dia menemukan banyak pintu yang masih dikunci. Beberapa pegawai yang sudah berada di Kelurahan Senen pun terlihat panik dan seperti gugup, bahkan ada staf sampai tidak bisa membuka kunci pintu. Lurah Senen pun dikatakan sedang berada diluar. Begitu juga saat di Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jokowi tidak bertemu dengan Lurah Cempaka Putih Timur yang sedang berada diluar kantor. Sama halnya di Kecamatan Cempaka Putih, Jokowi menemukan banyak pintu ruangan yang masih terkunci, bahkan ada loket pelayanan yang ada papan dengan kalimat �Buka', tapi loket masih tertutup dan ruangan terkunci.
Berbeda saat sidak dilakukannya pada Rabu (24/10) di dua puskesmas yaitu Puskesmas Paseban dan Puskesmas Sention, Jakarta Pusat. Jokowi memuji pelayanan Puskesmas DKI yang sudah baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakatnya. Para dokter puskesmas bersama petugas administrasi sudah masuk kerja tepat waktu.
Wednesday, October 24, 2012
Rahasia Ide dan Stamina Fit Jokowi
Dalam sehari, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bisa mengunjungi tiga hingga lima tempat, bahkan lebih. Geraknya yang cepat kadang membuat orang yang mengikutinya keteteran. Lalu, apa sih rahasia stamina pria berperawakan kurus tersebut? Wartawan yang mengikuti Jokowi pun terkadang kewalahan dengan kelincahan Jokowi yang bisa berpindah tempat dengan cepat. Tanpa sungkan, Jokowi pun berbagi rahasianya.
Ternyata, ramuan minuman kacang hijau dan temulawak yang diracik khusus istrinya, Iriana, yang membuat Jokowi greng. "Nih ya, saya kasih tahu, jadi rahasianya itu kacang hijau temulawak. Temulawaknya itu nanti ditumbuk, kemudian dimasukkan kacang hijau dan dikasih madu. Wah, enaklah pokoknya," kata Jokowi di Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Jokowi kemudian menceritakan kalau ia selalu meminum ramuan itu setiap pagi sebelum berangkat bekerja. Bahkan, dengan meminum ramuan itu, dia tidak perlu untuk sarapan. Jokowi mengaku sudah meminum ramuan tersebut selama 14 tahun. Jokowi pun menjabarkan bahwa ramuan temulawak sangat berkhasiat untuk memperbaiki fungsi hati agar tidak mudah capek. "Ada curcuma-nya yang memperbaiki fungsi hati biar enggak cepet lelah. Saya itu suka semua yang berbau herbal," kata Jokowi.
Hingga hari ini, sudah sembilan hari Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Setiap hari dia berkeliling menemui warga di tempat-tempat yang dianggap memiliki masalah. Hari ini saja, Jokowi mengunjungi beberapa lokasi tinjauan. Pertama, ia meninjau Puskesmas Paseban dan meninjau Puskesmas Sentiong. Kunjungan selanjutnya adalah Pasar Senen, Pasar Cempakasari, Pasar Gembrong Lama, serta Pasar Induk Beras dan Palawija Cipinang. Ia juga sempat meninjau Pintu Air Manggarai.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan apresiasi kepada para pemenang lomba menulis "Surat untuk Jokowi". Menurut dia, perlombaan tersebut dapat dijadikannya sebagai media alternatif untuk mendengar jeritan hati masyarakat. "Ini semuanya proses mendengar. Bisa lewat surat, lewat Kaskus atau Twitter, semuanya bisa. Zaman juga sudah canggih," kata Jokowi di Hotel Novotel, Jakarta, Rabu (24/10/2012) malam.
Menurut dia, setelah proses mendengar adalah proses mengambil sebuah kebijakan dan realisasi. "Yang penting itu realisasinya. Ide, gagasan, itu akan muncul dari masyarakat. Jadi, yang pintar itu ya masyarakatnya bukan Jokowi-nya. Ha-ha-ha," kata Jokowi seraya tertawa. Jokowi pun berjanji pada pertengahan November realisasi kinerjanya sebagai Gubernur DKI akan segera terlihat.
Lomba menulis "Surat untuk Jokowi" ini berlangsung sejak 12 hingga 17 Agustus 2012 melalui Facebook. Lomba ini dan diprakarsai pengusaha muda Charles Honoris dan praktisi media sosial Sony Subrata. Pemenang lomba adalah Muhammad Ramadhani (16), siswa kelas XII IPS SMA Negeri 91, Jakarta Timur. Dia menulis surat berjudul "Jakarta Baru? Mungkin Gak Sih?!. Melalui surat itu, Rama berhasil membawa pulang sebuah notebook.
Lomba menulis "Surat untuk Jokowi" akhirnya sudah mendapatkan juaranya. Pemenangnya adalah Muhammad Ramadhani (16) seorang siswa kelas XII IPS SMA Negeri 91, Jakarta Timur. Lomba menulis surat untuk Jokowi ini diadakan di Facebook sejak 12 hingga 17 Agustus 2012 oleh pengusaha muda Charles Honoris dan praktisi media sosial Sony Subrata. Siswa yang akrab disapa Rama itu pun dimintai komentarnya mengenai sosok Gubernur DKI Jakarta tersebut. Dia memuji mantan Wali Kota Solo tersebut sebagai orang yang memiliki pemikiran modern. "Jokowi tuh muka kolot, pemikirannya modern," kata Rama di Hotel Novotel, Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Meski begitu, Rama tidak bisa menjelaskan apa maksud dari modern itu. "Yang pasti gimana ya, Jokowi itu orangnya modern dan beda dari calon lainnya," ujarnya lagi. Rama mengaku mengetahui informasi adanya lomba "Surat untuk Jokowi" dari Facebook. Surat Rama berjudul "Jakarta Baru? Mungkin Gak Sih?" dianggap mewakili suara warga Jakarta sehingga layak menang. Di dalam surat itu, Rama berkeluh kesah mengenai kondisi Jakarta yang ruwet akan polusi, trotoar, transportasi umum, dan kebersihan. "Kalau banjir enggak, soalnya rumah saya enggak banjir," ujarnya.
Rama paling mengeluhkan persoalan tata kota dan jalan di Jakarta. Rama berharap Jokowi dapat mengubah Jakarta seperti Kota Barcelona. "Pengennya Jakarta itu kayak kota-kota di Eropa, kayak di Barcelona. Mau jalan-jalan tinggal keluar, enggak ada polusinya. Jalan tol dalam kota enggak perlu ada, yang diperbanyak MRT, subway," ujarnya. Ia pun berharap, Jokowi dapat membuat Jakarta Baru dari yang sebelumnya.
Orangtua Rama pun telah mengetahui ia menang sejak dua atau tiga minggu yang lalu. Rama juga telah menjanjikan untuk mentraktir orangtuanya. Kabarnya, Jokowi akan langsung menyerahkan hadiah berupa notebook kepada Rama. Bagaimana perasaan pelajar SMA itu akan menerima hadiah langsung dari Jokowi? "Biasa aja tuh," katanya. Saat ditanyakan, apakah ia akan kecewa apabila Jokowi tidak berhasil mewujudkan Jakarta Baru, Rama tak peduli. "Ah, saya enggak peduli. Gue mah apatis," katanya. Namun, apakah Rama yakin Jokowi dapat mewujudkan Jakarta Baru? "Yakin," jawab Rama.
Ternyata, ramuan minuman kacang hijau dan temulawak yang diracik khusus istrinya, Iriana, yang membuat Jokowi greng. "Nih ya, saya kasih tahu, jadi rahasianya itu kacang hijau temulawak. Temulawaknya itu nanti ditumbuk, kemudian dimasukkan kacang hijau dan dikasih madu. Wah, enaklah pokoknya," kata Jokowi di Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Jokowi kemudian menceritakan kalau ia selalu meminum ramuan itu setiap pagi sebelum berangkat bekerja. Bahkan, dengan meminum ramuan itu, dia tidak perlu untuk sarapan. Jokowi mengaku sudah meminum ramuan tersebut selama 14 tahun. Jokowi pun menjabarkan bahwa ramuan temulawak sangat berkhasiat untuk memperbaiki fungsi hati agar tidak mudah capek. "Ada curcuma-nya yang memperbaiki fungsi hati biar enggak cepet lelah. Saya itu suka semua yang berbau herbal," kata Jokowi.
Hingga hari ini, sudah sembilan hari Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Setiap hari dia berkeliling menemui warga di tempat-tempat yang dianggap memiliki masalah. Hari ini saja, Jokowi mengunjungi beberapa lokasi tinjauan. Pertama, ia meninjau Puskesmas Paseban dan meninjau Puskesmas Sentiong. Kunjungan selanjutnya adalah Pasar Senen, Pasar Cempakasari, Pasar Gembrong Lama, serta Pasar Induk Beras dan Palawija Cipinang. Ia juga sempat meninjau Pintu Air Manggarai.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan apresiasi kepada para pemenang lomba menulis "Surat untuk Jokowi". Menurut dia, perlombaan tersebut dapat dijadikannya sebagai media alternatif untuk mendengar jeritan hati masyarakat. "Ini semuanya proses mendengar. Bisa lewat surat, lewat Kaskus atau Twitter, semuanya bisa. Zaman juga sudah canggih," kata Jokowi di Hotel Novotel, Jakarta, Rabu (24/10/2012) malam.
Menurut dia, setelah proses mendengar adalah proses mengambil sebuah kebijakan dan realisasi. "Yang penting itu realisasinya. Ide, gagasan, itu akan muncul dari masyarakat. Jadi, yang pintar itu ya masyarakatnya bukan Jokowi-nya. Ha-ha-ha," kata Jokowi seraya tertawa. Jokowi pun berjanji pada pertengahan November realisasi kinerjanya sebagai Gubernur DKI akan segera terlihat.
Lomba menulis "Surat untuk Jokowi" ini berlangsung sejak 12 hingga 17 Agustus 2012 melalui Facebook. Lomba ini dan diprakarsai pengusaha muda Charles Honoris dan praktisi media sosial Sony Subrata. Pemenang lomba adalah Muhammad Ramadhani (16), siswa kelas XII IPS SMA Negeri 91, Jakarta Timur. Dia menulis surat berjudul "Jakarta Baru? Mungkin Gak Sih?!. Melalui surat itu, Rama berhasil membawa pulang sebuah notebook.
Lomba menulis "Surat untuk Jokowi" akhirnya sudah mendapatkan juaranya. Pemenangnya adalah Muhammad Ramadhani (16) seorang siswa kelas XII IPS SMA Negeri 91, Jakarta Timur. Lomba menulis surat untuk Jokowi ini diadakan di Facebook sejak 12 hingga 17 Agustus 2012 oleh pengusaha muda Charles Honoris dan praktisi media sosial Sony Subrata. Siswa yang akrab disapa Rama itu pun dimintai komentarnya mengenai sosok Gubernur DKI Jakarta tersebut. Dia memuji mantan Wali Kota Solo tersebut sebagai orang yang memiliki pemikiran modern. "Jokowi tuh muka kolot, pemikirannya modern," kata Rama di Hotel Novotel, Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Meski begitu, Rama tidak bisa menjelaskan apa maksud dari modern itu. "Yang pasti gimana ya, Jokowi itu orangnya modern dan beda dari calon lainnya," ujarnya lagi. Rama mengaku mengetahui informasi adanya lomba "Surat untuk Jokowi" dari Facebook. Surat Rama berjudul "Jakarta Baru? Mungkin Gak Sih?" dianggap mewakili suara warga Jakarta sehingga layak menang. Di dalam surat itu, Rama berkeluh kesah mengenai kondisi Jakarta yang ruwet akan polusi, trotoar, transportasi umum, dan kebersihan. "Kalau banjir enggak, soalnya rumah saya enggak banjir," ujarnya.
Rama paling mengeluhkan persoalan tata kota dan jalan di Jakarta. Rama berharap Jokowi dapat mengubah Jakarta seperti Kota Barcelona. "Pengennya Jakarta itu kayak kota-kota di Eropa, kayak di Barcelona. Mau jalan-jalan tinggal keluar, enggak ada polusinya. Jalan tol dalam kota enggak perlu ada, yang diperbanyak MRT, subway," ujarnya. Ia pun berharap, Jokowi dapat membuat Jakarta Baru dari yang sebelumnya.
Orangtua Rama pun telah mengetahui ia menang sejak dua atau tiga minggu yang lalu. Rama juga telah menjanjikan untuk mentraktir orangtuanya. Kabarnya, Jokowi akan langsung menyerahkan hadiah berupa notebook kepada Rama. Bagaimana perasaan pelajar SMA itu akan menerima hadiah langsung dari Jokowi? "Biasa aja tuh," katanya. Saat ditanyakan, apakah ia akan kecewa apabila Jokowi tidak berhasil mewujudkan Jakarta Baru, Rama tak peduli. "Ah, saya enggak peduli. Gue mah apatis," katanya. Namun, apakah Rama yakin Jokowi dapat mewujudkan Jakarta Baru? "Yakin," jawab Rama.
Jokowi Meninjau Keadaan di Pasar
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Rabu (24/10/2012) pagi tadi, juga meninjau keadaan Pasar Senen Blok III dan Blok VI, Jakarta Pusat. Jokowi pun mengatakan, ia mendapatkan informasi bahwa Pasar Senen Blok VI sedang dibangun. Jokowi pun duduk satu meja bersama pedagang-pedagang dan saling menumpahkan keluh kesah mereka. "Jadi gini lho, jadi di Pasar Senen Blok VI ini mau dibangun. Pedagang pada datang ke saya, jadi ya namanya bukan sidak," kata Jokowi, di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Selanjutnya, berikut isi petikan curhatan para pedagang pasar dengan Jokowi.
Jokowi: Ini Blok 6 Bu?
Pedagang: Iya Pak.
Jokowi: Sekarang ngomong maunya seperti apa pedagang?
Pedagang: Bisa terjangkau Pak sama kami para pedagang kecil, tetapi tetap menjadi pasar tradisional yang bisa dijangkau.
