Latest News

Monday, July 11, 2016

Ini Jawaban Anak Sulung Ahok Saat Ditawari Mobil & Akan Disekolahkan Ke Luar Negeri


Nicholas Sean Purnama, putra sulung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama@HAI-Online

Ini Jawaban Anak Sulung Ahok Saat Ditawari Mobil & Akan Disekolahkan Ke Luar Negeri

 Nicholas Sean Purnama, anak sulung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, baru saja menamatkan pendidikan tingkat SMA. Ia sekarang mulai menapaki jenjang pendidikan tinggi.

Ahok, sang ayah, mengatakan bahwa ia dulu sempat berjanji akan menghadiahi Nicholas sebuah mobil jika anaknya itu tamat SMA. Ahok pun sebenarnya sudah berniat merealisasikan janjinya itu.

Tetapi, kata Ahok, Nicholas menolak hadiah itu. Anaknya lebih memilih naik kereta rel listrik (KRL) commuter line menuju kampusnya di Universitas Indonesia di Depok.

"Saya sempat janjiin dia beli mobil, tetapi dia bilang beli mobil juga mahal. Dia lebih pilih naik kereta api," ungkap Ahok.

Ahok menceritakan hal itu di hadapan 1.700 kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA, dan SMK dan pejabat struktural eselon III dan IV di lingkungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta di Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi, Sabtu (4/6/2016).

Ahok menyampaikan, Nicholas baru saja diterima di UI.

Layanan KRL commuter line memang ada yang melayani pemberhentian di Kampus UI, tepatnya di Stasiun UI dan Stasiun Pondok Cina.

Ahok mengaku pada awalnya sempat ingin agar anaknya itu bisa kuliah di luar negeri. Tapi ternyata, Nicholas tidak mau.

"Saya bersyukur anak saya yang paling besar, dia tahu duit bapak-nya pas-pasan, dollar juga lagi tinggi. Dia tidak minta sekolah di luar negeri. Dia bersyukur banget bisa diterima di UI karena dia bilang murah," ungkap Ahok.

Pada kesempatan tersebut, Ahok memaparkan lagi soal program Kartu Jakarta Pintar yang sekarang mulai menyasar perguruan tinggi. Ia menjanjikan peserta KJP yang bisa masuk perguruan tinggi negeri akan dibiayai Pemprov DKI sampai lulus.

Menurut Ahok, pemberian bantuan dana KJP hingga perguruan tinggi bertujuan agar semua anak dengan status sosial apa pun punya kesempatan yang sama. Ahok pun mencontohkan anaknya sendiri, Nicholas sebagai patokannya.

"Saya betul-betul ingin semua anak punya kesempatan seperti anak saya," ungkap Ahok.

Ahok kemudian menceritakan ucapan almarhum ayahnya tentang anak-anak di kampung halamannya, Belitung, yang sebenarnya pintar-pintar, tetapi tak cukup beruntung karena lahir dari keluarga tidak mampu.

"Bapak saya sering bilang ke saya, 'Di kampung banyak anak yang pintar, tetapi sayang mereka bukan anak saya. Kalau mereka punya kesempatan sekolah kayak kamu, dia akan lebih hebat dari kamu'. Maka dari itu, saya ingin sekali di Jakarta anak-anaknya punya kesempatan seperti anak saya," ungkap Ahok.

Silahkan bagikan kisah yang menginspirasi ini, terima kasih.


sumber: kompas.com
CeritaNews.com -
http://www.ceritanews.com/2016/06/ini-jawaban-anak-sulung-ahok-saat.html

Ini Sosok Anak Presiden, Tidak Pernah Ngaku Sebagai Anak Pejabat Apalagi 'Ngrepotin' KBRI!




Ini Sosok Anak Presiden, Tidak Pernah Ngaku Sebagai Anak Pejabat Apalagi 'Ngrepotin' KBRI!


Anak Presiden Jokowi memang beda. Yang satu lebih suka menjadi 'pangeran' martabak daripada pangeran proyek. Yang cewek, kalem dan jauh dari riuhnya dugem. Paling bontot juga gak jauh beda. Selama menghabiskan waktu kuliah di Singapura, Kaesang tidak ada 'ngrepotin' KBRI dengan embel-embel 'anak pejabat'. Malahan tidak ada yang tahu kalau Kaesang ini anak orang nomor satu di Indonesia.