Jokowi: Maunya berapa?
Pedagang: Itu kewenangan Pemda, tetapi yang murah dan terjangkau.
Jokowi: Terjangkaunya tuh berapa?
Pedagang: Kami serahkan ke Bapak Gubernur. Desainnya dibuat seperti restoran dan hotel.
Jokowi: Saya sudah tahu.
Pedagang: Kami pedagang kaki lima, jadi kami harus dapat tempat ditata dengan rapi dan bagus. Kami maunya sesuai dengan kemampuan kami. Kami uangnya terbatas.
Jokowi: Ukurannya berapa?
Pedagang: Kita serahkan kepada Bapak sajalah.
Jokowi: 2x2 cukup enggak?
Pedagang: Gimana Pak?
Jokowi: Enggak tahu, saya ini orang baru. Nanti saya baca dulu yang terjangkau berapa sih yang dimaui. Pokoknya enggak merugikan.
Setelah "sesi curhat" bersama, Jokowi kembali menyusuri gang-gang sempit di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Jokowi juga mengakui jika beberapa kelompok di pasar tersebut menginginkan pembangunan tersebut tetap ada, tetapi pembangunan itu dilakukan oleh pemerintah setempat. "Dari informasi yang masuk ke saya, beberapa kelompok mereka ingin agar pasar ini tetap dibangun. Namun, yang bangun itu pemerintah, bukan developer sehingga harganya terjangkau oleh mereka," katanya.
Setelah meninjau Pasar Senen Blok III dan Blok VI, Jokowi juga meninjau Pasar Lokbin Cempaka Sari dan Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta Pusat. Di pasar Senen ini, Jokowi kembali disambut antusias oleh para pedagang. Mereka pun mengelu-elukan Jokowi. Setelah meninjau Pasar Senen Blok III dan Blok VI, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau Pasar Lokbin (lokasi binaan) Cempakasari, Jakarta Pusat. Melihat keadaan pasar yang sudah tidak layak, Jokowi sampai garuk-garuk kepala.
Tiba di Pasar Cempakasari, Jokowi langsung disambut antusias oleh ratusan pedagang. Semuanya meneriakkan yel-yel untuk Jokowi. Jokowi pun melayani ajakan bersalaman para pedagang itu dengan ramah. Selanjutnya, Jokowi langsung menyusuri Pasar Cempakasari itu didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DKI Jakarta Ratnaningsih. Setelah melihat kondisi Pasar Cempakasari, Jokowi pun mengatakan, semua pasar memang sudah terstereotipe kumuh. "Ya, pasar di mana-mana sama, kotor, kumuh, becek, bau, seperti enggak tertata. Ini yang mau kita usahakan," kata Jokowi di Pasar Cempakasari, Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Jokowi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) harus menyediakan segala macam keperluan pasar tersebut. "Kalau perlu lapak-lapaknya ini ya dari kita, gerobaknya ini dari kita. Untuk awal-awal memang kita harus memberikan," ujarnya. Jokowi juga akan membenahi lantai-lantai pasar yang terkesan becek untuk diganti dengan keramik dan tidak kalah bagusnya dari lantai supermarket. "Ya, untuk lantai di keramik ya pokoknya enggak kalah dari supermarket dan hypermarket dari segi penataannya, maupun kondisi di dalamnya," ujar Jokowi.
Selain itu, ucap Jokowi, para pedagang tidak perlu dibebankan kembal, karena sudah dikenai beban retribusi. "Janganlah, kasihan. Pedagangnya sudah kena biaya retribusi," kata Jokowi. Setelah meninjau Pasar Cempakasari, Jokowi juga meninjau Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta Pusat. Melihat Pasar Senen dan Pasar Lokasi Binaan (lokbin) Cempakasari, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hanya garuk-garuk kepala. Setelah melihat Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta Pusat, Jokowi langsung terperangah.
Bukan karena kagum, melainkan karena kondisi pasar yang masih semipermanen dan beratapkan terpal biru membuatnya terhenyak, apalagi gang sempit di Pasar Gembrong Lama menjadikannya seperti pasar senggol. Setiap yang melintas, pasti bersentuhan. Jokowi lalu mendatangi seorang pedagang sayur dan masuk ke dalam lapaknya. Dia pun mendengarkan curhat para pedagang. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan mengenai kondisi pasar itu. Jokowi sempat geleng-geleng kepala melihat keadaan kumuh di pasar tersebut. "Pasar ini... wah parah, lebih parah, sangat parah. Lihat saja ini bangunannya semipermanen, jalan buat airnya susah," kata Jokowi di Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Jokowi juga didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DKI Ratnaningsih. Sesekali Jokowi berbincang dengan Ratnaningsih bersama para pedagang. Ajudan Jokowi pun dengan sigap mencatat apa-apa saja yang menjadi keluhan para pedagang dan pengunjung pasar. Kunjungan Jokowi ke Pasar Gembrong Lama ini tidak berlangsung lama, hanya sekitar lima menit. Sebelumnya, Jokowi juga meninjau Pasar Senen Blok III Blok VI dan Pasar Cempakasari, Jakarta Pusat. Di sana, ia juga berkomunikasi dengan para pedagang yang mengakui jika biaya sewa kios mereka terlalu mahal dan juga berkomunikasi dengan kepala pasar tersebut.
Dikatakan Jokowi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI harus membangun pasar dan menjadi pengelola pasar. Dengan begitu, harganya akan terjangkau. Ada kekhawatiran pedagang, kalau mahal, mereka tidak mampu membeli lapak atau kios, akhirnya mereka tersingkir. "Ya, itu masalahnya. Kita carikan jalan keluarnya. Yang bangun itu Pemerintah. Jadi, pedagangnya tetap masuk. Nanti akan saya panggil Dirut PD Pasar Jaya. Saya mau cepet-cepet pembangunannya. Jangan lama-lama," ujarnya. Saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta Pusat, ada satu pedagang berteriak-teriak meminta Jokowi untuk memborong barang dagangannya. Dia adalah Sri Asih (47), penjual sayuran dan sembako.
Selama Jokowi menyusuri pasar sempit Gembrong Lama, Sri selalu mengelu-elukan nama Jokowi dan memohon agar memborong barang dagangannya. "Pak ayo Pak, dibeli dong Pak dagangan saya! Beli semuanya nih Pak, mau bayem, kangkung, semuanya ada, Pak," kata Sri di Pasar Gembrong Lama, Jakarta, Rabu (24/10/2012). Namun, Jokowi tampaknya tidak menghiraukan ajakan Ibu tersebut karena memang keadaan di dalam pasar yang sangat berdesak-desakan, panas, pengunjung, pedagang, dan wartawan bercampur jadi satu di tempat yang sempit itu. Saat Sri mengetahui Jokowi hanya melewatinya, Sri lalu marah. "Yah, Pak.. ngapain ke sini, kalau enggak dikasih uang," gerutu Sri.
Suasana yang berdesak-desakkan itu juga membuat Nenek Minah (78) kesulitan untuk berjalan. Padahal, ia datang memang hanya untuk berbelanja, bukan untuk bertemu orang nomor satu di Ibu Kota itu. "Aduh iki kok malah dadi sesek-sesekkan ning kene tho (ini kok jadi malah berdesakan di sini tho) ," kata Minah. Staf dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DKI yang mendengar itu pun turut menenangkan Nenek Minah. "Sebentar ya Ibu, Bapaknya lagi ngomong sebentar saja," kata staf itu. Lalu, Nenek Minah menjawab kembali. "Bu, ini enggak bisa jalan jadinya," kata Minah. Staf itu kemudian menghibur Nenek Minah. Nenek Minah pun tidak berharap terlalu banyak kepada Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru. Ia hanya berharap dapat hidup tenang dan nyaman di tempat kelahirannya di Galur. "Yah kalau saya enggak neko-neko (macam-macam), Mbak. Sing (yang) penting bisa hidup tentrem aja gitu," ujarnya.
Selanjutnya, berikut isi petikan curhatan para pedagang pasar dengan Jokowi.
Jokowi: Ini Blok 6 Bu?
Pedagang: Iya Pak.
Jokowi: Sekarang ngomong maunya seperti apa pedagang?
Pedagang: Bisa terjangkau Pak sama kami para pedagang kecil, tetapi tetap menjadi pasar tradisional yang bisa dijangkau.
Jokowi: Maunya berapa?
Pedagang: Itu kewenangan Pemda, tetapi yang murah dan terjangkau.
Jokowi: Terjangkaunya tuh berapa?
Pedagang: Kami serahkan ke Bapak Gubernur. Desainnya dibuat seperti restoran dan hotel.
Jokowi: Saya sudah tahu.
Pedagang: Kami pedagang kaki lima, jadi kami harus dapat tempat ditata dengan rapi dan bagus. Kami maunya sesuai dengan kemampuan kami. Kami uangnya terbatas.
Jokowi: Ukurannya berapa?
Pedagang: Kita serahkan kepada Bapak sajalah.
Jokowi: 2x2 cukup enggak?
Pedagang: Gimana Pak?
Jokowi: Enggak tahu, saya ini orang baru. Nanti saya baca dulu yang terjangkau berapa sih yang dimaui. Pokoknya enggak merugikan.
Setelah "sesi curhat" bersama, Jokowi kembali menyusuri gang-gang sempit di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Jokowi juga mengakui jika beberapa kelompok di pasar tersebut menginginkan pembangunan tersebut tetap ada, tetapi pembangunan itu dilakukan oleh pemerintah setempat. "Dari informasi yang masuk ke saya, beberapa kelompok mereka ingin agar pasar ini tetap dibangun. Namun, yang bangun itu pemerintah, bukan developer sehingga harganya terjangkau oleh mereka," katanya.
Setelah meninjau Pasar Senen Blok III dan Blok VI, Jokowi juga meninjau Pasar Lokbin Cempaka Sari dan Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta Pusat. Di pasar Senen ini, Jokowi kembali disambut antusias oleh para pedagang. Mereka pun mengelu-elukan Jokowi. Setelah meninjau Pasar Senen Blok III dan Blok VI, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau Pasar Lokbin (lokasi binaan) Cempakasari, Jakarta Pusat. Melihat keadaan pasar yang sudah tidak layak, Jokowi sampai garuk-garuk kepala.
Tiba di Pasar Cempakasari, Jokowi langsung disambut antusias oleh ratusan pedagang. Semuanya meneriakkan yel-yel untuk Jokowi. Jokowi pun melayani ajakan bersalaman para pedagang itu dengan ramah. Selanjutnya, Jokowi langsung menyusuri Pasar Cempakasari itu didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DKI Jakarta Ratnaningsih. Setelah melihat kondisi Pasar Cempakasari, Jokowi pun mengatakan, semua pasar memang sudah terstereotipe kumuh. "Ya, pasar di mana-mana sama, kotor, kumuh, becek, bau, seperti enggak tertata. Ini yang mau kita usahakan," kata Jokowi di Pasar Cempakasari, Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Jokowi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) harus menyediakan segala macam keperluan pasar tersebut. "Kalau perlu lapak-lapaknya ini ya dari kita, gerobaknya ini dari kita. Untuk awal-awal memang kita harus memberikan," ujarnya. Jokowi juga akan membenahi lantai-lantai pasar yang terkesan becek untuk diganti dengan keramik dan tidak kalah bagusnya dari lantai supermarket. "Ya, untuk lantai di keramik ya pokoknya enggak kalah dari supermarket dan hypermarket dari segi penataannya, maupun kondisi di dalamnya," ujar Jokowi.
Selain itu, ucap Jokowi, para pedagang tidak perlu dibebankan kembal, karena sudah dikenai beban retribusi. "Janganlah, kasihan. Pedagangnya sudah kena biaya retribusi," kata Jokowi. Setelah meninjau Pasar Cempakasari, Jokowi juga meninjau Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta Pusat. Melihat Pasar Senen dan Pasar Lokasi Binaan (lokbin) Cempakasari, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hanya garuk-garuk kepala. Setelah melihat Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta Pusat, Jokowi langsung terperangah.
Bukan karena kagum, melainkan karena kondisi pasar yang masih semipermanen dan beratapkan terpal biru membuatnya terhenyak, apalagi gang sempit di Pasar Gembrong Lama menjadikannya seperti pasar senggol. Setiap yang melintas, pasti bersentuhan. Jokowi lalu mendatangi seorang pedagang sayur dan masuk ke dalam lapaknya. Dia pun mendengarkan curhat para pedagang. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan mengenai kondisi pasar itu. Jokowi sempat geleng-geleng kepala melihat keadaan kumuh di pasar tersebut. "Pasar ini... wah parah, lebih parah, sangat parah. Lihat saja ini bangunannya semipermanen, jalan buat airnya susah," kata Jokowi di Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Jokowi juga didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DKI Ratnaningsih. Sesekali Jokowi berbincang dengan Ratnaningsih bersama para pedagang. Ajudan Jokowi pun dengan sigap mencatat apa-apa saja yang menjadi keluhan para pedagang dan pengunjung pasar. Kunjungan Jokowi ke Pasar Gembrong Lama ini tidak berlangsung lama, hanya sekitar lima menit. Sebelumnya, Jokowi juga meninjau Pasar Senen Blok III Blok VI dan Pasar Cempakasari, Jakarta Pusat. Di sana, ia juga berkomunikasi dengan para pedagang yang mengakui jika biaya sewa kios mereka terlalu mahal dan juga berkomunikasi dengan kepala pasar tersebut.
Dikatakan Jokowi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI harus membangun pasar dan menjadi pengelola pasar. Dengan begitu, harganya akan terjangkau. Ada kekhawatiran pedagang, kalau mahal, mereka tidak mampu membeli lapak atau kios, akhirnya mereka tersingkir. "Ya, itu masalahnya. Kita carikan jalan keluarnya. Yang bangun itu Pemerintah. Jadi, pedagangnya tetap masuk. Nanti akan saya panggil Dirut PD Pasar Jaya. Saya mau cepet-cepet pembangunannya. Jangan lama-lama," ujarnya. Saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta Pusat, ada satu pedagang berteriak-teriak meminta Jokowi untuk memborong barang dagangannya. Dia adalah Sri Asih (47), penjual sayuran dan sembako.