Mari kita simak, ketika kehadiran Presiden Joko Widodo dalam acara wisuda Anglo-Chinese School International Jumat (21/11) malam, memicu kehebohan. Sebagian dari 600 wali murid dan 146 peserta wisuda tidak tahu bahwa pemimpin Indonesia itu menyekolahkan anaknya di lembaga swasta tersebut. Sang anak bungsu, Kaesang Pangarep (19 tahun) baru saja menuntaskan pendidikan menengah berformat asrama di Negeri Singa.

Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo yang cuma ditemani tujuh paspampres, ditemani Kepala Sekolah ACSI Rob Burrough berkeliling area sekolah sampai ke lokasi auditorium tempat wisuda. Ketika Kaesang dipanggil ke panggung menerima sertifikat kelulusan, teman-teman satu sekolah berteriak riuh, seperti dilansir the Strait Times.

Salah satu guru mengaku Kaesang tidak pernah bercerita latar belakang keluarganya. Seperti pelajar ACSI lainnya, dia naik kendaraan umum karena letak asrama terpisah dari sekolah.

"Tidak ada yang tahu statusnya. Dia naik bus seperti murid lainnya," kata sang guru fisika Ho Wee Kwong.

Dicatat ya, naik bus. Bukan antar-jemput KBRI ya. Sekalipun belum pernah.

Sejak enam tahun lalu, pas ditanya tentang keluarganya di Indonesia, Kaesang pun tidak pernah bercerita bapaknya menjabat sebagai wali kota atau gubernur. "Dia cuma mengenalkan diri dan bercerita bapaknya pengusaha," ungkap guru lainnya.

Setelah seremoni wisuda selesai, Jokowi bersedia menemui para murid ACSI. Teman sekelas Kaesang memberanikan diri mengajak RI-1 foto selfie.


Silahkan dishare jika berkenan, terima kasih.

Sumber: (Beritateratas.com)
http://www.ceritanews.com/2016/06/ini-sosok-anak-presiden-tidak-pernah.html

Begini Dukungan untuk Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)

Begini Dukungan untuk Ahok
(Basuki Tjahaja Purnama)

Sunday, July 10, 2016

GP Anshor: Kinerja Ahok Nyata, Untuk Itu Kami Siap Mendukung Ahok


GP Anshor: Kinerja Ahok Nyata, Untuk Itu Kami Siap Mendukung Ahok


GP Anshor menyatakan kesiapannya mendukung gubernur petahana Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama di Pilkada DKI 2017. Kinerja Ahok selama memimpin Ibu Kota terbukti nyata dan dinilai telah banyak membawa perubahan untuk Jakarta.
Wakil Ketua Umum GP Ansor Moh Haerul amri mengatakan, dengan dukungan masyarakat Jakarta melalui pengumpulan KTP hingga mencapai 800 ribu menunjukkan kinerja Ahok sudah dirasakan oleh masyarakat Jakarta sehingga meminta Ahok untuk maju kembali.
“Kalau kita bercermin kepada anomali, kok ada orang yang mau bergerak mengumpulkan KTP untuk Ahok. Apakah sudah bisa merasakan manfaat dari kepemimpinan Ahok? jawaban saya sudah,” kata Haerul amri
Amri menambahkan, kalau kita tanya orang DKI apa saja yang sudah dikerjakan Ahok, lantas mereka bilang tidak ada, itu bohong besar. Kalau mau jawab jujur, banyak sekali bukti nyata kinerja Ahok untuk Ibu Kota, jelas kok terlihat.
“Kalau mau jawab jujur, coba saja tanya warga DKI, apa saja yang sudah dikerjakan Ahok, jelas terlihat nyata kok, bohong kalau bilang tidak ada” Tambah Amri.
Pengamat politik Formappi Sebastian Salang mengatakan, sikap PDIP yang reaktif ketika Ahok menyatakan maju melalui jalur independen menunjukkan kekhawatiran PDIP.  PDIP yang mempunyai suara besar di DPRD rentan kalah oleh Ahok. Pasalnya, saat ini tidak ada calon lain yang mempunyai elektabilitas tinggi selain Ahok.
Ia menambahkan, majunya Ahok menjadi tantangan bagi parpol untuk tidak bersikap pragmatis. Selama ini, kata dia, partai cenderung mengambil calon yang punya elektabilitas tinggi dan mencari calon yang mempunyai uang.
“Ini akan memberi pelajaran penting bagi parpol untuk betul-betul mempersiapkan kader, tidak asal comot,” kata Sebastian.
Menurut Sebastian, sikap NasDem dan Hanura yang mendukung Ahok tanpa syarat sebagai suatu anomali.
“Apa yang dilakukan NasDem dan Hanura itu bagian dari kemampuan mengadaptasi perkembangan politik di masyarakat. Sementara partai lain berpikiran ‘kami punya kendaaraan, maka harus lewat kita’,” ujar Sebastian. (metrotvnews)
http://fokusnusa.com/2016/06/29/gp-anshor-kinerja-ahok-nyata-untuk-itu-kami-siap-mendukung-ahok/