Selama Jokowi menyusuri pasar sempit Gembrong Lama, Sri selalu mengelu-elukan nama Jokowi dan memohon agar memborong barang dagangannya. "Pak ayo Pak, dibeli dong Pak dagangan saya! Beli semuanya nih Pak, mau bayem, kangkung, semuanya ada, Pak," kata Sri di Pasar Gembrong Lama, Jakarta, Rabu (24/10/2012). Namun, Jokowi tampaknya tidak menghiraukan ajakan Ibu tersebut karena memang keadaan di dalam pasar yang sangat berdesak-desakan, panas, pengunjung, pedagang, dan wartawan bercampur jadi satu di tempat yang sempit itu. Saat Sri mengetahui Jokowi hanya melewatinya, Sri lalu marah. "Yah, Pak.. ngapain ke sini, kalau enggak dikasih uang," gerutu Sri.
Suasana yang berdesak-desakkan itu juga membuat Nenek Minah (78) kesulitan untuk berjalan. Padahal, ia datang memang hanya untuk berbelanja, bukan untuk bertemu orang nomor satu di Ibu Kota itu. "Aduh iki kok malah dadi sesek-sesekkan ning kene tho (ini kok jadi malah berdesakan di sini tho) ," kata Minah. Staf dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DKI yang mendengar itu pun turut menenangkan Nenek Minah. "Sebentar ya Ibu, Bapaknya lagi ngomong sebentar saja," kata staf itu. Lalu, Nenek Minah menjawab kembali. "Bu, ini enggak bisa jalan jadinya," kata Minah. Staf itu kemudian menghibur Nenek Minah. Nenek Minah pun tidak berharap terlalu banyak kepada Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru. Ia hanya berharap dapat hidup tenang dan nyaman di tempat kelahirannya di Galur. "Yah kalau saya enggak neko-neko (macam-macam), Mbak. Sing (yang) penting bisa hidup tentrem aja gitu," ujarnya.
Pesona Jokowi yang Fenomenal
Pekan-pekan ini kita disilaukan oleh pesona seorang Joko Widodo yang menjadi hiruk-pikuk pemberitaan media. Masyarakat lebih tergila-gila lagi, mengelu-elukannya di setiap kunjungan Jokowi ke lapangan. Sebenarnya, apa istimewanya Gubernur DKI Jakarta yang baru ini? Ia "hanya" melakukan apa yang seharusnya dikerjakan oleh pemimpin. Belanja masalah langsung ke tengah masyarakat. Begitulah idealnya sebagai seorang pemimpin, bukan? Ataukah karena teramat miskinnya kita akan pemimpin yang baik sehingga kemunculan Jokowi menjadi sangat fenomenal?
Ternyata begitu rindunya kita pada pemimpin sederhana nan merakyat. Maka, tak heran bila Jokowi menjadi bulan-bulanan kegandrungan kita akan pemimpin sejati yang mengayomi. Seperti halnya ketika menjadi walikota Solo, aksi Jokowi tak bisa dihentikan. Ia menemui langsung rakyatnya, utamanya para kaum papa di kampung-kampung kumuh. Dia ke terminal untuk mengecek kondisi angkutan umum dan pergi ke berbagai tempat yang merupakan kantong-kantong masalah.
Kehadiran Jokowi bersama gaya sederhana yang dibawakannya selalu mencuri perhatian, merebut simpati dan berhasil mengambil hati masyarakat. Tak ketinggalan para awak media yang mengikuti keseharian pejabat nyentrik ini juga makin terkesima. Jokowi menjauhkan diri dari birokrasi yang rumit dan protokoler yang kaku serta segala aturan dan ketentuan yang dapat menciptakan jarak antara dirinya dengan rakyat yang dipimpinnya.
Dalam sepekan pertama menjabat gubernur DKI Jakarta, ia dan pasangannya Basuki Tjahaja Purnama berhasil meruntuhkan tembok birokrasi di lingkungan balaikota, tempat keduanya berkantor. Baik masyarakat dan para pekerja media merasakan perubahan hawa keterbukaan balaikota sebagai rumah rakyat. Warga sekarang bisa mencegat sang gubernur langsung ketika ia turun dari mobil di balaikota saat pagi hari. Wartawan juga leluasa menelisik ruang kerja wakil gubernur yang sebelumnya digunjingkan karena terlalu luas dan mewah itu.
Tak ada sedikitpun yang disembunyikan, Ahok, panggilan akrab Basuki Tjahaja Purnama, mempersilahkan para wartawan melihat-lihat berbagai fasilitas yang terdapat dalam ruang kerjanya. Ruangan wagub yang dinilai terlalu "wah" ini diperintahkan oleh Jokowi untuk diperkecil. Sang wakil ini juga ditugaskan membenahi internal birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pembenahan meliputi penghematan anggaran operasional dengan melakukan efisiensi penggunaan ruang perkantoran termasuk rencana penarikan para kepala dinas untuk berkantor di lingkungan balaikota.
Tugas Ahok juga menegakkan disiplin PNS dan menciptakan birokrasi yang melayani. Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago percaya, meski tantangan membenahi birokrasi ini berat, namun pasangan mantan walikota Solo dan mantan bupati Belitung Timur ini mampu memberesinya. "Dengan kualitas yang mereka miliki dan perencanaan yang matang, saya yakin duet Jokowi-Ahok ini mampu membawa perubahan signifikan bagi kota Jakarta," ujar Andrinof.
Bila Ahok lebih banyak di dalam balaikota, Jokowi tiap hari bersafari menyusuri lokasi-lokasi yang tak lazim diinjak oleh para pejabat, tempat kumuh penuh persoalan sosial. Ia bepergian juga tak seperti lazimnya seorang gubernur yang menggunakan mobil dinas jenis Land Cruiser lengkap dengan "vooridjer".
Sepekan pertama bekerja Jokowi pergi dengan mobil kijang innova, itupun sewaan dan tanpa pengawalan menembus pekatnya kemacetan jalanan ibukota serta tak mau menerobos lampu merah. Sungguh perilaku langka yang belum pernah ditunjukkan oleh para pejabat pendahulunya. Namun adakalanya perilaku nyleneh si gubernur menjadi bahan cemoohan bagi kelompok-kelompok yang dengan sinis menilai apa yang dilakukan Jokowi hanyalah untuk membangun pencitraan.
Bisa dipahami, karena memang hampir tak ada pejabat yang berbaik-baik dengan rakyat atas dorongan ketulusan dan pengabdian. Selalu ada tujuan promosi yang menyertainya. Tapi paling tidak ada indikasi yang bisa dipakai untuk mengukur apakah perilaku baik pejabat itu dalam rangka pencitraan atau jujur apa adanya. Bila hal-hal baik ditunjukkan secara mendadak atau serta-merta dan bertolak belakang dengan realita keseharian atau kebiasaan sebelumnya, pastilah perlu diragukan. Apalagi bila ada rencana pencalonan untuk jabatan tertentu dalam waktu dekat maka bisa dipastikan itu adalah pencitraan.
Rekam jejak - Jokowi, publik bisa menelisik rekam jejaknya selama tujuh tahun menjadi walikota Solo. Perilakunya juga sama seperti itu, turun ke tengah-tengah masyarakat melihat persoalan, mendengarkan keluh-kesah warganya secara langsung dan lantas memetakan kebijakan untuk dilaksanakan sebagai solusinya. Bedanya, di Solo ia tak begitu menyolok ketika "blusukan" ke kampung-kampung karena perawakan dan penampilannya seperti orang biasa. Dengan begitu ia leluasa berdialog dengan rakyat dan menggali persoalan dari mereka. Pemberitaan mengenai aksi Jokowi ini juga tak segempar ketika ia melakukan hal yang sama di ibukota.
Memang, pemberitaan mengenainya akhir-akhir ini sudah agak berlebihan. Segala gerak-gerik dan polah-tingkah Jokowi tak sedikitpun luput jadi berita. Ini berbahaya karena bisa menjadi boomerang dan justru kontraproduktif. Lawan-lawan politik yang tak menyukai gerakan pembaruan yang digalakkan Jokowi di Jakarta pasti akan menuduhnya sebagai perbuatan riya dan pencitraan belaka. Dalam minggu pertama kepemimpinan gubernur baru ini setidaknya sudah ada dua anggota DPRD dari fraksi yang berbeda mengkritik aksi jalan-jalan Jokowi ke lapangan dan rencana penarikan para kepala dinas untuk berkantor di balaikota.
Kepopuleran Jokowi yang melampaui partai pengusungnya dan bahkan pejabat-pejabat yang ada di sekitarnya pada suatu kesempatan, dikhawatirkan dapat menimbulkan kecemburuan. Seperti belum lama ini di JIexpo Kemayoran saat mendampingi presiden membuka Trade Expo Indonesia 2012. Saat nama Jokowi disebut oleh pembaca acara, berikutnya disebut lagi oleh mendag dan presiden, ia memperoleh sambutan tepuk-tangan paling gegap-gempita dibanding yang lain. Pada bagian lain, kepopuleran Jokowi yang mengundang antusiasme berlebihan warga di setiap kunjungan lapangan dapat mengakibatkan misi belanja masalah menjadi bias dan tidak efektif.
Jokowi selalu menjadi kerubutan warga, lebih sibuk meladeni orang-orang yang ingin bersalaman atau berfoto bersama sehingga proses dialognya tidak berlangsung maksimal. Meski demikian, warga ibukota mulai tergerak partisipasinya usai memperoleh kunjungan sang gubernur. Terbukti warga Bukit Duri mulai mengukur tanah di pinggir sungai yang direncanakan untuk pembangunan kampung susun deret. Saat kunjungan ke sana sehari setelah pelantikannya sebagai gubernur, Jokowi mempresentasikan rencana pembangunan kampung susun deret untuk warga bantaran sungai. Program inipun memperoleh sambutan positif sehingga warga turut berpartisipasi baik dalam persiapan, pembangunan hingga perawatannya kelak.
Aksi Jokowi ke lapangan yang selalu mengajak serta para kepala dinas terkait juga menularkan energi positif bagi mereka. Para kepala dinas dibuat kalang-kabut mengikuti perintah-perintah gubernur yang bertenggat waktu singkat itu. Seperti perintah untuk membersihkan kali Padengan yang berbau busuk karena sampah yang menumpuk. Kinerja Jokowi yang berkecepatan tinggi tidak saja membuat para kepala dinas terbirit-birit, wakil gubernur saja juga harus berusaha keras mengimbanginya.
Bahkan mengenai hal ini Ahok sempat berseloroh: "Kalau gubernurnya Pak Jokowi, harusnya wakil gubernur empat orang". Gerakan cepat Jokowi juga menuai sambutan dan dukungan dari para menteri. Seperti rencana pembangunan sarana transportasi massal yang bertujuan mengurai kemacetan lalu-lintas spontan disahuti oleh menteri BUMN dan berikutnya menko perekonomian menyatakan dukungannya. Maka bila dipetakan, gerakan Jokowi untuk menjadikan Jakarta baru telah menangguk dukungan dari berbagai lini koordinasi. Ke bawah telah memperoleh dukungan partisipasi dari sebagian besar warga ibukota.
Hubungan secara horizontal ke DPRD masih belum terlalu meyakinkan karena kelompok yang berisikan lintas partai ini berpotensi merecoki kerja kepala daerah. Tapi setidaknya, Ahok adalah pasangan yang sejalan dengan cita-cita suci Jokowi yang menjadikan duet ini solid dan kuat menghalau serangan dari dewan yang mungkin menghadang. Semoga saja Jokowi sanggup menanggung beban popularitas, tidak tergelincir menjadi selebriti dan tetap fokus pada kerja besar memberesi kota Jakarta sebagai etalase Indonesia. - antaranews.com
Ternyata begitu rindunya kita pada pemimpin sederhana nan merakyat. Maka, tak heran bila Jokowi menjadi bulan-bulanan kegandrungan kita akan pemimpin sejati yang mengayomi. Seperti halnya ketika menjadi walikota Solo, aksi Jokowi tak bisa dihentikan. Ia menemui langsung rakyatnya, utamanya para kaum papa di kampung-kampung kumuh. Dia ke terminal untuk mengecek kondisi angkutan umum dan pergi ke berbagai tempat yang merupakan kantong-kantong masalah.
Kehadiran Jokowi bersama gaya sederhana yang dibawakannya selalu mencuri perhatian, merebut simpati dan berhasil mengambil hati masyarakat. Tak ketinggalan para awak media yang mengikuti keseharian pejabat nyentrik ini juga makin terkesima. Jokowi menjauhkan diri dari birokrasi yang rumit dan protokoler yang kaku serta segala aturan dan ketentuan yang dapat menciptakan jarak antara dirinya dengan rakyat yang dipimpinnya.
Dalam sepekan pertama menjabat gubernur DKI Jakarta, ia dan pasangannya Basuki Tjahaja Purnama berhasil meruntuhkan tembok birokrasi di lingkungan balaikota, tempat keduanya berkantor. Baik masyarakat dan para pekerja media merasakan perubahan hawa keterbukaan balaikota sebagai rumah rakyat. Warga sekarang bisa mencegat sang gubernur langsung ketika ia turun dari mobil di balaikota saat pagi hari. Wartawan juga leluasa menelisik ruang kerja wakil gubernur yang sebelumnya digunjingkan karena terlalu luas dan mewah itu.
Tak ada sedikitpun yang disembunyikan, Ahok, panggilan akrab Basuki Tjahaja Purnama, mempersilahkan para wartawan melihat-lihat berbagai fasilitas yang terdapat dalam ruang kerjanya. Ruangan wagub yang dinilai terlalu "wah" ini diperintahkan oleh Jokowi untuk diperkecil. Sang wakil ini juga ditugaskan membenahi internal birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pembenahan meliputi penghematan anggaran operasional dengan melakukan efisiensi penggunaan ruang perkantoran termasuk rencana penarikan para kepala dinas untuk berkantor di lingkungan balaikota.
Tugas Ahok juga menegakkan disiplin PNS dan menciptakan birokrasi yang melayani. Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago percaya, meski tantangan membenahi birokrasi ini berat, namun pasangan mantan walikota Solo dan mantan bupati Belitung Timur ini mampu memberesinya. "Dengan kualitas yang mereka miliki dan perencanaan yang matang, saya yakin duet Jokowi-Ahok ini mampu membawa perubahan signifikan bagi kota Jakarta," ujar Andrinof.
Bila Ahok lebih banyak di dalam balaikota, Jokowi tiap hari bersafari menyusuri lokasi-lokasi yang tak lazim diinjak oleh para pejabat, tempat kumuh penuh persoalan sosial. Ia bepergian juga tak seperti lazimnya seorang gubernur yang menggunakan mobil dinas jenis Land Cruiser lengkap dengan "vooridjer".
Sepekan pertama bekerja Jokowi pergi dengan mobil kijang innova, itupun sewaan dan tanpa pengawalan menembus pekatnya kemacetan jalanan ibukota serta tak mau menerobos lampu merah. Sungguh perilaku langka yang belum pernah ditunjukkan oleh para pejabat pendahulunya. Namun adakalanya perilaku nyleneh si gubernur menjadi bahan cemoohan bagi kelompok-kelompok yang dengan sinis menilai apa yang dilakukan Jokowi hanyalah untuk membangun pencitraan.
Bisa dipahami, karena memang hampir tak ada pejabat yang berbaik-baik dengan rakyat atas dorongan ketulusan dan pengabdian. Selalu ada tujuan promosi yang menyertainya. Tapi paling tidak ada indikasi yang bisa dipakai untuk mengukur apakah perilaku baik pejabat itu dalam rangka pencitraan atau jujur apa adanya. Bila hal-hal baik ditunjukkan secara mendadak atau serta-merta dan bertolak belakang dengan realita keseharian atau kebiasaan sebelumnya, pastilah perlu diragukan. Apalagi bila ada rencana pencalonan untuk jabatan tertentu dalam waktu dekat maka bisa dipastikan itu adalah pencitraan.
Rekam jejak - Jokowi, publik bisa menelisik rekam jejaknya selama tujuh tahun menjadi walikota Solo. Perilakunya juga sama seperti itu, turun ke tengah-tengah masyarakat melihat persoalan, mendengarkan keluh-kesah warganya secara langsung dan lantas memetakan kebijakan untuk dilaksanakan sebagai solusinya. Bedanya, di Solo ia tak begitu menyolok ketika "blusukan" ke kampung-kampung karena perawakan dan penampilannya seperti orang biasa. Dengan begitu ia leluasa berdialog dengan rakyat dan menggali persoalan dari mereka. Pemberitaan mengenai aksi Jokowi ini juga tak segempar ketika ia melakukan hal yang sama di ibukota.
Memang, pemberitaan mengenainya akhir-akhir ini sudah agak berlebihan. Segala gerak-gerik dan polah-tingkah Jokowi tak sedikitpun luput jadi berita. Ini berbahaya karena bisa menjadi boomerang dan justru kontraproduktif. Lawan-lawan politik yang tak menyukai gerakan pembaruan yang digalakkan Jokowi di Jakarta pasti akan menuduhnya sebagai perbuatan riya dan pencitraan belaka. Dalam minggu pertama kepemimpinan gubernur baru ini setidaknya sudah ada dua anggota DPRD dari fraksi yang berbeda mengkritik aksi jalan-jalan Jokowi ke lapangan dan rencana penarikan para kepala dinas untuk berkantor di balaikota.
Kepopuleran Jokowi yang melampaui partai pengusungnya dan bahkan pejabat-pejabat yang ada di sekitarnya pada suatu kesempatan, dikhawatirkan dapat menimbulkan kecemburuan. Seperti belum lama ini di JIexpo Kemayoran saat mendampingi presiden membuka Trade Expo Indonesia 2012. Saat nama Jokowi disebut oleh pembaca acara, berikutnya disebut lagi oleh mendag dan presiden, ia memperoleh sambutan tepuk-tangan paling gegap-gempita dibanding yang lain. Pada bagian lain, kepopuleran Jokowi yang mengundang antusiasme berlebihan warga di setiap kunjungan lapangan dapat mengakibatkan misi belanja masalah menjadi bias dan tidak efektif.
Jokowi selalu menjadi kerubutan warga, lebih sibuk meladeni orang-orang yang ingin bersalaman atau berfoto bersama sehingga proses dialognya tidak berlangsung maksimal. Meski demikian, warga ibukota mulai tergerak partisipasinya usai memperoleh kunjungan sang gubernur. Terbukti warga Bukit Duri mulai mengukur tanah di pinggir sungai yang direncanakan untuk pembangunan kampung susun deret. Saat kunjungan ke sana sehari setelah pelantikannya sebagai gubernur, Jokowi mempresentasikan rencana pembangunan kampung susun deret untuk warga bantaran sungai. Program inipun memperoleh sambutan positif sehingga warga turut berpartisipasi baik dalam persiapan, pembangunan hingga perawatannya kelak.
Aksi Jokowi ke lapangan yang selalu mengajak serta para kepala dinas terkait juga menularkan energi positif bagi mereka. Para kepala dinas dibuat kalang-kabut mengikuti perintah-perintah gubernur yang bertenggat waktu singkat itu. Seperti perintah untuk membersihkan kali Padengan yang berbau busuk karena sampah yang menumpuk. Kinerja Jokowi yang berkecepatan tinggi tidak saja membuat para kepala dinas terbirit-birit, wakil gubernur saja juga harus berusaha keras mengimbanginya.
Bahkan mengenai hal ini Ahok sempat berseloroh: "Kalau gubernurnya Pak Jokowi, harusnya wakil gubernur empat orang". Gerakan cepat Jokowi juga menuai sambutan dan dukungan dari para menteri. Seperti rencana pembangunan sarana transportasi massal yang bertujuan mengurai kemacetan lalu-lintas spontan disahuti oleh menteri BUMN dan berikutnya menko perekonomian menyatakan dukungannya. Maka bila dipetakan, gerakan Jokowi untuk menjadikan Jakarta baru telah menangguk dukungan dari berbagai lini koordinasi. Ke bawah telah memperoleh dukungan partisipasi dari sebagian besar warga ibukota.
Hubungan secara horizontal ke DPRD masih belum terlalu meyakinkan karena kelompok yang berisikan lintas partai ini berpotensi merecoki kerja kepala daerah. Tapi setidaknya, Ahok adalah pasangan yang sejalan dengan cita-cita suci Jokowi yang menjadikan duet ini solid dan kuat menghalau serangan dari dewan yang mungkin menghadang. Semoga saja Jokowi sanggup menanggung beban popularitas, tidak tergelincir menjadi selebriti dan tetap fokus pada kerja besar memberesi kota Jakarta sebagai etalase Indonesia. - antaranews.com
Sepekan Gebrakan Jokowi-Ahok
Sepekan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memimpin Ibu Kota bersama wakilnya, Basuki T Purnama (Ahok) pasangan ini langsung melakukan gebrakan. Setelah dilantik pada 15 Oktober, Jokowi dan Ahok langsung tancap gas. Jokowi turun ke lapangan, sementara Ahok mengurusi birokrasi. Menurut Pengamat Politik dari UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, gebrakan sepekan Jokowi sudah sesuai on the track. Gebrakan itu sudah memberikan kesan baik kepada warga Jakarta. "Kalau mengukur kinerja masih prematur. Tapi kalau dilihat dari political performance sudah baik," kata Gun Gun kepada merdeka.com, Senin (22/10).
Gun Gun menilai, gebrakan Jokowi dan Ahok telah memberikan persepsi positif. Dengan turun ke lapangan mengunjungi permukiman kumuh, dan rumah susun sudah memberikan dampak apik di mata warga Jakarta. "Sejak Selasa pekan lalu sudah terjun ke lapangan, sementara Ahok mengurusi birokrasi. Ini pembagian yang bagus. Sudah on the track. Kalau ini dipertahankan terus, ada harapan baru," ujar dia. Dia yakin, dengan cara itu orang akan sulit membantah bahwa Jokowi sudah melakukan kerja cerdas. "Dia juga sudah memberikan kesan memimpin dan birokrasi melayani, bukan elitis," kata Gun Gun. Apakah Jokowi bisa dibilang berhasil? "Kalau itu, masih prematur. Sepekan ini hanya performa politik saja. Apa yang dilakukan Jokowi sepekan ini hanya menunjukkan kesan. Jadi yang bisa dinilai hanya persepsi saja," ujar dia. - merdeka.com
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) langsung turun ke masyarakat sejak hari pertama kerjanya. Tak pelak, masyarakat DKI Jakarta benar-benar terbius pesona sang gubernur yang luwes dan merakyat ini. Setelah resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012 lalu, Jokowi memang bergerak cepat. Kini setelah sepekan lebih Jokowi bekerja keras, masyarakat DKI Jakarta benar-benar terbius dengan pesona gaya kepemimpinan Jokowi yang sangat khas.
"Sangat beralasaan masyarakat menjadi terpesona oleh kinerja Pak Jokowi. Masyarakat memang sudah lama mengharapkan pemimpin yang mudah mereka lihat di lapangan, mudah diakses dan mungkin bertatap muka langsung," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, kepada detikcom, Selasa (23/10/2012).
Pada hari pertama kerjanya, Jokowi langsung mengunjungi kampung-kampung kumuh di bantaran sungai dan pinggir rel Kereta Api. Jokowi juga langsung menggelar pertemuan dengan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan untuk membahas rencananya membangun rumah susun deret di pinggir rel Kereta Api. Dahlan Iskan pun menegaskan dukungannya.
Jokowi memulai hari keduanya pada Rabu (17/10) sangat pagi, yakni pukul 07.30 WIB. Jokowi pun mengelilingi perkampungan di seluruh Jakarta. Pada hari ketiganya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi melakukan pertemuan khusus dengan Mensos Salim Segaf Al Jufri dalam rangka merevitalisasi kawasan kumuh di sekitar Ciliwung. Sementara Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus melakukan sidak di sejumlah titik.
Jokowi dan Ahok pun terus mendekatkan diri dengan masyarakat dalam upaya merealisasikan janji-janji kampanyenya. Keduanya menggelar pertemuan intens dengan pihak terkait menyangkut realisasi monorel. Kemudian pada hari kelima kerjanya (20/10), Jokowi menggelar pertemuan dengan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz untuk membahas rencananya membangun kampung deret di bantaran sungai.
Di hari keenam (21/10), Jokowi menggelar pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Mari Elka Pangestu. Jokowi pun menyampaikan niatnya membangun creative public space di kawasan Kota Tua. Jokowi pun kian dikenal masyarakat Jakarta.
Melihat gerak cepat Jokowi yang semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat Jakarta, Fadli semakin yakin persoalan di Jakarta akan cepat diatasi. "Saya kira bagus ya Jokowi dan Basuki langsung bekerja dan langsung menyentuh titik-titik persoalan. Pemimpin yang bijak itu tidak ada di balik meja tapi melihat langsung. Dengan begitu dia bisa langsung merasakan dan bisa langsung mencari solusinya. Mereka bekerja cukup bagus," ujar Fadli optimistis.
Di hari ke delapan bekerja, pada hari ini, Jokowi melakukan sejumlah inspeksi mendadak ke sejumlah kantor Kelurahan dan Kecamatan di DKI Jakarta. Ternyata pelayanan masyarakat di Jakarta belum optimal, terbukti loket pelayanan masyarakat di kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kelurahan Senen belum dibuka saat Jokowi melakukan sidak pada pukul 08.00 WIB. Jokowi pun akan mengumpulkan camat dan lurah se-Jakarta untuk mengajari cara melayani warga.
Untuk persoalan ini, Fadli menilai reformasi birokrasi mendesak dilakukan. "Birokrasi di DKI harus mengikuti langgam dari Jokowi-Basuki, mereka harus mengikuti, jangan sampai lokomotifnya cepat, namun gerbongnya tertinggal. Penataan birokrasi di DKI ini penting, birokrasi harus melayani bukan minta dilayani," ujarnya. Meskipun demikian tugas Jokowi membenahi Jakarta tidaklah mudah. "Ini kan bukan pekerjaan seperti membalik telapak tangan," tandasnya. - detik.com
Gun Gun menilai, gebrakan Jokowi dan Ahok telah memberikan persepsi positif. Dengan turun ke lapangan mengunjungi permukiman kumuh, dan rumah susun sudah memberikan dampak apik di mata warga Jakarta. "Sejak Selasa pekan lalu sudah terjun ke lapangan, sementara Ahok mengurusi birokrasi. Ini pembagian yang bagus. Sudah on the track. Kalau ini dipertahankan terus, ada harapan baru," ujar dia. Dia yakin, dengan cara itu orang akan sulit membantah bahwa Jokowi sudah melakukan kerja cerdas. "Dia juga sudah memberikan kesan memimpin dan birokrasi melayani, bukan elitis," kata Gun Gun. Apakah Jokowi bisa dibilang berhasil? "Kalau itu, masih prematur. Sepekan ini hanya performa politik saja. Apa yang dilakukan Jokowi sepekan ini hanya menunjukkan kesan. Jadi yang bisa dinilai hanya persepsi saja," ujar dia. - merdeka.com
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) langsung turun ke masyarakat sejak hari pertama kerjanya. Tak pelak, masyarakat DKI Jakarta benar-benar terbius pesona sang gubernur yang luwes dan merakyat ini. Setelah resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012 lalu, Jokowi memang bergerak cepat. Kini setelah sepekan lebih Jokowi bekerja keras, masyarakat DKI Jakarta benar-benar terbius dengan pesona gaya kepemimpinan Jokowi yang sangat khas.