Johan Budi: Korupsi Lebih Berbahaya daripada Terorisme

Johan Budi: Korupsi Lebih Berbahaya daripada Terorisme


 Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP berpendapat, korupsi lebih berbahaya dibandingkan terorisme. Ia mengungkapkan, banyak negara yang hancur akibat korupsi.  

"Kalau teroris merusak satu titik, sementara korupsi menghancurkan tidak hanya satu generasi, tapi juga generasi-generasi berikutnya." ujar Johan, dalam diskusi di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis (1/8/2013).

"Kerajaan Majapahit yang begitu besar di masa lalu juga hancur karena korupsi," tambah Johan. 

Dalam kesempatan yang sama, Pakar Hukum Universitas Indonesia Gandjar Laksamana menegaskan bahwa kejahatan korupsi termasuk dalam kejahatan luar biasa (extraordinary crime). 

"Meski Indonesia belum meratifikasi Statuta Roma, namun jika kita melihat UU yang berkaitan dengan korupsi yang disahkan oleh DPR bahwa korupsi itu perlu penanganan tidak biasa. Hal tersebut sudah memperlihatkan bahwa korupsi berbeda dengan kejahatan biasa," katanya.
Penulis: Rahmat Fiansyah
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

Wednesday, July 6, 2016

PAKDE MEMANG PELUPA



PAKDE MEMANG PELUPA
Pakde... sampeyan memang mudah lupa, atau sedang pura-pura lupa...??
Meski Pakde sudah lupa, tapi warga Sumatera Barat, khususnya kota Padang tentunya masih INGAT, karena mereka tidak AMNESIA.
Pilpres 2014, hampir semua (18 dari 19) kabupaten dan kota di propinsi Sumatera Barat tidak memenangkan Pakde untuk jadi Presiden RI. Total mencapai 76,9% dari warga Sumatera Barat yang tidak memilih Pakde sebagai Presiden RI.
Bahkan khusus di kota Padang, jumlah warga yang tidak nyoblos gambar Pakde mencapai 78,5%. Jadi konon inilah wilayah di Republik Indonesia yang paling "tidak menghendaki" Pakde menjadi Presiden RI.
Apa ngga ada wilayah lain yang lebih enak buat Pakde berlebaran...??
Tapi ternyata memang nasib warga di sana sungguh beruntung, karena mereka memiliki presiden yang pelupa. Benar-benar bikin iri bagi wilayah lain yang mati-matian dukung Pakde jadi Presiden, aseem tenaan....
Pakde... yang paling menyakitkan itu adalah melihat senyum TULUS Pakde kepada mereka, menyalami mereka satu persatu dengan RAMAH. Pakde benar-benar sudah melupakan bahwa mereka bukan pendukung Pakde.
Koq bisa ya Pakde jadi seperti itu...??
Mungkinkah ini hanya akibat Pakde ingin mencicipi lezatnya ketupat lebaran kalau dimakan pakai RENDANG...??
Mungkinkah ini gara-gara sifat Pakde yang sangat PEMAAF...??
Mungkinkah ini karena SUMPAH Pakde sebagai Presiden yang akan jadi pengayom bagi seluruh warga...??
Mungkinkah ini karena JIWA kepemimpinan Pakde yang menjunjung tinggi persatuan...??
Mungkinkah ini karena momen lebaran dimana Pakde benar-benar melupakan peristiwa yang tidak berkenan di masa lalu...??
Semoga... bagi warga yang hari ini salaman dengan Pakde satu persatu langsung ada rasa TERTAMPAR di pipinya dan ketika itu juga SADAR dan INSYAF.
Kalau aku ada di dekat situ, kira-kira bunyinya kayak gini: "Mak ceproot...!!" Terus aku langsung nyamber: "Lain kali jangan sembarangan NYOBLOS ya...!! ternyata sekarang kamu senang toh... punya Presiden kayak gini...?? Lain kali kalau NYOBLOS yang bener...!!"
Source : FB 

Recent Post