"Sangat beralasaan masyarakat menjadi terpesona oleh kinerja Pak Jokowi. Masyarakat memang sudah lama mengharapkan pemimpin yang mudah mereka lihat di lapangan, mudah diakses dan mungkin bertatap muka langsung," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, kepada detikcom, Selasa (23/10/2012).
Pada hari pertama kerjanya, Jokowi langsung mengunjungi kampung-kampung kumuh di bantaran sungai dan pinggir rel Kereta Api. Jokowi juga langsung menggelar pertemuan dengan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan untuk membahas rencananya membangun rumah susun deret di pinggir rel Kereta Api. Dahlan Iskan pun menegaskan dukungannya.
Jokowi memulai hari keduanya pada Rabu (17/10) sangat pagi, yakni pukul 07.30 WIB. Jokowi pun mengelilingi perkampungan di seluruh Jakarta. Pada hari ketiganya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi melakukan pertemuan khusus dengan Mensos Salim Segaf Al Jufri dalam rangka merevitalisasi kawasan kumuh di sekitar Ciliwung. Sementara Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus melakukan sidak di sejumlah titik.
Jokowi dan Ahok pun terus mendekatkan diri dengan masyarakat dalam upaya merealisasikan janji-janji kampanyenya. Keduanya menggelar pertemuan intens dengan pihak terkait menyangkut realisasi monorel. Kemudian pada hari kelima kerjanya (20/10), Jokowi menggelar pertemuan dengan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz untuk membahas rencananya membangun kampung deret di bantaran sungai.
Di hari keenam (21/10), Jokowi menggelar pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Mari Elka Pangestu. Jokowi pun menyampaikan niatnya membangun creative public space di kawasan Kota Tua. Jokowi pun kian dikenal masyarakat Jakarta.
Melihat gerak cepat Jokowi yang semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat Jakarta, Fadli semakin yakin persoalan di Jakarta akan cepat diatasi. "Saya kira bagus ya Jokowi dan Basuki langsung bekerja dan langsung menyentuh titik-titik persoalan. Pemimpin yang bijak itu tidak ada di balik meja tapi melihat langsung. Dengan begitu dia bisa langsung merasakan dan bisa langsung mencari solusinya. Mereka bekerja cukup bagus," ujar Fadli optimistis.
Di hari ke delapan bekerja, pada hari ini, Jokowi melakukan sejumlah inspeksi mendadak ke sejumlah kantor Kelurahan dan Kecamatan di DKI Jakarta. Ternyata pelayanan masyarakat di Jakarta belum optimal, terbukti loket pelayanan masyarakat di kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kelurahan Senen belum dibuka saat Jokowi melakukan sidak pada pukul 08.00 WIB. Jokowi pun akan mengumpulkan camat dan lurah se-Jakarta untuk mengajari cara melayani warga.
Untuk persoalan ini, Fadli menilai reformasi birokrasi mendesak dilakukan. "Birokrasi di DKI harus mengikuti langgam dari Jokowi-Basuki, mereka harus mengikuti, jangan sampai lokomotifnya cepat, namun gerbongnya tertinggal. Penataan birokrasi di DKI ini penting, birokrasi harus melayani bukan minta dilayani," ujarnya. Meskipun demikian tugas Jokowi membenahi Jakarta tidaklah mudah. "Ini kan bukan pekerjaan seperti membalik telapak tangan," tandasnya. - detik.com
Tuesday, October 23, 2012
Sambut Jokowi di Kampung Pulo
Joko Widodo hingga Selasa (23/10/2012) ini belum juga meninjau korban banjir Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Rencananya, Gubernur DKI Jakarta itu baru akan ke kawasan "Kampung Banjir" tersebut setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Pertamina. Namun, ketika dikonfirmasi langsung ke Jokowi, mantan Wali Kota Solo itu tetap tidak dapat memberi kepastian. "Ini sekarang mau ke Pertamina dulu. Kalau ke Kampung Pulo-nya lihat nanti, ya," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta.
Sementara itu, para wartawan dan staf humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) pun sudah berangkat menuju lokasi banjir Kampung Pulo. Seharusnya, Jokowi meninjau Kampung Pulo setelah mengunjungi Polda Metro Jaya pada Senin (22/10/2012) kemarin. Namun, karena ada urusan mendadak di Balaikota, Jokowi pun urung melaksanakan niatnya ke Kampung Pulo. "Ini tadi saya ada urusan di Balaikota. Kalau enggak ada urusan, saya sudah dari Polda ke sana tadi," kata Jokowi. Korban banjir di Kampung Pulo tercatat sebanyak 562 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.556 jiwa. Jumlah tersebut merupakan bagian warga dari 2 RW dan 34 RT di Kampung Pulo atau yang akrab disebut "Kampung Banjir" tersebut.
Rencana kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, ternyata sudah terdengar sampai ke telinga warga. Warga setempat pun sudah bersiap-siap di depan gang untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Ibu Kota itu. Puluhan anak kecil pun sudah banyak yang bersiap menyambut Jokowi. Anak-anak itu meneriakkan berbagai yel-yel, seperti, "Hidup Jokowi", "Jokowi Ahok Ahok", "Jokowow". Salah satunya adalah Rizky (9). Hanya mengenakan singlet dan celana pendeknya saja, Rizky mengaku 'kabur' dari tidur siangnya. Dia tidak mau ketinggalan menyambut Jokowi. "Taunya dari Emak. Katanya Jokowi mau dateng," kata Rizky di Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (23/10/2012).
Selain Rizky, Nana (11) yang masih memakai seragam sekolah juga rela menunggu kedatangan Jokowi. Ia baru pulang dari sekolahnya di SDN Kampung Melayu 02, Jakarta Timur, sekitar pukul 13.00 WIB. Namun saat tiba di rumah, ia mendengar Jokowi akan datang. "Ngefans banget sama Pak Jokowi. Nanti mau foto-foto," katanya. Nana sempat menceritakan betapa kecewa dia karena Jokowi batal datang pada Senin (22/10/2012) kemarin. "Kemaren udah denger Jokowi mau dateng. Yah, Jokowi-nya datengnya pas udah enggak ada airnya," ujar Nana. Selain anak-anak kecil yang menyambut Jokowi, tampak pula kambing-kambing yang bersiap dijual untuk kurban juga tampak berada di gang lokasi peninjauan Jokowi. Ikut berada di antara mereka Kepala Dinas Perumahan DKI Novizal dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati. Pantauan Kompas.com, tampak puluhan warga dan anak-anak sudah mulai ramai menyambut Jokowi. Namun hingga pukul 15.10 WIB, Jokowi belum tiba di lokasi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo datang meninjau lokasi banjir di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ia datang dengan menggunakan setelan kemeja polos putih, celana bahan hitam, dan sepatu kanvas cokelat favoritnya. Setelah menyusuri dan meninjau Kampung Pulo, ia mengatakan baru akan bermusyawarah dengan warga untuk mengatasi permasalahan banjir yang selalu datang menerjang kampung mereka. "Oleh sebab itu, saya baru akan bertanya kepada masyarakat pengennya itu yang seperti apa? Pengennya dicari solusi seperti apa? Saya enggak berani menentukan sebelum berbicara ke masyarakat. Mungkin nanti ya sehari sampai dua hari saya mau ketemu dengan suasana yang tidak seperti ini," kata Jokowi di Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (23/10/2012).
Selain itu, Jokowi juga tidak akan terburu-buru untuk memutuskan apakah di Kampung Pulo akan dibangun kampung deret atau tidak. "Intinya sih ya ke sana, ke kampung deret. Tapi, saya mau tanya ke masyarakat dulu, tidak mau tergesa-gesa," ujar Jokowi. Untuk lokasi kampung deret untuk warga Kampung Pulo, Jokowi menyatakan sudah menyiapkan lokasinya. Namun, Jokowi masih merahasiakan di mana lokasi untuk kampung deret tersebut. "Sudah ada, tapi saya tidak sampaikan karena saya perlu dialog dulu, perlu ngomong dulu baru dijalankan," ujarnya.
Jokowi tiba di Kampung Pulo sekitar pukul 15.30 WIB. Jokowi datang dengan didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo, Kepala Dinas Perumahan DKI Novizal, dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati. Jokowi datang disambut sangat antusias oleh warga setempat. Jokowi pun tak sungkan-sungkan untuk melayani permintaan salaman dari para warga. Selain itu, Jokowi juga sempat memberikan sebanyak 23 karung beras, dan secara simbolik diserahkan kepada Ketua RW setempat.
Sementara itu, para wartawan dan staf humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) pun sudah berangkat menuju lokasi banjir Kampung Pulo. Seharusnya, Jokowi meninjau Kampung Pulo setelah mengunjungi Polda Metro Jaya pada Senin (22/10/2012) kemarin. Namun, karena ada urusan mendadak di Balaikota, Jokowi pun urung melaksanakan niatnya ke Kampung Pulo. "Ini tadi saya ada urusan di Balaikota. Kalau enggak ada urusan, saya sudah dari Polda ke sana tadi," kata Jokowi. Korban banjir di Kampung Pulo tercatat sebanyak 562 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.556 jiwa. Jumlah tersebut merupakan bagian warga dari 2 RW dan 34 RT di Kampung Pulo atau yang akrab disebut "Kampung Banjir" tersebut.
Rencana kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, ternyata sudah terdengar sampai ke telinga warga. Warga setempat pun sudah bersiap-siap di depan gang untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Ibu Kota itu. Puluhan anak kecil pun sudah banyak yang bersiap menyambut Jokowi. Anak-anak itu meneriakkan berbagai yel-yel, seperti, "Hidup Jokowi", "Jokowi Ahok Ahok", "Jokowow". Salah satunya adalah Rizky (9). Hanya mengenakan singlet dan celana pendeknya saja, Rizky mengaku 'kabur' dari tidur siangnya. Dia tidak mau ketinggalan menyambut Jokowi. "Taunya dari Emak. Katanya Jokowi mau dateng," kata Rizky di Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (23/10/2012).
Selain Rizky, Nana (11) yang masih memakai seragam sekolah juga rela menunggu kedatangan Jokowi. Ia baru pulang dari sekolahnya di SDN Kampung Melayu 02, Jakarta Timur, sekitar pukul 13.00 WIB. Namun saat tiba di rumah, ia mendengar Jokowi akan datang. "Ngefans banget sama Pak Jokowi. Nanti mau foto-foto," katanya. Nana sempat menceritakan betapa kecewa dia karena Jokowi batal datang pada Senin (22/10/2012) kemarin. "Kemaren udah denger Jokowi mau dateng. Yah, Jokowi-nya datengnya pas udah enggak ada airnya," ujar Nana. Selain anak-anak kecil yang menyambut Jokowi, tampak pula kambing-kambing yang bersiap dijual untuk kurban juga tampak berada di gang lokasi peninjauan Jokowi. Ikut berada di antara mereka Kepala Dinas Perumahan DKI Novizal dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati. Pantauan Kompas.com, tampak puluhan warga dan anak-anak sudah mulai ramai menyambut Jokowi. Namun hingga pukul 15.10 WIB, Jokowi belum tiba di lokasi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo datang meninjau lokasi banjir di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ia datang dengan menggunakan setelan kemeja polos putih, celana bahan hitam, dan sepatu kanvas cokelat favoritnya. Setelah menyusuri dan meninjau Kampung Pulo, ia mengatakan baru akan bermusyawarah dengan warga untuk mengatasi permasalahan banjir yang selalu datang menerjang kampung mereka. "Oleh sebab itu, saya baru akan bertanya kepada masyarakat pengennya itu yang seperti apa? Pengennya dicari solusi seperti apa? Saya enggak berani menentukan sebelum berbicara ke masyarakat. Mungkin nanti ya sehari sampai dua hari saya mau ketemu dengan suasana yang tidak seperti ini," kata Jokowi di Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (23/10/2012).
Selain itu, Jokowi juga tidak akan terburu-buru untuk memutuskan apakah di Kampung Pulo akan dibangun kampung deret atau tidak. "Intinya sih ya ke sana, ke kampung deret. Tapi, saya mau tanya ke masyarakat dulu, tidak mau tergesa-gesa," ujar Jokowi. Untuk lokasi kampung deret untuk warga Kampung Pulo, Jokowi menyatakan sudah menyiapkan lokasinya. Namun, Jokowi masih merahasiakan di mana lokasi untuk kampung deret tersebut. "Sudah ada, tapi saya tidak sampaikan karena saya perlu dialog dulu, perlu ngomong dulu baru dijalankan," ujarnya.
Jokowi tiba di Kampung Pulo sekitar pukul 15.30 WIB. Jokowi datang dengan didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo, Kepala Dinas Perumahan DKI Novizal, dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati. Jokowi datang disambut sangat antusias oleh warga setempat. Jokowi pun tak sungkan-sungkan untuk melayani permintaan salaman dari para warga. Selain itu, Jokowi juga sempat memberikan sebanyak 23 karung beras, dan secara simbolik diserahkan kepada Ketua RW setempat.
Jokowi Sidak, Lurah dan Camat Lenyap
Pagi ini, Selasa (23/10/2012), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua kelurahan dan satu kecamatan. Dalam sidaknya itu, Jokowi tidak menemukan keberadaan lurah dan camatnya. Jokowi menggunakan jas hitam, kemeja berwarna putih, dan dasi berwarna merah marun. Jokowi sidak ke Kelurahan Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur, dan Kecamatan Cempaka Putih. Dari ketiga instansi pemerintah itu, pimpinan mereka tidak ada di tempat, hanya ada pegawai dan staf.
Saat Jokowi sidak ke Kelurahan Senen, semua ruangannya masih dikunci. Lalu, Jokowi menanyakan keberadaan lurah tersebut. "Ini lurahnya ke mana?" tanya Jokowi di Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Selasa. Staf kelurahan itu menjawab, lurahnya sedang ke wilayah. Tetapi, saat Jokowi memeriksanya, semua ruangan dari lantai dua sampai bawah masih dalam keadaan terkunci. Kunjungan Jokowi ke Kelurahan Senen itu hanya sekitar dua sampai tiga menit.
Setelah melakukan inspeksi mendadak ke kantor Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga melakukan sidak di kantor Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. Di kedua kantor kelurahan itu, Jokowi tak bertemu dengan masing-masing lurah. Karena tak bertemu sang lurah, Jokowi menanyakan keberadaan mereka. Staf kelurahan di kantor tak dapat menjawab secara pasti dan hanya mengatakan lurah sedang tidak berada di tempat. "Lagi keluar, Pak," kata seorang staf Kelurahan Cempaka Putih Timur, Selasa (23/10/2012).
Sidak Jokowi ke Kelurahan Cempaka Putih Timur itu hanya berlangsung sekitar dua menit. Selanjutnya, Jokowi melanjutkan kunjungannya ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Setali tiga uang, di sana ia juga tak bertemu Camat Cempaka Putih. Alhasil, Jokowi pun hanya mampir sekitar lima menit. Di kantor itu, Jokowi sempat berperan sebagai warga dan bertanya mengenai permasalahan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). "Ini berkasnya mana, terus bayarnya berapa?" tanya Jokowi.
Setelah itu, Jokowi menuju tempat pelayanan KTP. Di tempat tersebut tertera simbol "Buka", tetapi Jokowi menemukan loketnya masih tertutup. "Ini tulisannya 'Buka', tetapi loketnya tutup. Enggak benar ini," kata Jokowi. Setelah berkunjung ke tiga tempat itu, Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kecamatan Cempaka Putih. Setelah itu, Jokowi dijadwalkan kembali ke Balaikota DKI Jakarta untuk menerima kunjungan kerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Lurah Senen, Anwar Maolana, menolak dituding mangkir atau lalai menjalankan tugasnya. Dia berkilah, dirinya sedang mengantar istri ke kantor wali kota dalam rangka menghadiri acara PKK yang dipimpin oleh Ketua PKK DKI Jakarta, Iriana Jokowi, yang tak lain adalah istri dari Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). "Saya ngantar istri ke wali kota. Ada acara dengan PKK dengan gubernur," kata Anwar saat ditemui di ruang kerjanya, Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2012) siang. Dia menjelaskan, sebelumnya tak ada informasi mengenai kunjungan Jokowi ke kantornya. Dia pun langsung balik arah meninggalkan kantor wali kota untuk kembali ke kantornya dengan maksud menerima kedatangan Jokowi. Akan tetapi, usahanya tak membuahkan hasil. Pasalnya, kehadiran mantan Wali Kota Solo itu di Kelurahan Senen hanya berlangsung singkat. Anwar mendapati Jokowi telah meninggalkan Kelurahan Senen beberapa menit sebelum dirinya tiba di lokasi. "Saya balik ke kantor, tetapi Pak Gubernur sudah nggak ada. Tadi pagi, di sini, ada tujuh pegawai yang bertemu Pak Gubernur, termasuk petugas KTP," ujarnya.
Lurah Cempaka Putih Timur Ety Usmiati, yang pagi tadi kantornya ikut menjadi lokasi sidak Jokowi, menjelaskan, ia telah datang ke kantornya sebelum pukul 07.00 WIB, atau beberapa saat sebelum Jokowi tiba di Kelurahan Cempaka Putih Timur. Saat tiba di kantornya, Ety menyempatkan diri untuk mengisi daftar hadir menggunakan lima jari, sebuah sistem pencatat kehadiran yang sulit untuk dimanipulasi. Setelah itu, ia bergegas melakukan monitor wilayah ke sejumlah tempat yang menjadi tanggung jawabnya. "Saat Pak Gubernur datang, saya udah keluar untuk monitor wilayah. Ada bukti absen yang saya lakukan sebelum pukul 07.00 WIB," kata Ety. Sebelum beranjak untuk melakukan monitor wilayah, Ety mengaku sempat melayani beberapa warga yang berkas KTP-nya perlu ditandatangani. Tak berselang lama, ia memang meninggalkan kantor untuk menjalankan tugasnya yang lain. "Lurah kan enggak setiap saat ada di kantor. Pagi tadi saya melayani warga untuk tanda tangan KTP, dan setelah itu saya ke wilayah untuk monitoring rutin," tandasnya.
Saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkunjung ke Kecamatan Cempaka Putih, Selasa (23/10/2012) pagi, Camat Asril Rizal tidak ada di tempat. Saat itu, dia sedang menghadiri lomba PKK di gedung Wali Kota Jakarta Pusat, yang juga dihadiri istri Jokowi, Iriana. "Saya enggak ada di kantor saat Pak Gubernur sidak karena ingin menghadiri lomba PKK di wali kota," kata Asril, saat ditemui Kompas.com seusai melakukan rapat koordinasi di Kelurahan Cempaka Putih Timur, Selasa siang. Asril mengaku sudah tiba di kantornya pukul 06.15 WIB. Setelah menemui beberapa pegawainya, ia langsung mengisi absen "lima jari" yang tercatat pukul 06.47 WIB. Ia pun sempat menemui wakilnya, Poppy Purnama, dan melakukan koordinasi rutin. Setelah itu, sekitar pukul 07.50 WIB, ia bergegas meninggalkan kantor bersama tim penggerak PKK kecamatan. Tak lama berselang, saat rombongan baru melintas di sekitar Atrium Senen, ia menerima kabar bahwa Jokowi melakukan sidak ke Kelurahan Cempaka Putih Timur.
Tak menunggu lama, ia pun langsung turun dari mobil dan menumpang tukang ojek menuju kantor kelurahan tersebut. Saat tiba di lokasi, Jokowi sudah bergeser ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Dari situ, Asril kembali menumpang sebuah ojek menuju kantornya. Meski sempat bertemu dengan Jokowi, situasinya sudah tak bersahabat. Saat itu, Jokowi sudah berada di dalam mobil untuk meninggalkan kantor Kecamatan Cempaka Putih. "Padahal, sejak pagi, saya sudah di kantor, kan ada bukti absennya, tetapi memang saya keluar untuk menghadiri undangan Pak Wali Kota," ungkapnya. Asril mengatakan, undangan Wali Kota Jakarta Pusat berlaku untuk seluruh Camat di wilayah Jakarta Pusat. Instruksi itu langsung diberikan oleh Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah pada Senin (22/10/2012) sore. Selama kira-kira 20 menit berada di Kecamatan Cempaka Putih, Jokowi didampingi Poppy Purnama. Jokowi sempat menilik tempat di mana surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) diproses, menemui Kepala Seksi Tata Ruang, dan juga ke Kepala Seksi Kependudukan yang mengelola warga pendatang baru. "Selama sidak di sini, Pak Gubernur didampingi oleh wakil camat. Saya sempat bertemu Pak Gubernur, tetapi beliau sudah di atas mobil," tuturnya.
Saat Jokowi sidak ke Kelurahan Senen, semua ruangannya masih dikunci. Lalu, Jokowi menanyakan keberadaan lurah tersebut. "Ini lurahnya ke mana?" tanya Jokowi di Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Selasa. Staf kelurahan itu menjawab, lurahnya sedang ke wilayah. Tetapi, saat Jokowi memeriksanya, semua ruangan dari lantai dua sampai bawah masih dalam keadaan terkunci. Kunjungan Jokowi ke Kelurahan Senen itu hanya sekitar dua sampai tiga menit.
Setelah melakukan inspeksi mendadak ke kantor Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga melakukan sidak di kantor Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. Di kedua kantor kelurahan itu, Jokowi tak bertemu dengan masing-masing lurah. Karena tak bertemu sang lurah, Jokowi menanyakan keberadaan mereka. Staf kelurahan di kantor tak dapat menjawab secara pasti dan hanya mengatakan lurah sedang tidak berada di tempat. "Lagi keluar, Pak," kata seorang staf Kelurahan Cempaka Putih Timur, Selasa (23/10/2012).
Sidak Jokowi ke Kelurahan Cempaka Putih Timur itu hanya berlangsung sekitar dua menit. Selanjutnya, Jokowi melanjutkan kunjungannya ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Setali tiga uang, di sana ia juga tak bertemu Camat Cempaka Putih. Alhasil, Jokowi pun hanya mampir sekitar lima menit. Di kantor itu, Jokowi sempat berperan sebagai warga dan bertanya mengenai permasalahan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). "Ini berkasnya mana, terus bayarnya berapa?" tanya Jokowi.
Setelah itu, Jokowi menuju tempat pelayanan KTP. Di tempat tersebut tertera simbol "Buka", tetapi Jokowi menemukan loketnya masih tertutup. "Ini tulisannya 'Buka', tetapi loketnya tutup. Enggak benar ini," kata Jokowi. Setelah berkunjung ke tiga tempat itu, Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kecamatan Cempaka Putih. Setelah itu, Jokowi dijadwalkan kembali ke Balaikota DKI Jakarta untuk menerima kunjungan kerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Lurah Senen, Anwar Maolana, menolak dituding mangkir atau lalai menjalankan tugasnya. Dia berkilah, dirinya sedang mengantar istri ke kantor wali kota dalam rangka menghadiri acara PKK yang dipimpin oleh Ketua PKK DKI Jakarta, Iriana Jokowi, yang tak lain adalah istri dari Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). "Saya ngantar istri ke wali kota. Ada acara dengan PKK dengan gubernur," kata Anwar saat ditemui di ruang kerjanya, Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2012) siang. Dia menjelaskan, sebelumnya tak ada informasi mengenai kunjungan Jokowi ke kantornya. Dia pun langsung balik arah meninggalkan kantor wali kota untuk kembali ke kantornya dengan maksud menerima kedatangan Jokowi. Akan tetapi, usahanya tak membuahkan hasil. Pasalnya, kehadiran mantan Wali Kota Solo itu di Kelurahan Senen hanya berlangsung singkat. Anwar mendapati Jokowi telah meninggalkan Kelurahan Senen beberapa menit sebelum dirinya tiba di lokasi. "Saya balik ke kantor, tetapi Pak Gubernur sudah nggak ada. Tadi pagi, di sini, ada tujuh pegawai yang bertemu Pak Gubernur, termasuk petugas KTP," ujarnya.
Lurah Cempaka Putih Timur Ety Usmiati, yang pagi tadi kantornya ikut menjadi lokasi sidak Jokowi, menjelaskan, ia telah datang ke kantornya sebelum pukul 07.00 WIB, atau beberapa saat sebelum Jokowi tiba di Kelurahan Cempaka Putih Timur. Saat tiba di kantornya, Ety menyempatkan diri untuk mengisi daftar hadir menggunakan lima jari, sebuah sistem pencatat kehadiran yang sulit untuk dimanipulasi. Setelah itu, ia bergegas melakukan monitor wilayah ke sejumlah tempat yang menjadi tanggung jawabnya. "Saat Pak Gubernur datang, saya udah keluar untuk monitor wilayah. Ada bukti absen yang saya lakukan sebelum pukul 07.00 WIB," kata Ety. Sebelum beranjak untuk melakukan monitor wilayah, Ety mengaku sempat melayani beberapa warga yang berkas KTP-nya perlu ditandatangani. Tak berselang lama, ia memang meninggalkan kantor untuk menjalankan tugasnya yang lain. "Lurah kan enggak setiap saat ada di kantor. Pagi tadi saya melayani warga untuk tanda tangan KTP, dan setelah itu saya ke wilayah untuk monitoring rutin," tandasnya.
Saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkunjung ke Kecamatan Cempaka Putih, Selasa (23/10/2012) pagi, Camat Asril Rizal tidak ada di tempat. Saat itu, dia sedang menghadiri lomba PKK di gedung Wali Kota Jakarta Pusat, yang juga dihadiri istri Jokowi, Iriana. "Saya enggak ada di kantor saat Pak Gubernur sidak karena ingin menghadiri lomba PKK di wali kota," kata Asril, saat ditemui Kompas.com seusai melakukan rapat koordinasi di Kelurahan Cempaka Putih Timur, Selasa siang. Asril mengaku sudah tiba di kantornya pukul 06.15 WIB. Setelah menemui beberapa pegawainya, ia langsung mengisi absen "lima jari" yang tercatat pukul 06.47 WIB. Ia pun sempat menemui wakilnya, Poppy Purnama, dan melakukan koordinasi rutin. Setelah itu, sekitar pukul 07.50 WIB, ia bergegas meninggalkan kantor bersama tim penggerak PKK kecamatan. Tak lama berselang, saat rombongan baru melintas di sekitar Atrium Senen, ia menerima kabar bahwa Jokowi melakukan sidak ke Kelurahan Cempaka Putih Timur.
Tak menunggu lama, ia pun langsung turun dari mobil dan menumpang tukang ojek menuju kantor kelurahan tersebut. Saat tiba di lokasi, Jokowi sudah bergeser ke kantor Kecamatan Cempaka Putih. Dari situ, Asril kembali menumpang sebuah ojek menuju kantornya. Meski sempat bertemu dengan Jokowi, situasinya sudah tak bersahabat. Saat itu, Jokowi sudah berada di dalam mobil untuk meninggalkan kantor Kecamatan Cempaka Putih. "Padahal, sejak pagi, saya sudah di kantor, kan ada bukti absennya, tetapi memang saya keluar untuk menghadiri undangan Pak Wali Kota," ungkapnya. Asril mengatakan, undangan Wali Kota Jakarta Pusat berlaku untuk seluruh Camat di wilayah Jakarta Pusat. Instruksi itu langsung diberikan oleh Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah pada Senin (22/10/2012) sore. Selama kira-kira 20 menit berada di Kecamatan Cempaka Putih, Jokowi didampingi Poppy Purnama. Jokowi sempat menilik tempat di mana surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) diproses, menemui Kepala Seksi Tata Ruang, dan juga ke Kepala Seksi Kependudukan yang mengelola warga pendatang baru. "Selama sidak di sini, Pak Gubernur didampingi oleh wakil camat. Saya sempat bertemu Pak Gubernur, tetapi beliau sudah di atas mobil," tuturnya.
Monday, October 22, 2012
Jokowi dan Masalah Banjir Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan bertemu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Selasa (23/10/2012) besok. Namun, Jokowi belum memastikan akan berangkat atau tidak. Pertemuan di Bandung itu merupakan rapat Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Cianjur (Jabodetabekjur) bersama dengan sejumlah kepala daerah terkait, termasuk Jokowi. Salah satu agenda strategis yang akan dibahas dalam pertemuan itu adalah merumuskan solusi dalam kerangka mengatasi banjir di Jakarta. "Sebetulnya, pertemuan di Bandung itu mau ketemu Gubernur, Wali Kota Jawa Barat. Tapi, saya belum bisa memastikan ke sana karena kalau yang di Bandung itu yang diundang decision maker-nya, tetapi ya saya pengen datang," kata Jokowi ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Senin (22/10/2012) petang.
Pertemuan tersebut sebenarnya sudah direncanakan jauh sebelum hajatan pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Namun, karena sejumlah pertimbangan dan hambatan waktu, pertemuan BKSP baru dapat dilaksanakan pada Selasa besok. Sementara itu, menurut Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta Eko Hariadi, agenda Jokowi pada Selasa besok adalah bertemu dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. "Besok, Bapak mau bertemu dengan DPD RI jam 10 pagi di Balaikota," kata Eko kepada Kompas.com. Dikatakan Eko, pertemuan mantan Wali Kota Solo itu dengan DPD RI hanya sekadar silaturahim dan saling menyampaikan aspirasi kedua belah pihak.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan meninjau lokasi banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Menurut info yang beredar, setelah mengunjungi Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya, Jokowi akan meninjau lokasi banjir Kampung Pulo. Namun, karena ada urusan, ia urung membatalkan rencananya itu. "Ini tadi saya ada urusan di Balaikota. Kalau enggak ada urusan, saya sudah dari Polda ke sana tadi," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (22/10/2012). Saat ditanya ada urusan apa di Balaikota sehingga sampai membatalkan niatnya ke lokasi banjir Kampung Pulo, Jokowi enggan menjawabnya. "Ah, mau tahu aja," elak Jokowi.
Namun, tutur Jokowi, peninjauannya ke lokasi banjir Kampung Pulo bisa ia lakukan kapan saja, tanpa perlu diketahui oleh yang lainnya. "Mungkin bisa saja malam-malam nanti, saya tuh biasa kok malam-malam keluar," kata Jokowi. Berdasarkan data di lapangan, korban banjir di Kampung Pulo sebanyak 562 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 1.556 jiwa. Jumlah tersebut merupakan bagian warga dari dua RW serta 34 RT di Kampung Pulo atau yang akrab disebut Kampung Banjir tersebut.
Sehari setelah dilantik, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau perkampungan kumuh di kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara. Ia memberikan waktu selama satu minggu bagi Dinas Pekerjaan Umum untuk membersihkan sampah-sampah yang menyumbat di kali yang berada di wilayah tersebut. Salah satu yang menjadi fokus Jokowi memang penataan kampung kumuh. Ketika melihat saluran air di pemukiman warga sudah dangkal, Jokowi mengajak warga untuk kerja bakti bersama-sama. "Saya ini orangnya dengarkan, pelajari prosesnya, langsung saya eksekusi dan kerjakan. Lihat di Pademangan Timur sudah bersih sekarang," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (22/10/2012).
Dikatakan Jokowi, dia menemukan kenikmatan ketika terjun langsung ke lapangan menengok warganya. "Saya senengnya muter-muter ya begitu. Panggil, kerjain, seminggu nanti tak cek, eh.. ternyata belum. Seminggu tak cek, ternyata sudah bersih," kata Jokowi. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, ia langsung menerjunkan petugas untuk membersihkan kawasan Pademangan Timur. Sebanyak 25 petugas, diperintahkan untuk mengeruk saluran air. Hingga saat ini pembersihan masih terus dilakukan. "Kami sudah melakukan pembersihan dan pengerukan di kali yang melintas di kawasan kumuh Pademangan Timur, Jakarta Utara," kata Ery.
Kondisi saluran air dan sungai di Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, masih harus dibenahi. Sepekan setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke kawasan tersebut, masih ada kali yang dipenuhi sampah dan berpotensi menyumbat aliran air. Dalam kunjungannya ke Pademangan Timur, Selasa (16/10/2012) lalu, Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi meminta agar dalam waktu satu minggu kondisi kali di kawasan tersebut dibenahi. Paling tidak, kali itu bersih dari sampah yang ada. Ia pun berpesan agar pejabat pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menemani kunjungannya itu segera mengambil tindakan membereskan saluran-saluran air yang jorok tersebut.
Bagaimana hasilnya sepekan kemudian? Berdasarkan pantauan Kompas.com saat menelusuri aliran kali di RT 14 hingga RT 16 di RW 01, sejumlah kali di kawasan itu masih tampak seperti sedia kala. Banyak sampah mengapung di atas air hitam yang mengalir di kali-kali tersebut. Sampah-sampah itu umumnya berupa sampah rumah tangga, tersangkut dan mengumpul di titik-titik tertentu. Kondisi air yang cenderung tak bergerak membuat sampah tidak dapat hanyut terbawa air. Belum lagi aroma tidak sedap tercium ketika berada di pinggiran kali. "Sekarang belum ada tindakan apa-apa (lagi). Kemarin sih memang pas Jokowi datang, besoknya langsung dibersihin. Kemarin kali ini kan sampahnya banyak," kata seorang wanita warga RT 14 yang tak mau namanya disebutkan kepada Kompas.com, Selasa (23/10/2012).
Ia menuturkan, pada kondisi tertentu, aroma tidak sedap kadang tercium, yang berasal dari kali yang tidak terawat. Meski tidak menyebabkan banjir, bau tak sedap itu sangat mengganggu warga sekitar. Sementara itu, Haji Ocim, Bendahara RW 01, mengatakan, upaya pembersihan sudah dilakukan di lingkungan Kali Pademangan seusai dikunjungi Jokowi. "Kemarin hari (seusai kunjungan Jokowi), itu sudah datang orang yang bersih-bersih sampai seminggu. Kira-kira 10-15 orang yang pakai baju oranye itu ada tulisannya di baju 'Dinas DKI' gitu. Jadi, sampah yang di kali itu diangkat pakai pacul terus dimasukin di karung," ujar Ocim.
Namun, ketika ditanya mengenai kondisi kali yang masih ada sampahnya, Ocim menyampaikan bahwa persoalan sampah yang ada di kali memang tidak mudah untuk langsung menjadi bersih. "Kalau kita mah bilang percuma, seminggu-dua minggu juga jadi lagi (ada lagi sampah). Susah ya. Kalau alirannya sih sebenarnya alirannya bagus, cuma ini lagi pasang saja, makanya enggak mengalir. Biasanya sih sampahnya langsung kebawa kalau sudah mengalir," kata Ocim. Ocim menuturkan, setiap sebulan sekali, warga melakukan kerja bakti untuk membersihkan kali. Hasilnya sama saja, sampah dari ujung kali datang lagi dan menumpuk di sejumlah tempat di Pademangan Timur. "Ini sampah dari ujung kali kan ada pasar di sana," ujar Ocim.
Sementara itu, Senin (22/10/2012) kemarin, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, ia langsung menerjunkan petugas untuk membersihkan saluran air dan sungai-sungai di kawasan Pademangan Timur. Sebanyak 25 petugas diperintahkan untuk mengeruk saluran air. Hingga saat ini, pembersihan masih terus dilakukan. "Kami sudah melakukan pembersihan dan pengerukan di kali yang melintas di kawasan kumuh Pademangan Timur, Jakarta Utara," kata Ery. Jokowi sendiri akan melakukan pengecekan terhadap lokasi-lokasi yang pernah ia kunjungi. Itu dilakukan untuk mengetahui apakah instruksi yang ia sampaikan telah dijalankan atau tidak. Di Pademangan, ia meminta agar selokan atau sungai yang dipenuhi endapan sampah segera dibersihkan. Pembersihan tidak hanya dilakukan oleh petugas kebersihan, tetapi juga melibatkan warga.http://megapolitan.kompas.com/
Pertemuan tersebut sebenarnya sudah direncanakan jauh sebelum hajatan pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Namun, karena sejumlah pertimbangan dan hambatan waktu, pertemuan BKSP baru dapat dilaksanakan pada Selasa besok. Sementara itu, menurut Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta Eko Hariadi, agenda Jokowi pada Selasa besok adalah bertemu dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. "Besok, Bapak mau bertemu dengan DPD RI jam 10 pagi di Balaikota," kata Eko kepada Kompas.com. Dikatakan Eko, pertemuan mantan Wali Kota Solo itu dengan DPD RI hanya sekadar silaturahim dan saling menyampaikan aspirasi kedua belah pihak.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan meninjau lokasi banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Menurut info yang beredar, setelah mengunjungi Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya, Jokowi akan meninjau lokasi banjir Kampung Pulo. Namun, karena ada urusan, ia urung membatalkan rencananya itu. "Ini tadi saya ada urusan di Balaikota. Kalau enggak ada urusan, saya sudah dari Polda ke sana tadi," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (22/10/2012). Saat ditanya ada urusan apa di Balaikota sehingga sampai membatalkan niatnya ke lokasi banjir Kampung Pulo, Jokowi enggan menjawabnya. "Ah, mau tahu aja," elak Jokowi.
Namun, tutur Jokowi, peninjauannya ke lokasi banjir Kampung Pulo bisa ia lakukan kapan saja, tanpa perlu diketahui oleh yang lainnya. "Mungkin bisa saja malam-malam nanti, saya tuh biasa kok malam-malam keluar," kata Jokowi. Berdasarkan data di lapangan, korban banjir di Kampung Pulo sebanyak 562 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 1.556 jiwa. Jumlah tersebut merupakan bagian warga dari dua RW serta 34 RT di Kampung Pulo atau yang akrab disebut Kampung Banjir tersebut.
Sehari setelah dilantik, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau perkampungan kumuh di kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara. Ia memberikan waktu selama satu minggu bagi Dinas Pekerjaan Umum untuk membersihkan sampah-sampah yang menyumbat di kali yang berada di wilayah tersebut. Salah satu yang menjadi fokus Jokowi memang penataan kampung kumuh. Ketika melihat saluran air di pemukiman warga sudah dangkal, Jokowi mengajak warga untuk kerja bakti bersama-sama. "Saya ini orangnya dengarkan, pelajari prosesnya, langsung saya eksekusi dan kerjakan. Lihat di Pademangan Timur sudah bersih sekarang," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (22/10/2012).
Dikatakan Jokowi, dia menemukan kenikmatan ketika terjun langsung ke lapangan menengok warganya. "Saya senengnya muter-muter ya begitu. Panggil, kerjain, seminggu nanti tak cek, eh.. ternyata belum. Seminggu tak cek, ternyata sudah bersih," kata Jokowi. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, ia langsung menerjunkan petugas untuk membersihkan kawasan Pademangan Timur. Sebanyak 25 petugas, diperintahkan untuk mengeruk saluran air. Hingga saat ini pembersihan masih terus dilakukan. "Kami sudah melakukan pembersihan dan pengerukan di kali yang melintas di kawasan kumuh Pademangan Timur, Jakarta Utara," kata Ery.
Kondisi saluran air dan sungai di Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, masih harus dibenahi. Sepekan setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke kawasan tersebut, masih ada kali yang dipenuhi sampah dan berpotensi menyumbat aliran air. Dalam kunjungannya ke Pademangan Timur, Selasa (16/10/2012) lalu, Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi meminta agar dalam waktu satu minggu kondisi kali di kawasan tersebut dibenahi. Paling tidak, kali itu bersih dari sampah yang ada. Ia pun berpesan agar pejabat pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menemani kunjungannya itu segera mengambil tindakan membereskan saluran-saluran air yang jorok tersebut.
Bagaimana hasilnya sepekan kemudian? Berdasarkan pantauan Kompas.com saat menelusuri aliran kali di RT 14 hingga RT 16 di RW 01, sejumlah kali di kawasan itu masih tampak seperti sedia kala. Banyak sampah mengapung di atas air hitam yang mengalir di kali-kali tersebut. Sampah-sampah itu umumnya berupa sampah rumah tangga, tersangkut dan mengumpul di titik-titik tertentu. Kondisi air yang cenderung tak bergerak membuat sampah tidak dapat hanyut terbawa air. Belum lagi aroma tidak sedap tercium ketika berada di pinggiran kali. "Sekarang belum ada tindakan apa-apa (lagi). Kemarin sih memang pas Jokowi datang, besoknya langsung dibersihin. Kemarin kali ini kan sampahnya banyak," kata seorang wanita warga RT 14 yang tak mau namanya disebutkan kepada Kompas.com, Selasa (23/10/2012).
Ia menuturkan, pada kondisi tertentu, aroma tidak sedap kadang tercium, yang berasal dari kali yang tidak terawat. Meski tidak menyebabkan banjir, bau tak sedap itu sangat mengganggu warga sekitar. Sementara itu, Haji Ocim, Bendahara RW 01, mengatakan, upaya pembersihan sudah dilakukan di lingkungan Kali Pademangan seusai dikunjungi Jokowi. "Kemarin hari (seusai kunjungan Jokowi), itu sudah datang orang yang bersih-bersih sampai seminggu. Kira-kira 10-15 orang yang pakai baju oranye itu ada tulisannya di baju 'Dinas DKI' gitu. Jadi, sampah yang di kali itu diangkat pakai pacul terus dimasukin di karung," ujar Ocim.
Namun, ketika ditanya mengenai kondisi kali yang masih ada sampahnya, Ocim menyampaikan bahwa persoalan sampah yang ada di kali memang tidak mudah untuk langsung menjadi bersih. "Kalau kita mah bilang percuma, seminggu-dua minggu juga jadi lagi (ada lagi sampah). Susah ya. Kalau alirannya sih sebenarnya alirannya bagus, cuma ini lagi pasang saja, makanya enggak mengalir. Biasanya sih sampahnya langsung kebawa kalau sudah mengalir," kata Ocim. Ocim menuturkan, setiap sebulan sekali, warga melakukan kerja bakti untuk membersihkan kali. Hasilnya sama saja, sampah dari ujung kali datang lagi dan menumpuk di sejumlah tempat di Pademangan Timur. "Ini sampah dari ujung kali kan ada pasar di sana," ujar Ocim.
Sementara itu, Senin (22/10/2012) kemarin, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, ia langsung menerjunkan petugas untuk membersihkan saluran air dan sungai-sungai di kawasan Pademangan Timur. Sebanyak 25 petugas diperintahkan untuk mengeruk saluran air. Hingga saat ini, pembersihan masih terus dilakukan. "Kami sudah melakukan pembersihan dan pengerukan di kali yang melintas di kawasan kumuh Pademangan Timur, Jakarta Utara," kata Ery. Jokowi sendiri akan melakukan pengecekan terhadap lokasi-lokasi yang pernah ia kunjungi. Itu dilakukan untuk mengetahui apakah instruksi yang ia sampaikan telah dijalankan atau tidak. Di Pademangan, ia meminta agar selokan atau sungai yang dipenuhi endapan sampah segera dibersihkan. Pembersihan tidak hanya dilakukan oleh petugas kebersihan, tetapi juga melibatkan warga.http://megapolitan.kompas.com/
Jokowi dan DPRD Bahas Anggaran
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan akan memimpin rapat pimpinan di Balaikota DKI. Sementara itu, menurut pantauan, para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), termasuk kepala dinas, sudah berkumpul di dalam ruang rapat pimpinan. Jokowi menggunakan jas berwarna hitam, kemeja putih, berdasi, dan celana bahan. Dikatakan oleh Jokowi, agenda hari ini adalah memimpin rapim, Sidang Paripurna DPRD, dan bertemu dengan Ditlantas dan Kapolda. "Ada banyak. Dengan Dewan (DPRD DKI), Ditlantas, dan dengan Kapolda juga," kata Jokowi, saat ditemui di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (22/10/2012).
Selain itu, untuk rapim yang akan diselenggarakan pagi ini, Jokowi mengatakan akan membahas persiapan di tahun 2013. "Intinya, dalam waktu yang pendek ini, kami mau mengubah pola, mengubah tradisi-tradisi yang ada di Balaikota. Golnya ya birokrasi yang melayani kepada siapa pun," kata Jokowi. Saat ditanyakan, mengapa sampai di hari ketujuh bekerja setelah pelantikan Jokowi belum mengenakan baju dinasnya, padahal Basuki sudah menggunakan baju seragam dinasnya, Jokowi mengatakan, ukuran seragam dinasnya terlalu kecil. "Iya kekecilan, gimana setelah bajunya kering ternyata kekecilan. Itu baru mau saya gedein," kata Jokowi.
Berdasarkan pantauan, para SKPD sudah berkumpul di ruang rapim. Selain itu, pihak MRT Jakarta juga tampak berada di luar ruang rapim. Hingga pukul 09.00 WIB, rapim belum juga dimulai. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, agenda sementara Jokowi hari ini adalah menghadiri rapim pukul 08.00 WIB, sidang DPRD pukul 10.00 WIB, dan bertemu dengan Polda dan Pangdam Jaya, tetapi waktunya masih belum diketahui.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan membahas Kebijakan Umum Anggaran Perhitungan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) dalam sidang pimpinan DPRD. Ini merupakan sidang pertama Jokowi bersama DPRD sejak ia dilantik menjadi Gubernur DKI. "Sudah rampung, itu tadi malam saya selesaikan sampai jam setengah dua. Siang sampai sore kita ke lapangan, malamnya kita kebut buat revisi KUA PPAS, RAPBD. Banyak kerjaan saya, hahaha," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (22/10/2012). Terkait penyusunan RAPBD 2013 tersebut, Jokowi menyatakan belum membahasnya bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Ia dan Basuki akan memeriksa langsung KUA PPAS APBD DKI Jakarta tahun 2013 tersebut. "Belum, baru sampai KUA PPAS. Sekitar Rp 40-an triliun lebih sedikit, baru saya garap terus siang-malam," kata Jokowi.
Perbaikan KUA PPAS APBD DKI 2013 ini diharapkan dapat menampung seluruh aspirasi masyarakat Jakarta. Perbaikan itu diharapkan juga memuat hasil pantauan langsung Jokowi ke lapangan serta sesuai dengan visi dan misi program kerjanya. Jokowi dan Basuki hanya memiliki waktu 2,5 bulan untuk menyelesaikan penggunaan anggaran daerah dalam APBD DKI 2012. "Makanya, kami bertemu di sini dengan para pimpinan SKPD untuk melihat APBD 2012 berapa. Saya tanyakan kepada semua SKPD, mana anggaran yang bisa digunakan untuk melakukan perubahan dan yang bisa kita kerjakan untuk mempercepat terjadinya perubahan," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengebut mengerjakan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Penghitungan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2013. Revisi KUA PPAS akan segera diserahkan kepada dewan. "KUA PPAS ini kita kerjakan terus siang malam setiap hari dikebut. Pagi-pagi, alhamdulillah selesai di internal kita. Hari ini atau besok akan diserahkan ke dewan," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (22/10/2012). Dalam revisi tersebut, kata Jokowi, dikonsentrasikan kepada permasalahan transportasi, mulai dari penanganan kemacetan lalu lintas, pengadaan angkutan umum, dan sebagainya.
Selanjutnya, di bidang pekerjaan umum, akan ada normalisasi saluran air mikro hingga makro. Selain itu, di bidang perumahan, akan ada perbaikan di bidang kawasan perkampungan kumuh. Sementara itu, sektor pendidikan dan kesehatan membahas mengenai kartu pintar dan kartu sehat. Anggaran yang tersedia tersebut, tutur Jokowi, tersedia untuk menjalankan program-program selama lima tahun ke depan. Jokowi menjelaskan, pengerjaan KUA PPAS dikebut agar visi misi Jokowi-Basuki di tahun 2013 dapat terakomodasi secara keseluruhan di APBD. Sebenarnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyerahkan KUA PPAS ke DPRD DKI Jakarta di akhir masa kepemimpinan Fauzi Bowo. Namun, KUA PPAS ditarik kembali untuk disinkronkan dengan program-program yang akan dijalankan oleh Gubernur Jokowi lima tahun ke depan. Dalam KUA PPAS itu, tercantum anggaran tahun 2013 mencapai Rp 44 triliun. Angka tersebut meningkat 10 persen dari APBD Perubahan 2012 sebesar Rp 41,3 triliun.
Selain mengebut Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Perhitungan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga akan mengebut pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2013. "RAPBD-nya mulai kebut-kebutan lagi, mulai hari ini sampai hari Jumat besok," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (22/10/2012). Dengan demikian, ujar Jokowi, setiap dinas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan presentasi untuk memberikan paparan program-program kerja. Selanjutnya, akan diputuskan diterima atau ditolak. Sementara itu, Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan mengatakan, pembahasan terkait RAPBD 2013 pasti molor. "Tapi kan tinggal dilihat apa-apa yang disampaikan tidak begitu banyak. Saya kira bisa diatur, pokoknya kalau semua sesuai dengan aturan, pasti tidak ada celah bagi DPRD untuk menolaknya," katanya.
Dikatakan Ferrial, deadline untuk RAPBD 2013 itu ketok palunya per tanggal 30 November 2012 sudah harus tuntas. "Sekarang sudah tanggal segini, besok KUA PPAS yang baru kita terima. Itu kita bahas paling lama satu minggu, hari Senin depan paling cepat MoU antara Pak Gubernur dengan dewan selanjutnya," kata Ferrial. Pembahasan RAPBD biasanya memakan waktu selama dua minggu lamanya baru akan disampaikan oleh DPRD saat paripurna. "Dibahas lagi satu sampai dua bulan. Jadi, memang akan mundur, tapi kita lihat saja nanti. Kalau bisa, 20 Desember sudah ketok palu supaya bisa dievaluasi Kemendagri," ujarnya.
Selain itu, untuk rapim yang akan diselenggarakan pagi ini, Jokowi mengatakan akan membahas persiapan di tahun 2013. "Intinya, dalam waktu yang pendek ini, kami mau mengubah pola, mengubah tradisi-tradisi yang ada di Balaikota. Golnya ya birokrasi yang melayani kepada siapa pun," kata Jokowi. Saat ditanyakan, mengapa sampai di hari ketujuh bekerja setelah pelantikan Jokowi belum mengenakan baju dinasnya, padahal Basuki sudah menggunakan baju seragam dinasnya, Jokowi mengatakan, ukuran seragam dinasnya terlalu kecil. "Iya kekecilan, gimana setelah bajunya kering ternyata kekecilan. Itu baru mau saya gedein," kata Jokowi.
Berdasarkan pantauan, para SKPD sudah berkumpul di ruang rapim. Selain itu, pihak MRT Jakarta juga tampak berada di luar ruang rapim. Hingga pukul 09.00 WIB, rapim belum juga dimulai. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, agenda sementara Jokowi hari ini adalah menghadiri rapim pukul 08.00 WIB, sidang DPRD pukul 10.00 WIB, dan bertemu dengan Polda dan Pangdam Jaya, tetapi waktunya masih belum diketahui.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan membahas Kebijakan Umum Anggaran Perhitungan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) dalam sidang pimpinan DPRD. Ini merupakan sidang pertama Jokowi bersama DPRD sejak ia dilantik menjadi Gubernur DKI. "Sudah rampung, itu tadi malam saya selesaikan sampai jam setengah dua. Siang sampai sore kita ke lapangan, malamnya kita kebut buat revisi KUA PPAS, RAPBD. Banyak kerjaan saya, hahaha," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (22/10/2012). Terkait penyusunan RAPBD 2013 tersebut, Jokowi menyatakan belum membahasnya bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Ia dan Basuki akan memeriksa langsung KUA PPAS APBD DKI Jakarta tahun 2013 tersebut. "Belum, baru sampai KUA PPAS. Sekitar Rp 40-an triliun lebih sedikit, baru saya garap terus siang-malam," kata Jokowi.
Perbaikan KUA PPAS APBD DKI 2013 ini diharapkan dapat menampung seluruh aspirasi masyarakat Jakarta. Perbaikan itu diharapkan juga memuat hasil pantauan langsung Jokowi ke lapangan serta sesuai dengan visi dan misi program kerjanya. Jokowi dan Basuki hanya memiliki waktu 2,5 bulan untuk menyelesaikan penggunaan anggaran daerah dalam APBD DKI 2012. "Makanya, kami bertemu di sini dengan para pimpinan SKPD untuk melihat APBD 2012 berapa. Saya tanyakan kepada semua SKPD, mana anggaran yang bisa digunakan untuk melakukan perubahan dan yang bisa kita kerjakan untuk mempercepat terjadinya perubahan," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengebut mengerjakan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Penghitungan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2013. Revisi KUA PPAS akan segera diserahkan kepada dewan. "KUA PPAS ini kita kerjakan terus siang malam setiap hari dikebut. Pagi-pagi, alhamdulillah selesai di internal kita. Hari ini atau besok akan diserahkan ke dewan," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (22/10/2012). Dalam revisi tersebut, kata Jokowi, dikonsentrasikan kepada permasalahan transportasi, mulai dari penanganan kemacetan lalu lintas, pengadaan angkutan umum, dan sebagainya.
Selanjutnya, di bidang pekerjaan umum, akan ada normalisasi saluran air mikro hingga makro. Selain itu, di bidang perumahan, akan ada perbaikan di bidang kawasan perkampungan kumuh. Sementara itu, sektor pendidikan dan kesehatan membahas mengenai kartu pintar dan kartu sehat. Anggaran yang tersedia tersebut, tutur Jokowi, tersedia untuk menjalankan program-program selama lima tahun ke depan. Jokowi menjelaskan, pengerjaan KUA PPAS dikebut agar visi misi Jokowi-Basuki di tahun 2013 dapat terakomodasi secara keseluruhan di APBD. Sebenarnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyerahkan KUA PPAS ke DPRD DKI Jakarta di akhir masa kepemimpinan Fauzi Bowo. Namun, KUA PPAS ditarik kembali untuk disinkronkan dengan program-program yang akan dijalankan oleh Gubernur Jokowi lima tahun ke depan. Dalam KUA PPAS itu, tercantum anggaran tahun 2013 mencapai Rp 44 triliun. Angka tersebut meningkat 10 persen dari APBD Perubahan 2012 sebesar Rp 41,3 triliun.
Selain mengebut Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Perhitungan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga akan mengebut pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2013. "RAPBD-nya mulai kebut-kebutan lagi, mulai hari ini sampai hari Jumat besok," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (22/10/2012). Dengan demikian, ujar Jokowi, setiap dinas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan presentasi untuk memberikan paparan program-program kerja. Selanjutnya, akan diputuskan diterima atau ditolak. Sementara itu, Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan mengatakan, pembahasan terkait RAPBD 2013 pasti molor. "Tapi kan tinggal dilihat apa-apa yang disampaikan tidak begitu banyak. Saya kira bisa diatur, pokoknya kalau semua sesuai dengan aturan, pasti tidak ada celah bagi DPRD untuk menolaknya," katanya.
Dikatakan Ferrial, deadline untuk RAPBD 2013 itu ketok palunya per tanggal 30 November 2012 sudah harus tuntas. "Sekarang sudah tanggal segini, besok KUA PPAS yang baru kita terima. Itu kita bahas paling lama satu minggu, hari Senin depan paling cepat MoU antara Pak Gubernur dengan dewan selanjutnya," kata Ferrial. Pembahasan RAPBD biasanya memakan waktu selama dua minggu lamanya baru akan disampaikan oleh DPRD saat paripurna. "Dibahas lagi satu sampai dua bulan. Jadi, memang akan mundur, tapi kita lihat saja nanti. Kalau bisa, 20 Desember sudah ketok palu supaya bisa dievaluasi Kemendagri," ujarnya.